Jurnal Ilmiah Manuntung: Sains Farmasi Dan Kesehatan Volume 7 Nomor 2 Desember 2021
Lemari Referensi
- Supomo,
- Edisi : Volume 7 No. 1 Desember
- Call Number : 610. 5 SUP j
Lemari Referensi
Lemari Referensi
Lemari Referensi
Lemari Referensi
Lemari Referensi
Lemari Referensi
Lemari Referensi
Lemari Referensi
Lemari Referensi
Lemari Referensi
Lemari Referensi
Lemari Referensi
No. 869 Antioksidanadalahsolusiuntukmencegahterjadinyaoksidasipadaradikalbebas yangmenyebabkanberbagaipenyakit.Salahsatutanamanyangmemilikiaktivitas antioksidanyaitudaunseraiwangi.Kandungansenywa fenolikdanflavonoid terkandungpadadaunseraiwangi.Penelitianinibertujuanuntukmengetahuikadartotal fenoldanflavonoidpadainfusaseraiwangi50%,25%,dan12,5%,Hasilkadartotal fenolseraiwangi50%,25%,dan12,5%diukursecaraspektrofotometriUv-Vismetode kalorimetrimenggunakanreagenfolin-ciocalteusebesar3,27 mgGAE/ml,6,25 mgGAE/ml,7,73mgGAE/ml.HasilKadartotalflavonoidinfusadaunseraiwangiyang diukurdenganspektrofotometriUv-VisdenganmetodekalorimetriAlCl3 menghasilkan 3,661mgGAE/ml,infusa9,152mgGAE/ml. Katakunci:Daunseraiwangi,Flavonoid,Totalfenol
No. 859 Demam tifoid adalah infeksi sistemik yang disebabkan oleh Salmonella Typhi, biasanya melalui konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi. Penyakit akut ditandai oleh demam berkepanjangan, sakit kepala, mual, kehilangan nafsu makan, dan diare. Dari data WHO di dapatkan perkiraan jumlah kasus demam tifoid mencapai angka antara 11 dan 21 juta kasus dan 128.000 hingga 161.000 kematian terkait demam tifoid terjadi setiap tahun di seluruh dunia (WHO, 2018). Salah satu tata laksana penyakit ini adalah dengan pemberian antibiotik yang penggunaannya perlu dievaluasi untuk menjamin mutu dan efektivitas terapi demam tifoid, meliputi tepat pasien, tepat indikasi, tepat obat, tepat dosis, frekuensi waktu pemberian dan lama pemberian atau terapinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan antibiotik pada pasien demam tifoid di Puskesmas Cipaku Bogor. Penelitian ini merupakan jenis penelitian non eksperimental dengan pengumpulan data secara retrospektif dan dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian pada 72 pasien, didapatkan data 100% tepat pasien, 100% tepat indikasi, 100% tepat obat, 81% tepat dosis, 68% tepat frekuensi waktu pemberian, dan 92% tepat lama pemberian. Kata kunci: Antibiotik, Demam Tifoid, Evaluasi Penggunaan Obat.
No. 874 Body Scrub merupakan sediaan kosmetik yang digunakan untuk perawatan kulit. Salah satu bahan alam yang dapat dimanfaatkan untuk menjadi bahan baku adalah limbah dari kulit buah apel hijau. Kulit buah apel hijau (Malus domestica (Suckow) Brokh.) mengandung senyawa antioksidan. Penelitian ini bertujuan membuat sediaan body scrub ekstrak etanol 70% kulit buah apel dan diuji aktivitas antioksidannya. Ekstrak etanol 70% kulit buah apel dibuat formula sediaan body scrub. Selanjutnya pada setiap formula body scrub ini kemudiaan dilakukan uji evaluasi mutu fisik dan aktivitas antioksidan dengan metode peredaman menggunakan DPPH (1,1- diphenyl-2-picrylhydrazy1). Evaluasi mutu fisik (pH, organoleptik, viskositas, tipe emulsi, uji iritasi, dan uji homogenitas) dari sediaan body scrub ini memenuhi persyaratan sesuai standar yang ditetapkan. Nilai IC50 dari ekstrak etanol 70% kulit apel, formula I (ekstrak 2,5%), formula II (ekstrak 3%), dan formula III (ekstrak 3,5%) berturut turut sebesar 71,92 ppm, 75,36 ppm , 74,12 ppm , dan 73,59 ppm. Oleh karena it, sediaan body scrub memilki aktivitas antioksidandengan kategori kuat serta memenuhi syarat mutu. Kata kunci : Antioksidan, body scrub, kulit buah apel, mutu fisik
No. 865 Pelayanan kefarmasian mempunyai peranan penting dalam upaya peningkatan pelayanan kesehatan. Apabila pelayanan yang diberikan kurang optimal maka akan menyebabkan ketidakpuasan pasien. Pasien akan merasa puas apabila pelayanan yang diberikan sesuai dengan apa yang mereka harapkan dan kenyataan dalam pemberian pelayanan kefarmasian yang dapat memuaskan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran data sosiodemografi pasien serta untuk mengetahui bagaimana tingkat kepuasan pasien terkait pelayanan kefarmasian di RSUD R. Syamsudin S.H ditinjau dari 5 dimensi kepuasan yaitu Kehandalan (Reliability), Ketanggapan (Responsiveness), Jaminan (Assurance), Empati (Emphaty) dan Bukti Langsung (Tangible). Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif. Sumber informasi data primer dari penelitian ini berupa kuisioner yang dibagikan kepada 99 responden. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling. Data dianalisis secara deskriptif, dan hasil disajikan dalam bentuk tabel/grafik. Hasil penelitian menunjukan nilai rata- rata skor pada tiap dimensi yaitu : untuk dimensi Kehandalan (Reliability) mendapat persentase sebesar 75,05% dimensi Ketanggapan (Responsiveness) mendapat persentase sebesar 76,77%, dimensi Jaminan (Assurance) mendapat persentase sebesar 79,09%, dimensi Empati (Emphaty) mendapat persentase sebesar 79,24% dan dimensi Bukti Langsung (Tangible) mendapat persentase sebesar 73,23% yang artinya pasien sudah puas dengan pelayanan yang diberikan. Kata kunci : Tingkat Kepuasan, Pelayanan Kefarmasian, RSUD R. Syamsudin S.H
No. 843 Pola hidup masyarakat kini lebih suka melakukan pencegahan dibanding mengobati, hal ini memengaruhi makanan dan minuman yang akan dikonsumsi, hendaknya memiliki manfaat bagi kesehatan terutama memiliki kandungan antioksidan. Radikal bebas penyebab penyakit degeneratif dapat ditangkal oleh antioksidan. Fermentasi sari kacang hijau sebagai upaya dalam peningkatan potensi sebagai pangan fungsional yang kaya akan antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan aktivitas antioksidan, karakteristik, dan identifikasi metabolit dari yogurt kacang hijau. Diawali dengan pembuatan sari, peremajaan dan pembuatan stater, pembuatan yogurt kacang hijau dengan penambahan Lactobacillus casei Shirota strain 3% (A), L. acidophilus 3% (B), dan kombinasi (C). Hasil fermentasi dievaluasi karakteristik, pH, total asam, total BAL, aktivitas antioksidan, dan identifikasi metabolit sekunder. Yogurt sari kacang hijau yang difermentasi oleh bakteri Lactobacillus casei galur Shirota, Lactobacillus acidophilus, dan campurannya memiliki aktivitas antioksidan masing masing sebesar 63,12%, 87,28%, dan 81,59%. Aktivitas antioksidan yang tertinggi terdapat pada yogurt sari kedelai yang difermentasi oleh bakteri Lactobacillus acidophilus dengan nilai total bakteri asam laktat 2,0x1013 CFU/ml, nilai total asam laktat 0,59% dan nilai pH 4,1. Metabolit terkandung dalam yogurt sari kacang hijau tersebut adalah maltol (2-Etil-3-hidroksi-4-piranon) dan trigonellin (1- Methylpyridinium-3-carboxylate). Kata kunci: antioksidan, fermentasi, kacang hijau, Lactobacillus casei Shirota strain, Lactobacillus acidophilus
No. 214 Apotek Kimia Fama No 8 Kota Sukabumi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptip asosiatif. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data primer berupa kuesioner yang disebar kepada responden dengan selang waktu selama tiga bulan, periode Maret – Mei 2021. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien yang membeli resep obat - obatan di Apotek Kimia Farma No. 8 Sukabumi dalam kurun waktu selama tiga bulan (90 Hari), dimulai pada Maret sampai dengan Mei 2021 dengan banyaj sampel berjumlah 92 orang. Berdasarkan hasil penelitian Secara keseluruhan tanggapan responden mengenai kualitas pelayanan memperoleh skor sebesar 76.28% yang berada pada kategori Baik
No. 213 Antibiotik.adalah.zat-zat kimia.yang.dihasilkan.oleh fungi dan bakteri, yang memiliki khasiat mematikan atau memperlambat.pertumbuhan.kuman. PIO (Pelayanan.Informasi.Obat) merupakan informasi mengenai obat termasuk obat resep, obat.bebas dan.herbal. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh PIO menggunakan leaflet terhadap pengetahuan antibiotik di Apotek Bunda Lubna. Penelitian ini merupakan jenis penelitian non eksperimental menggunakan design cross sectional dengan data prospektif. Dengan jumlah populasi 500 orang dan sampel sebanyak 84 responden yang diperoleh dengan teknik purposive sampling yang berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil penelitian ini menurut sosiodemografi berdasarkan jenis kelamin presentasenya adalah Perempuan 68%, berdasarkan usia 26-35 tahun (Dewasa Awal) 32%, berdasarkan pendidikan adalah SMA/SMK 60%, berdasarkan pekerjaan adalah karyawan 53% dan berdasarkan riwayat antibiotik satu bulan terakhir Amoxicillin 36% Tingkat pengetahuan antibiotik diukur menggunakan kuesioner pengetahuan yang diuji sebelum PIO dan sesudah PIO (pre-test dan post-tes) selanjutnya diuji dengan uji t berpasangan untuk tes data. Hasil kuesioner terhadap pengetahuan antibiotik sebelum PIO (pre-test) adalah Baik 2%, Cukup 67%, Kurang 31% . Sedangkan sesudah PIO (post-test) pengetahuan kategori Baik 74%, Cukup 26%. Sesudah dilakukan uji t berpasangan adalah terdapat pengaruh PIO dengan pengetahuan antibiotik sesudah PIO dengan nilai t tabel 1,974 < dari t hitung 21,813 dengan nilai p-value (sign 0,000 < 0,05). Kata kunci : PIO (Pelayanan Informasi Obat), Leaflet, Pengetahuan Antibiotik