No.760 Prolanis adalah suatu sistem pelayanan kesehatan dan pendekatan proaktif
yang dilaksanakan secara integrasi melibatkan peserta, Fasilitas kesehatan dan
badan penyelenggaraan jaminan sosial (BPJS). Berdasarkan data dari
pembiayaan penyakit kronis paska pensiun yang dikeluarkan BPJS kesehatan
terbesar adalah biaya Hipertensi dan Diabetes mellitus. Penelitian ini dilakukan
untuk mengetahui berapa besar biaya yang dikeluarkan oleh pasien prolanis
Klinik Insani Citeurep, mengetahui sosiodemografi pasien dan terapi obat
pasien prolanis. Penelitian dilakukan dengan metode deskripstif dengn
mengambil data resep secara retrospektif pada bulan Juli-september 2020.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa profil usia pasien prolanis yang paling
banyak adalah usia 45-61 tahun sebanyak 53%, Jenis Kelamin pada terbanyak
terdapat pada perempuan sebanyak 83.3%, Untuk pendidikan terakhir paling
banyak adalah tamatan SMA sebanyak 53.60% ,dan untuk Pekerjaan yang
paling banyak adalah sebagai ibu rumah tangga sebanyak 83.3%. Profil obat
terbanyak pada pasien hipertensi adalah golongan obat Beta Blocker yaitu
Bisoprolol , untuk pasien diabetes golongan obat terbanyak adalah Biguanid
yaitu metformin, untuk pasien CAD golongan obat tebanyak adalah Beta
bloker yaitu bisoprolol , dan untuk pasien asam urat yang terbanyak adalah
golongan obat xanthine oxidase yaitu allopurinol. Total biaya medik langsung
pada bulan juli sebanyak Rp. 1.087.802, pada bulan Agustus Rp.730.955
sedangkan pada bulan September adalah sebanyak Rp.482.760 . Dan untuk
total keseluruhannya biaya medik langsung pada pasien prolanis yaitu
sebanyak Rp. Rp. 2.301.535 , Sedangkan untuk biaya medik tidak langsung
pasien prolanis pada bulan Juli sebesar Rp.102.000, bulan Agustus Rp.85.000 dan pada bulan September yaitu Rp.80.000 dan untuk total biaya medik tidak langsung yaitu sebanyak Rp. 267.000