Sebanyak 13 item atau buku ditemukan

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL 96% DAUN KERSEN (Muntingia calabura L.) DAUN SIRIH HIJAU (Piper bettle L.) DAN KOMBINASI TERHADAP Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli

No. 964 Bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli adalah bakteri-bakteri penyebab penyakit pada tubuh manusia yang dapat dihambat pertumbuhannya oleh zat aktif yang terdapat dalam berbagai tumbuhan di sekitar kita. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan senyawa aktif yang terkandung pada ekstrak etanol 96% daun sirih hijau dan daun kersen, dan aktivitas antibakterinya terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Ekstrak kental etanol 96% daun sirih hijau dan daun kersen diperoleh dengan metode maserasi serbuk simplisia dengan pelarut etanol 96% dan dikentalkan dengan rotary evaporator. Uji fitokimia pada kedua ekstrak kental dan untuk uji aktivitas antibakteri ekstraknya dilakukan dengan metode kertas cakram pada konsentrasi ekstrak 25%, 50%, dan 75%, serta kombinasi ekstraknya terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Hasil uji fitokimia ekstrak etanol 96% daun Sirih Hijau (Piper betlle L.) dan daun Kersen (Muntingia calabura L.) menunjukkan adanya kandungan senyawa aktif alkaloid, flavonoid, saponin, tannin, terpenoid. Hasil uji aktivitas ekstrak etanol 96% daun Sirih dengan metode kertas cakram pada media bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli menunjukkan nilai-nilai zone hambat pada konsentrasi 25%, 50%, dan 75% yang lebih tinggi daripada ekstrak etanol 96% daun Kersen. Sedang pada kombinasi ekstrak daun Sirih : daun Kersen (1:1), (1:2), dan (2:1) didapatkan nilai-nilai zone hambat pada media bakteri Escherichia coli (14,80 mm, 14,88 mm, 17,82 mm) yang lebih tinggi daripada zone hambat di media bakteri Staphylococcus aureus (12,36 mm, 13,92 mm, 14,94 mm). Kata Kunci : Antibakteri, Muntingia calabura L, Piper betle L, Staphylococcus aureus, Escherichia coli.

SEDIAAN GEL HAND SANITIZER EKSTRAK ETANOL BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) SEBAGAI ANTIBAKTERI TERHADAP Escherichia coli

No. 845 Gel Hand sanitizer merupakan gel pembersih tangan yang memiliki aktivitas antibakteri yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri hingga membunuh bakteri. Sediaan gel memiliki viskositas dan daya sebar tinggi sehingga dapat menyebar luas pada permukaan kulit dan memberikan sensasi dingin ketika digunakan karena gel memiliki kandungan air yang tinggi. Escherichia coli merupakan salah satu bakteri yang digunakan sebagai tanda atau indikator adanya kontaminasi feces dan kondisi sanitasi yang tidak baik terhadap makanan dan minuman. Buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) merupakan tumbuhan yang mengandung alkaloid yang bersifat antibakteri. Tujuan dari penelitian ini untuk memperoleh zona hambat pada gel ekstrak buah belimbing wuluh terhadap Escherichia coli dan untuk memperoleh konsentrasi berapa yang memiliki aktivitas antibakteri dari gel ekstrak buah belimbing wuluh terhadap Esherichia coli serta mengetahui mutu fisik dari sediaan gel hand sanitizer meliputi uji homogenitas, pH, uji daya sebar, viskositas dan uji organoleptik dari sediaan ekstrak etanol 96% buah belimbing wuluh dengan menggunakan metode sumuran. Dibuat tiga formula sediaan gel hand sanitizer dengan konsentrasi ekstrak buah belimbing wuluh sebesar 0,3%, 0,6% dan 0,9%. Hasil pengujian aktivitas dari gel hand sanitizer ekstrak buah belimbing wuluh diperoleh diameter zona hambat sebesar 9,2 mm, 11,53 mm dan 13,46 mm yang menunjukkan sediaan gel hand sanitizer dengan kategori kuat pada konsentrasi 0,9%. Gel hand sanitizer ekstrak buah belimbing wuluh mempunyai mutu fisik yang baik. Hasil uji organoleptik gel hand sanitizer dengan konsentrasi 0,3% berwarna cokelat muda, konsentrasi berwarna 0,6% coklat sedang, dan konsentrasi 0,9% berwarna coklat tua, aroma khas ekstrak buah belimbing wuluh dengan pH antara 5,13-5,42 daya sebar 5 cm dan viskositas sesuai dengan literatur yaitu 2000-50000 cPs. Kata kunci: Antibakteri, Averrhoa bilimbi L., escherichia coli, hand sanitizer.

AKTIVITAS ANTI JAMUR SEDIAAN LOTION KOMBINASI MINYAK NILAM (Pogostemon cablin) DAN MINYAK PALA (Myristica fragrans) TERHADAP JAMUR Trichophyton mentagrophytes

No.184 Trichophyton mentagrophytes merupakan jamur yang dapat menyebabkan peradangan. Salah satu tipe peradangan pada kulit yang disebabkan oleh Trichophyton mentagrophytes ialah tinea pedis yang biasa menimpa sela jari serta telapak kaki. Minyak nilam dan minyak pala sudah banyak digunakan sebagai antijamur dan antimikroba. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kelompok senyawa fitokimia yang terkandung dalam minyak nilam dan minyak pala. Memperoleh sediaan lotion kombinasi minyak nilam dan minyak pala dengan stabilitas mutu fisik yang baik dan memiliki aktivitas antijamur terhadap Trichophyton mentagrophytes. Formulasi lotion kombinasi minyak nilam dan minyak pala dibuat perbandingan 1:1 dengan konsentrasi 15% (F1), 25% (F2), dan 35% (F3). Uji Stabilitas mutu fisik lotion dilakukan secara cycling test dan uji aktiivitas antijamur menggunakan metode difusi cakram. Hasil uji fitokimia menunjukkan minyak nilam mengandung flavonoid, steroid, dan terpenoid. Minyak pala mengandung alkaloid, flavonoid, saponin, steroid dan terpenoid. Stabilitas lotion semua formula menunjukkan mutu fisik sesuai persyaratan untuk parameter organoleptis, homogenitas, pH, dan daya sebar dan viskositas. Zona hambat F1, F2, dan F3 berturut-turut sebesar 23,6 mm; 28,3 mm, dan 35,9 mm, semuanya termasuk kategori sangat kuat. Zona hambat terbesar terdapat pada F3. Hal ini menunjukan bahwa semakin tinggi konsentrasi semakin besar zona hambat yang dihasilkan.