No. 168 Daun ubi jalar ungu (Ipomea batatas L.) merupakan salah satu tanaman
yang memiliki senyawa metabolit sekunder salah satunya adalah flavonoid.
Flavonoid merupakan senyawa yang berkhasiat sebagai antioksidan, senyawa ini
diperlukan oleh kulit untuk mencegah dan mengurangi efek radikal bebas pada
kulit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kombinasi basis
PVA dan HPMC terhadap karakteristik fisik sediaan masker peel-off. Metode
penelitian ini adalah formulasi masker peel-off ekstrak etanol 70% daun ubi jalar
ungu (Ipomea batatas L.) dengan menggunakan kombinasi basis PVA dan HPMC.
Tiga formula sediaan masker peel-off yaitu F1 (10%:2%), F2 (9%:3%) dan F3
(8%:4%). Formulasi yang didapat diuji karakteristik masker peel-off meliputi uji
organoleptis, viskositas, homogenitas, pH, daya sebar serta waktu mengering.
Berdasarkan hasil penelitian F3 menghasilkan karakteristik masker peel-off dengan
viskositas yang sesuai syarat yaitu 2700 cps, pH 6, daya sebar 5,77 cm dan waktu
mengering 20'19". Berdasarkan hasil evaluasi fisik semua formula dapat
diformulasikan menjadi sediaan masker peel-off tetapi pada F1 dan F2 daya
sebarnya tidak memenuhi persyaratan.
No.790 Bakteri asam laktat (BAL) merupakan bakteri yang umum digunakan
untuk membuat produk fermentasi yang bersifat fakultatif anaerob yang memiliki
efek menguntungkan pada saluran pencernaan. Lactobacillus fermentum B978
merupakan bakteri asam laktat yang bersifat heterofermentatif termasuk bakteri
gram positif berbentuk batang, berkoloni, dan tidak terdapat katalase. Tujuan dari
penelitian ini untuk menentukan profil metabolit yang terdapat pada bakteri
Lactobacillus fermentum B978. Analisis profil metabolit yang dilakukan
menggunakan Kromatografi Gas- Spektrometer Massa dan derivatisasinya dengan
BSTFA (N,O-bis-(trimetilsilil)-trifluoroasetamid). Suspensi bakteri Lactobacillus
fermentum B978 dilakukan sentrifugsi maka didapatkan pemisahan berupa
supernatan dan pelet. Supernatan diliofilisasi dengan freeze dry dan Pelet
ditambahan pelarut lalu disonikasi. Hasil sonikasi dilakukan sentrifugasi kembali
dan supernatan dilakukan ekstraksi pada corong pisah dengan perbandingan
pelarut sehingga didapatkan ekstrak air. Selajutnya ekstrak air diliofilisasi dengan
freeze dry dan dilakukan analisis metabolit. Hasil analisis profil metabolit dengan
GC-MS beserta derivatnya terdapat 8 puncak yang terdeteksi pada metabolit
eksogen Lactobacillus fermentum B978 dan terdapat 32 puncak yang terdeteksi
pada metabolit endogen Lactobacillus fermentum B978. Pada penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa senyawa metabolit yang dihasilkan oleh metabolit endogen
Lactobacillus fermentum B978 lebih banyak dibandingkan dengan metabolit
eksogen Lactobacillus fermentum B978 yaitu terdapat 7 senyawa metabolit
endogen dan 5 senyawa metabolit eksogen
No.786 Yogurt merupakan hasil fermentasi dari bakteri asam laktat yaitu
Lacbobacillus casei Shirotta strain dan Lactobacillus acidophillus. Kacang hijau
(Vigna radiata L.) merupakan tumbuhan yang memiliki kandungan antioksidan
yang cukup tinggi. Pada penelitian menggunakan yogurt sari kacang hijau
penambahan jahe merah yang menggunakan starter bakteri berbeda dengan
konsenstrasi Lacbobacillus casei Shirotta strain 1,5% : Lactobacillus acidophillus
1,5%; Lacbobacillus casei Shirotta strain 3%; dan Lactobacillus acidophillus 3%.
Yogurt sari kacang hijau penambahan jahe merah yang diperoleh di uji karakteristik
minuman probiotik, uji total fenol, uji aktivitas antioksidan dan uji organoleptik.
Aktivitas antioksidan yogurt sari kacang hijau penambahan jahe merah pada
penelitian ini diperoleh 65,63%-92,08%. Total fenol yogurt sari kacang hijau
penambahan jahe merah 236,96-262,38 gram/ml. Berdasarkan uji fenol dan uji
antioksidan dengan metode peredaman radikal bebas dengan DPPH maka yogurt
sari kacang hijau penambahan jahe merah memiliki aktivitas antioksidan
No.774 Limbah ekstrak jamu adalah salah satu hasil samping dari proses produksi
industri farmasi obat tradisional. Proses penanganan limbah adalah dengan
melakukan pembuangan limbah ke tempat pembuangan akhir, namun dengan
meneliti lebih lanjut dari kandungan yang masih terdapat pada limbah, limbah dapat
dimanfaatkan lebih optimal sebelum dibuang. Salah satu manfaat yang dapat diteliti
adalah daya antioksidan. Limbah ekstrak jamu diekstrak dengan 3 jenis konsentrasi
dari etanol yaitu etanol 30%, etanol 70% dan etanol 96% untuk mendapatkan
ekstrak yang mengandung sisa zat yang terkandung didalamnya. Kemudian dengan
dilakukan uji kualitatif antioksidan metode KLT (Kromatografi lapis tipis),
didapatkan hasil yang positif menunjukkan daya antioksidan yaitu terbentuknya
bercak berwarna kuning pada plat KLT setelah disemprotkan dengan DPPH (1-1-
diphenyl-2-picrylhidrazyl). Kemudian dengan melalukan uji kuantitatif antioksidan
secara spektrofotometri, didapatkan nilai daya antioksidan IC50 terbaik yaitu 169,74
ppm (μg/mL) terdapat pada ekstrak kental dari ekstrak limbah jamu dengan
menggunakan etanol 96%. Kemudian ekstrak kental yang memiliki daya
antioksidan tinggi pada uji kuantitatif dilakukan uji lebih lanjut dan mendapatkan
hasil yaitu uji flavonoid total sebesar 24,6139 mgQE/g ekstrak dan uji fenol total
sebesar 52,1300 mgGAE/g ekstrak
No.780 COVID-19 merupakan salah satu penyakit infeksi pernapasan menular yang
disebabkan oleh virus SARS-CoV-2. 3CL protease merupakan salah satu struktur
dari virus SARS-CoV-2 yang memiliki peran dalam replikasi perbanyakan virus.
Bakteri Asam Laktat (BAL) dapat memproduksi metabolit seperti asam laktat,
hidrogen proksida, dan bakteriosin yang telah dipelajari kemampuannya untuk
menurunkan aktivitas virus. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh
kandidat senyawa potensial yang dapat berinteraksi dengan protein 3CL protease
dengan metode penambatan molekul menggunakan perangkat lunak Autodock
Vina, PLANTS, dan Molegro Virtual Docker. Berdasarkan hasil penambatan
tersebut didapatkan 10 kandiat senyawa metabolit bakteri Lactobacillus dan
Pediococcus yang mempunyai potensi sebagai antivirus SARS-CoV-2 yaitu Asam
Tetradekanoat, Asam Heksadekanoat, Tetradekana, Heksadekana, Asam
Dodekanoat, (Z)-9-Oktadekenamida, Dodekana, Heptil Hidroperoksida, Asam
Eikosanoat, dan Undekana. Namun hasil penambatan molekul dengan
menggunakan tiga perangkat lunak tersebut masih memiliki aktivitas yang lebih
rendah dibandingkan dengan senyawa pembanding Lopinavir. Berdasarkan hasil
analisis visualisasi hasil penambatan, senyawa tersebut menunjukan adanya
interaksi terhadap asam amino protein 3CL protease SARS-CoV-2. Hasil analisis
Lipinski’s Rule of Five serta analisis toksisitas menunjukan bahwa senyawa uji
sudah masuk kriteria obat oral dan tidak bersifat toksik maupun karsinogenik
No.764 Penyakit kanker merupakan penyebab kematian kedua terbanyak di seluruh
dunia dan meningkat tiap tahunnya. Daun sirsak dan daun johar mengandung
senyawa yang dapat berperan sebagai antikanker. Penelitian ini bertujuan untuk
menguji potensi dari kombinasi ekstrak etanol daun sirsak dan daun johar terhadap
sel kanker payudara MCF-7. Daun sirsak dimaserasi dengan pelarut etanol 70%
sedangkan daun johar dengan etanol 96% dan dipekatkan menggunakan Rotary
evaporator sehingga didapat ekstrak kental. Pengujian sitotoksik dilakukan
menggunakan metode MTT assay dengan parameter nilai Inhibition Concentration
(IC50). Pengujian pada ekstrak tunggal daun sirsak dan daun johar diperoleh nilai
IC50 berturut-turut sebesar 47,15 ppm dan 882,87 ppm, sedangkan nilai IC50
kombinasi ekstrak daun sirsak dan daun johar yaitu perbandingan 1:1, 1:3, dan 3:1
berturut-turut adalah 144,58 ppm, 200,35 ppm dan 89,82 ppm. Sedangkan nilai IC50
Doxorubicin sebagai kontrol positif sebesar 15,77 ppm. Hal ini menunjukkan
kombinasi ekstrak etanol daun sirsak dan daun johar memiliki aktivitas sitotoksik
lebih kecil dibandingkan dengan doxorubicin terhadap sel kanker payudara MCF-
7.
No.763 Penyakit kanker masih menjadi salah satu penyakit dengan tingkat kematian
cukup tinggi di dunia. Banyak penelitian melaporkan bahwa beberapa senyawa
metabolit sekunder dapat menjadi salah satu alternatif pengobatan kanker. Daun
johar dan daun sirsak diketahui mengandung senyawa metabolit sekunder yang
dapat berperan sebagai antikanker, namun perlu diketahui keamanannya pada sel
normal seperti sel fibroblast. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek
sitotoksisitas dari kombinasi ekstrak etanol daun johar dan daun sirsak terhadap sel
normal fibroblast tikus 3T3 NIH. Daun johar dimaserasi dalam pelarut etanol 96%
sedangkan daun sirsak dimaserasi menggunakan etanol 70%, kemudian dipekatkan
menggunakan rotary vacuum evaporator hingga diperoleh ekstrak kental.
Pengujian sitotoksik dilakukan dengan metode MTT assay dengan parameter
pengukuran berdasarkan nilai Inhibition Concentration (IC50 ). Perbandingan yang
digunakan dalam pengujian ini yaitu 1:1, 1:3 dan 3:1. Diperoleh nilai IC50 dari
kombinasi ekstrak secara berturut-turut adalah 229,40 ppm, 708,07 ppm dan 209,22
ppm. Sedangkan nilai IC50 doxorubisin 15,32 ppm. Hal ini menunjukkan bahwa
kombinasi ekstrak etanol daun sirsak dan daun johar memiliki aktivitas sitotoksik
yang sangat lemah dan dikategorikan aman terhadap sel normal fibroblast tikus 3T3
NIH dibandingkan dengan doxorubisin.
No.762 Daun saga (Abrus precatorius L.) dan daun kersen (Muntingia calabura L.)
merupakan salah satu tanaman yang memiliki aktivitas antioksidan. Sediaan yang dibuat
dalam penelitian ini adalah masker gel peel off ekstrak etanol daun saga (Abrus precatorius
L.) dan daun kersen (Muntingia calabura L.) dengan variasi konsentrasi PVA dna HPMC.
Penelitian ini bertujuan menentukan pengaruh dari kombinasi PVA dan HPMC terhadap
kestabilan formula masker peel-off selama stabilitas yang dilakukan selama 4 minggu
dengan masing-masing suhu. Tiga formula sediaan masker gel peel off yaitu F1 (PVA
10% : HPMC 2%), F2 (PVA 9% : HPMC 3%), dan FIII (PVA 8%: HPMC 4%).
Pengujian aktivitas antioksidan pada sediaan dilakukan dengan metode DPPH. Sedangkan,
hasil evaluasi (daya lekat, daya sebar, pH, waktu kering, dan viskositas) penelitian
dianalisis dengan menggunakan SPSS Kombinasi HPMC dan PVA memberikan pengaruh
yang signifikan terhadap nilai daya lekat, daya sebar, pH, viskositas, dan waktu
mengering. Secara keseluruhan, F III yang memiliki stabilitas paling baik yang dilihat dari
hasil uji stabilitas selama 28 hari yang menunjukkan bahwa F III terlah memenuhi
persyaratan yang baik.
No.761 Kanker payudara adalah suatu kondisi ketika sel kanker terbentuk di
jaringan payudara. Dalam kalangan wanita penyakit ini merupakan salah satu
kanker yang paling sering menyebabkan kematian. Buah bisbul (Diospyros
discolor Willd.) dan kulit jengkol (Archidendron jiringa (Jack) I.C. Nielsen)
merupakan tumbuhan yang memiliki kandungan senyawa metabolit sekunder
yang dapat berpotensi sebagai antikanker seperti flavonoid, tanin, saponin, fenol
dan triterpenoid. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pola kematian sel dari
ekstrak etanol buah bisbul dan kulit jengkol serta kombinasi keduanya terhadap
sel kanker payudara MCF-7. Ekstraksi tumbuhan menggunakan metode maserasi
dengan pelarut etanol 96% untuk buah bisbul dan pelarut etanol 70% untuk kulit
jengkol, kemudian ekstrak dipekatkan dengan rotary vacum evaporator dan
waterbath. Pengujian induksi apoptosis dilakukan dengan menggunakan
pewarnaan trypan blue. Parameter yang diukur adalah kemampuan sel dalam
menyerap warna dan persentase kematian sel akibat apoptosis. Perbandingan
kombinasi ekstrak buah bisbul dan kulit jengkol yang digunakan secara berturut-
turut 1:1, 1:2 dan 2:1. Perlakuan tunggal dan kombinasi menunjukan aktivitas
induksi apoptosis dengan tampak sel mampu menyerap warna dan menyatu
dengan permukaan serta persentase kematian sel. Hal ini menunjukan bahwa tunggal dan kombinasi ekstrak buah bisbul dan kulit jengkol dapat digunakan sebagai agen antikanker.
No.759 Penyakit kulitbiasanya diakibatkan oleh bakteri, jamur, maupun parasit
salahsatu diantaranya yakni Staphylococcus epidermidis bakteri gram positif dan
merupakan bakteri flora normal kulit dimana menyerang ketika keadaan imunitas
idividu melemah. Penyakit yang dapat disebabkan oleh bakteri ini antara lain
jerawat dimana bakteri inidapat memperparah kondisi jerawat tersebut.Serai
wangi (Cymbopogon nardus L) dan daun sirih hijau (Piper betle L) mengandung
flavonoid, tanin, saponin, dan steroid yang bersifat sebagai antibakteri. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak dan formulasi sediaan
gel kombinasi ekstrak serai wangi dan daun sirih hijau terhadap pertumbuhan
bakteri Staphylococcus epidermis. Serai wangi dan daun sirih hijau dimaserasi
dengan etanol 70%. Uji aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi cakram
yang terdiri dari 3 kelompok perlakuan masing-masing perbandingan 1:3, 1:5, dan
1:7, kontrol positif uji ekstrak (klindamisin HCL) sedangkan kontrol positif uji
sediaan gel (Gel klindamisin 0,1%). Formula sediaan gel kombinasi ekstrak serai
wangi dan daun sirih hijau diuji mutu fisik sediaan (organoleptik, daya sebar, pH,
viskositas) dan uji aktivitas antibakteri. Dilakukan uji stabilitas dengan metode
Cycling test pada sediaan yang memiliki diameter zona hambat terbesar. Hasil
penelitian menunjukan bahwa kombinasi ekstrak dan sediaan gel serai wangi dan
daun sirih hijau memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococus
epidermis pada semua konsentrasi. Aktivitas antibakteri terbesar dan termasuk
kategori sangat kuat pada ekstrak dan sediaan gel pada perbandingan 1:7 dengan
nilai rerata diameter zona bening sebesar 21,12 mm dikategorikan sangat kuat dan
19,85 mm dikategorikan kuat.