No. 604 Interaksi obat merupakan satu dari delapan kategori masalah terkait obat DRP
(drug related problem) yang dapat mempengaruhi outcome klinis pasien. Dengan
meningkatnya kompleksitas obat-obat yang digunakan dalam pengobatan saat ini
dan kecenderungan terjadinya praktik polifarmasi, maka kemungkinan terjadinya
interaksi obat semakin besar. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi
interaksi pada peresepan obat antituberkulosis dengan obat antidiabetes mellitus
tipe 2 oral. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan
pengambilan data secara retrospektif dari peresepan pasien TB paru. Subjek
penelitian adalah yang memenuhi kriteria inklusi yaitu 87 lembar resep. Kriteria
inklusinya yaitu pasien TB paru dengan penyakit penyerta diabetes mellitus tipe 2
di poliklinik rawat jalan RS Paru Dr. M. Goenawan Partowidigdo Cisarua Bogor.
Potensi interaksi diukur dengan menghitung kemungkinan jumlah terjadinya
interaksi berdasarkan tingkat keparahan interaksi pada obat antituberkulosis
dengan obat antidiabetes mellitus tipe 2 oral pada resep yang diberikan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa persentase potensi jumlah kejadian interaksi pada
tingkat keparahan kecil yaitu 30% dan 70% pada tingkat keparahan sedang.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa obat antituberkulosis dengan obat antidiabetes
mellitus tipe 2 oral diberikan secara bersamaan relatif aman dengan pengaturan
waktu pada pemberiannya.