Sebanyak 28 item atau buku ditemukan

EVALUASI PENYIMPANAN OBAT HIGH ALERT DI RUMAH SAKIT TRIMITRA CIBINONG

No. 211 Obat High2Alert adalah2obat yang perlu diwaspadai2karena sering menyebabkan2terjadi2kesalahan atau kesalahan serius2(Sentinel Event) dan obat yang beresiko tinggi2menyebabkan Reaksi Obat yang Tidak2Diinginkan (ROTD). Penyimpanan adalah bagian dari sistem manajemen obat2yang meliputi penandaan label High Alert pada kemasan primer dan sekunder obat-obat High2Alert, penandaan label2Double Check pada kemasan2primer dan sekunder2obat-obat High2Alert, penandaan label2LASA pada wadah penyimpanan obat LASA, penyimpanan obat LASA diselingi dengan dua sediaan obat dan menyimpan sesuai suhu dan penempatan perbekalan farmasi. Tujuan2penelitian ini2untuk menggambarkan tujuan penyimpanan2obat High2Alert2di Rumah Sakit Trimitra Cibinong Kabupaten Bogor. Metode penelitian ini dilakukan dengan survei terhadap kelompok obat High Alert kemudian dilakukan Cross Chek terhadap lembar check list, dideskripsikan kemudian diambil kesimpulan. Persentase kesesuaian pada Trolley Emergency IGD, Trolley Emergency HCU dan Trolley Emergency OK didapatkan persentase sebesar 14,28% dengan kategori kurang baik dan persentase kesesuaian penyimpanan pada Apotik Instalasi Farmasi sebesar 52,45% dengan kategori cukup baik. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan rata-rata persentase kesesuaian penyimpanan obat High Alert di Rumah Sakit Trimitra Cibinong sebesar 23,825 dengan kategori kurang baik atau tidak2sesuai dengan2Standar Prosedur Operasional2(SPO) Rumah Sakit Trimitra, selanjutnya tenaga kesehatan harus lebih waspada terhadap penyimpanan2obat High2Alert. Kata kunci : Penyimpanan2obat High2Alert, Rumah Sakit

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP PASIEN HIPERTENSI TENTANG PENGOBATAN HIPERTENSI DI PUSKESMAS CISAAT KABUPATEN SUKABUMI

No. 209 Hipertensi merupakan salah satu penyakit yang diderita oleh banyak orang. Ketidakpatuhan pasien adalah suatu masalah yang paling umum dalam terapi pengobatan pengelolaan hipertensi. Ketidakpatuhan pasien hipertensi terhadap terapi mungkin disebabkan oleh kurangnya informasi dan pemahaman. Kemampuan untuk menetapkan manajemen tekanan darah yang baik pada hipertensi dipengaruhi oleh pengetahuan dan sikap pasien tentang tekanan darah. Hipertensi jangka panjang, jika tidak dikendalikan secara efektif, dapat menyebabkan masalah dan kematian. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan dan sikap pasien hipertensi tentang pengobatan hipertensi di Puskesmas Cisaat Kabupaten Sukabumi. Sebagai populasi sasarannya adalah seluruh pasien hipertensi. Penelitian ini menggunakan non-probability sampling dalam pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan instrument berupa kuesioner yang dibagikan langsung kepada responden dan analisis data penelitian bersifat deskriptif. Hasil penelitian menunjukan profil pasien hipertensi sebagian besar berusia 56-65 tahun (40,3%), tidak ada riwayat keturunan hipertensi (87,9%), tingkat pendidikan Sekolah Dasar (50,0%), tidak bekerja (78,2%), mendapat sumber informasi hipertensi dari petugas kesehatan (88,7%), dan lama menjalani pengobatan hipertensi 1-3 tahun (41,9%). Pengetahuan pasien tentang pengobatan hipertensi sebagian besar pada kategori cukup baik (46,0%), kemudian pada kategori kurang baik (31,5%) dan kategori baik (22,6%). Sikap pasien sebagian besar pada kategori cukup baik (50,8%) dan kategori baik (49,2%). Kata kunci : Pengetahuan, Sikap dan Pengobatan hipertensi.

FORMULASI SEDIAAN GEL DARI EKSTRAK DAUN GAHARU (Gyrinops versteegii (Gilg) Domke) TERHADAP LUKA BAKAR MENCIT (Mus musculus)

No.165 Daun gaharu (Gyrinops versteegii (Gilg) Domke) merupakan tanaman yang mengandung senyawa aktif flavonoid, tanin dan fenol. Formulasi sediaan gel diketahui paling efektif dan efisien obat untuk luka bakar. Penelitian ini bertujuan untuk membuat formula sediaan gel ekstrak etanol 96% daun gaharu yang memiliki efektivitas terhadap luka bakar mencit. Penelitian ini bersifat eksperimental dengan memformulasikan sediaan gel ekstrak daun gaharu pada konsentrasi 2% (Kelompok I), 4% (Kelompok II), 8% (Kelompok III), kontrol positif (Kelompok IV) dan kontrol negatif (Kelompok V). Uji efektivitas sediaan gel ekstrak daun gaharu dalam proses penyembuhan luka bakar dilakukan selama 14 hari pengamatan. Hasil uji efektivitas sediaan gel ekstrak daun gaharu hingga hari ke-14 adalah Kelompok I (58.66%), Kelompok II (50.00%), Kelompok III (65.33%), Kelompok IV (57.33%), dan Kelompok V (50.66%). Kesimpulan yang didapatkan yaitu hasil perbandingan terbaik ditunjukkan pada kelompok III konsentrasi 8% dengan persentase penyembuhan sebesar 65.33%, sedangkan kelompok perlakuan yang menggunakan Bioplacenton Gel® memperoleh persentase penyembuhan sebesar 57.33% yang artinya formula dengan konsentrasi 8% lebih efektif dalam proses penyembuhan luka bakar dibandingkan dengan Bioplacenton Gel®.

ANALISIS KOMPUTASI SENYAWA TURUNAN FLAVONOID DARI TANAMAN YANG MEMILIKI AKTIVITAS ANTIDIABETES

No.778 Flavonoid adalah senyawa organik yang mudah ditemui pada tanaman. Beberapa studi dilakukan dengan metode yang berbeda hasilnya senyawa turunan flavonoid menunjukkan efek hipoglikemik. Uji in silico atau komputasi dapat digunakan untuk menganalisa interaksi beberapa zat alami turunan flavonoid yang memiliki aktivitas antidiabetes. Molegro Virtual Docker dapat digunakan untuk mengetahui aktivitas dari senyawa organik. Nilai yang dihasilkan berupa Rerank Score (RS). Semakin kecil nilai RS maka aktivitasnya semakin baik atau stabil. Hasil RS terbaik pada mekanisme antidiabetes inhibitor α-glukosidase, DPP4 inhibitor dan PPAR-γ dimiliki senyawa malvidin (Anggur merah) dengan nilai RS -87,5545 kkal/mol, -97,1588 kkal/mol dan -121,045 kkal/mol. Glukokinase dimilki oleh senyawa krisoeriol (Bunga Crysanthymum) dengan nilai -98,9151 kkal/mol. Sedangkan, pada mekanisme PTB-1B dimilki oleh senyawa trisetin (Bunga Pomegranate) dengan nilai -98,9151 kkal/mol