Sebanyak 32 item atau buku ditemukan

KADAR FENOLIK DAN FLAVONOID EKSTRAK ETANOL 70% DAUN TEH (Camellia sinensis L. Kuntze) DARI TAWANGMANGU DAN POTENSINYA SEBAGAI ANTIOKSIDAN DAN SUN PROTECTION FACTOR (SPF)

No. 975 Daun teh memiliki kandungan metabolit sekunder flavonoid, fenol, dan tanin yang berfungsi sebagai antioksidan dan penangkal radikal bebas. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kadar total fenol dan flavonoid ekstrak etanol 70% daun teh (Camellia sinensis L. Kuntze) Tawangmangu dan potensinya sebagai antioksidan dan Sun Protection Factor (SPF). Kandungan metabolit sekunder ekstrak etanol 70% daun teh diidentifikasi melalui uji fitokimia, kemudian kadar fenol dan flavonoid, aktivitas antioksidan dan nilai SPF dari ekstrak etanol 70% daun teh ditentukan dengan metode spektrofotometer UV-Vis. Hasil penelitian pada uji fitokimia menunjukkan ekstrak etanol 70% positif mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, fenolik, dan triterpenoid. Dengan metode spektrofotometer UV-Vis pada ekstraknya, didapatkan kadar total fenol 601,08 mg GAE/gram, total flavonoid GAE/gram ekstrak dan kadar total flavonoid pada ekstrak etanol 70% daun teh sebesar 119,226 mg QE/gram. Hasil uji aktivitas aktioksidannya menunjukkan nilai IC50 sebesar 9,50 ppm yang tergolong kuat dan nilai SPF ekstraknya 37,46 yang termasuk kategori proteksi ultra. Secara keseluruhan hasil penelitian menunjukkan kadar total fenol dan flavonoid ekstrak etanol 70% daun teh (Camellia sinensis L. Kuntze) Tawangmangu memiliki potensi antioksidan yang kuat dan kemampuan proteksi ultra sebagai tabir surya. Kata kunci : ekstrak etanol, daun teh, kadar fenol, kadar flavonoid, antioksidan, SPF.

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL 96% DAUN KERSEN (Muntingia calabura L.) DAUN SIRIH HIJAU (Piper bettle L.) DAN KOMBINASI TERHADAP Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli

No. 964 Bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli adalah bakteri-bakteri penyebab penyakit pada tubuh manusia yang dapat dihambat pertumbuhannya oleh zat aktif yang terdapat dalam berbagai tumbuhan di sekitar kita. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan senyawa aktif yang terkandung pada ekstrak etanol 96% daun sirih hijau dan daun kersen, dan aktivitas antibakterinya terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Ekstrak kental etanol 96% daun sirih hijau dan daun kersen diperoleh dengan metode maserasi serbuk simplisia dengan pelarut etanol 96% dan dikentalkan dengan rotary evaporator. Uji fitokimia pada kedua ekstrak kental dan untuk uji aktivitas antibakteri ekstraknya dilakukan dengan metode kertas cakram pada konsentrasi ekstrak 25%, 50%, dan 75%, serta kombinasi ekstraknya terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Hasil uji fitokimia ekstrak etanol 96% daun Sirih Hijau (Piper betlle L.) dan daun Kersen (Muntingia calabura L.) menunjukkan adanya kandungan senyawa aktif alkaloid, flavonoid, saponin, tannin, terpenoid. Hasil uji aktivitas ekstrak etanol 96% daun Sirih dengan metode kertas cakram pada media bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli menunjukkan nilai-nilai zone hambat pada konsentrasi 25%, 50%, dan 75% yang lebih tinggi daripada ekstrak etanol 96% daun Kersen. Sedang pada kombinasi ekstrak daun Sirih : daun Kersen (1:1), (1:2), dan (2:1) didapatkan nilai-nilai zone hambat pada media bakteri Escherichia coli (14,80 mm, 14,88 mm, 17,82 mm) yang lebih tinggi daripada zone hambat di media bakteri Staphylococcus aureus (12,36 mm, 13,92 mm, 14,94 mm). Kata Kunci : Antibakteri, Muntingia calabura L, Piper betle L, Staphylococcus aureus, Escherichia coli.