Sebanyak 67 item atau buku ditemukan

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI ETIL ASETAT DAUN TEH (Camellia sinensis (L.) Kuntze) TAWANGMANGU

No. 971 Daun teh diketahui mengandung flavonoid, fenol, tanin berfungsi sebagai antioksidan, senyawa antioksidan dapat menangkal radikal bebas. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh nilai IC50 dari ekstrak etil asetat daun teh (Camellia sinensis (L.) Kuntze) dan memperoleh fraksi teraktif dari ekstrak etil asetat daun teh (Camellia sinensis (L.) Kuntze). Ekstrak etil asetat daun teh diperoleh melalui metode maserasi etanol 96%, kemudian dipartisi dengan etil asetat dan air. Ekstrak etil asetat daun teh di uji aktivitas antioksidan, dilakukan pemisahan dengan metode kromatografi lapis tipis dan kromatografi kolom hingga diperoleh fraksi teraktif. Penentuan antioksidan dilakukan menggunakan pereaksi DPPH (100 ppm) diukur pada panjang gelombang 514,5 nm. Hasil penelitian menyatakan bahwa dari beberapa fraksi yang telah diuji, fraksi F-8.10 merupakan fraksi teraktif sebagai antioksidan dengan nilai IC50 sebesar 8,95 ppm dengan vitamin C sebagai pembanding yang memiliki nilai IC50 sebesar 5,52 ppm. Fraksi F-8.10 dan vitamin C termasuk kedalam kategori sangat kuat mengandung antioksidan. Kata kunci: Antioksidan, Daun Teh, Fraksi Etil Asetat.

STABILITAS DAN KADAR TOTAL FENOL SEDIAAN SIRUP TEMU MANGGA (Curcuma mangga Valeton & Zijp)

No. 873 Senyawa antioksidan alami tumbuhan umumnya adalah senyawa fenolik atau polifenolik yang dapat berupa golongan flavonoid. Temu mangga (Curcuma mangga Val.) merupakan salah satu rimpang yang memiliki potensi besar sebagai sumber antioksidan alami. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan temu mangga menjadi sediaan sirup dan menentukan stabilitas serta kadar total fenol siruptemumangga.Pembuatanekstrakairtemumanggadilakukandenganmetode dekok menggunakan pelarut air. Stabilitas sediaan sirup yang diuji mengandung ekstrak air temu mangga 10% (F2) dan 20% (F3). Penetapan kadar total fenol dilakukan dengan metode kolorimetri menggunakan reagen Folin-Ciocalteau dengan nilai massa ekivalen asam galat per g ekstrak. Hasil pengujian stabilitas pada F2 dan F3 menunjukkan bahwa sirup temu mangga stabil untuk dijadikan suatu produk dilihat dari hasil uji organoleptik, pH, BJ dan viskositas yang sesuai persyaratan. Kadar total fenol F3 lebih tinggi dibandingkan dengan F2 pada setiap waktudansuhu.Padasuhu27Cdimingguke-4,F3menunjukkankadartotalfenol tertinggi yaitu sebesar 761,636mgGAE/L. Kata kunci: Kadar Total Fenol, Sirup, Stabilitas, Temu mangga.

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN UJI HEDONIK SEDIAAN SIRUP DARI TEMU MANGGA ( Curcuma mangga Valeton dan Zijp)

No. 872 Temu mangga (Curcuma mangga Valenton dan Zijp) merupakan salah satu jenis tanaman yang mengandung senyawa flavonoid, berpotensi sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui senyawa metabolit sekunder dan menentukan aktivitas antioksidan dari ekstrak dan sediaan sirup temu mangga melalui uji stabilitas dan uji hedonik (uji kesukaan). Temu mangga diekstraksi dengan metode dekok menggunakan pelarut air. Pengujian aktivitas antioksidan menggunakan metode peredaman DPPH. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak air temu mangga mengandung senyawa metabolit sekunder golongan alkaloid, flavonoid, dan fenol. Aktivitas antioksidan ekstrak dengan konsentrasi 5%, 10%, dan 20% masing-masing menunjukkan nilai IC50 sebesar 54,446%, 27,485%, dan 22,533%. Berdasarkan nilai IC50 ekstrak, sediaan sirup temu mangga yang dibuat yaitu konsentrasi 10% (F2) dan 20% (F3). Hasil analisis data uji stabilitas selama 4 minggu pada suhu (4°C±2°C), (27°C±2), dan (40°C±2) menunjukkan aktivitas antioksidan dengan nilai IC50 F2 dan F3 berbeda signifikan (P-Value < 0,05) di setiap minggu dan suhu. Aktivitas antioksidan terbaik pada suhu (4°C±2°C) ditunjukkan dengan nilai IC50 dari F2 dan F3 masing-masing sebesar 9,263% dan 8,846%. Hasil analisis data uji hedonik menunjukkan bahwa F2 lebih disukai daripada F3 berbeda signifikan (P-Value < 0,05) dari parameter rasa, warna, dan tekstur, sedangkan dari parameter aroma menunjukkan perbedaan yang tidak signifikan (P-Value > 0,05). Kata kunci : Aktivitas Antioksidan, Curcuma mangga Valenton and Zijp, DPPH, Uji Hedonik.

KADAR FLAVONOID TOTAL DAN STABILITAS SEDIAAN SIRUP TEMU MANGGA (Curcuma mangga Valeton & Zijp) DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-Vis

No. 871 Temu mangga merupakan bagian tumbuhan yang berkhasiat sebagai obat herbal. Temu mangga mengandung senyawa flavonoid yang berpotensi sebagai penangkal radikal bebas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi temu mangga sebagai minuman fungsional ditinjau dari kualitas stabilitas dan total flavonoid yang terkandung. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental meliputi pengumpulan sampel, pengolahan sampel, skrining fitokimia, pembuatan ekstrak dan pembuatan sediaan sirup. Temu mangga kemudian diekstraksi dengan metode dekok menggunakan pelarut air. Penetapan kadar total flavonoid dilakukan dengan metode kolorimetri dengan penambahan pereaksi AlCl3 yang diukur menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Hasil penentuan kadar total flavonoid Ekstrak terbanyak terdapat pada konsentrasi formula 20% sebesar 55,055 mgQE/L eks dan konsentrasi formula 10% sebesar 36,699 mgQE/L eks. Ekstrak air temu mangga tertinggi kemudian diformulasi dengan serbuk kering stevia. Formula minuman temu mangga diuji secara sensoris berupa uji stabilitas dan uji fungsionalitas berupa kandungan kadar total flavonoid. Analisis data menggunakan ANOVA dan uji Duncan menunjukan tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhadap minggu dan suhu. Formula minuman fungsional temu mangga yang memiliki kualitas stabilitas dan kadar flavonoid total tertinggi adalah konsentrasi F2 sebesar 80,729 mgQE/L eks dengan kondisi penyimpanan di suhu ruang (27°C±2°C). Kata kunci: Curcuma mangga Valeton & Zijp, Total Flavonoid, UV-Vis spectrophotometry.