Sebanyak 532 Skripsi ditemukan

EVALUASI KETEPATAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PENDERITA ISPA DI PUSKESMAS LEMBURSITU SUKABUMI

No. 966 Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas penyakit menular di dunia. Terapi ISPA salah satunya adalah terapi antibiotik, namun masih banyak terapi antibiotik yang tidak tepat di dunia baik dari pasien maupun tenaga kesehatan. Ketidaktepatan ini bisa menyebabkan perpanjangan penyakit, meningkatnya resiko kematian, dan biaya kesehatan akan semakin meningkat seiring dengan dibutuhkannya antibiotik baru yang lebih kuat dan tentunya lebih mahal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketepatan terapi antibiotik berdasarkan tepat indikasi, tepat pemilihan obat, tepat dosis dan tepat interval untuk pasien ISPA di Puskesmas Lembursitu Sukabumi pada periode Juli-Desember 2020. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yang bersifat deskriptif dan dibandingkan dengan Pharmaceutical Care untuk Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan. Pengambilan sampel secara retrospektif yang digunakan dalam penelitian sebesar 87 data rekam medis dengan menggunakan rumus Slovin. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terapi antibiotik pada pasien ISPA terdiri dari Amoxicillin sebanyak 72 resep (82,76%), dan Ciprofloxacin sebanyak 15 resep (17,24%). Hasil ketepatan terapi antibiotik yaitu tepat indikasi sebanyak 100%, tepat dosis sebanyak 100%, tepat lama pemberian sebanyak 21,14%, dan tepat interval waktu sebanyak 100%. Kata Kunci : Infeksi Saluran Pernapasan Akut, Antibiotik, POR (Penggunaan Obat Rasional)

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS OBAT OMEPRAZOLE DAN ESOMEPRAZOLE PADA PASIEN GASTRITIS AKUT RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT RSUP FATMAWATI JAKARTA

No. 965 Salah satu penyakit saluran cerna yang paling banyak diderita oleh pasien adalah gastritis. Obat gastritis yang digunakan di Indonesia dengan golongan PPI antara lain omeprazole dan esomeprazole. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan efektivitas pengunaan omeprazole dan esomeprazole pada pasien gastritis akut. Penelitian ini bersifat retrospektif observasional dengan menggunakan data sekunder berupa rekam medis sehingga diperoleh jumlah sampel 60 orang. Analisis data dilakukan menggunakan uji Mann Whitney pada tingkat kemaknaan 95% (P<0.05). Hasil penelitian menunjukan bahwa pasien gastritis paling banyak berjenis kelamin wanita 63%, dengan usia produktif yaitu 26-35 tahun sebanyak 39%. Gambaran lama rawat omeprazole lebih lama dimana dalam 3 hari belum ada pasien yang sembuh dibandingkan dengan esomeprazole pada lama hari rawat pada 3 hari ada 4 pasien yang sembuh sebanyak 13,3% nilai p-value menunjukan P=0.005. Sehingga dapat disimpulkan esomeprazole lebih efektif daripada omeprazole. Kata Kunci : Efektivitas Omeprazole Esomeprazole, Lama rawat, Gastritis

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL 96% DAUN KERSEN (Muntingia calabura L.) DAUN SIRIH HIJAU (Piper bettle L.) DAN KOMBINASI TERHADAP Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli

No. 964 Bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli adalah bakteri-bakteri penyebab penyakit pada tubuh manusia yang dapat dihambat pertumbuhannya oleh zat aktif yang terdapat dalam berbagai tumbuhan di sekitar kita. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan senyawa aktif yang terkandung pada ekstrak etanol 96% daun sirih hijau dan daun kersen, dan aktivitas antibakterinya terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Ekstrak kental etanol 96% daun sirih hijau dan daun kersen diperoleh dengan metode maserasi serbuk simplisia dengan pelarut etanol 96% dan dikentalkan dengan rotary evaporator. Uji fitokimia pada kedua ekstrak kental dan untuk uji aktivitas antibakteri ekstraknya dilakukan dengan metode kertas cakram pada konsentrasi ekstrak 25%, 50%, dan 75%, serta kombinasi ekstraknya terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Hasil uji fitokimia ekstrak etanol 96% daun Sirih Hijau (Piper betlle L.) dan daun Kersen (Muntingia calabura L.) menunjukkan adanya kandungan senyawa aktif alkaloid, flavonoid, saponin, tannin, terpenoid. Hasil uji aktivitas ekstrak etanol 96% daun Sirih dengan metode kertas cakram pada media bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli menunjukkan nilai-nilai zone hambat pada konsentrasi 25%, 50%, dan 75% yang lebih tinggi daripada ekstrak etanol 96% daun Kersen. Sedang pada kombinasi ekstrak daun Sirih : daun Kersen (1:1), (1:2), dan (2:1) didapatkan nilai-nilai zone hambat pada media bakteri Escherichia coli (14,80 mm, 14,88 mm, 17,82 mm) yang lebih tinggi daripada zone hambat di media bakteri Staphylococcus aureus (12,36 mm, 13,92 mm, 14,94 mm). Kata Kunci : Antibakteri, Muntingia calabura L, Piper betle L, Staphylococcus aureus, Escherichia coli.

EVALUASI PEMBERIAN TERAPI DIARE PADA PASIEN ANAK RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT HERMINA BOGOR

No. 963 Diare merupakan salah satu penyakit kesehatan masyarakat di berbagai negara salah satunya di Indonesia. Diare adalah defekasi dengan konsistensi cair atau setengah padat dan terjadi sebanyak lebih dari tiga kali selama 24 jam. Penyakit diare di Rumah Sakit Hermina Bogor menjadi 10 penyakit terbesar yang di derita oleh pasien anak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran data sosiodemografi pasien penderita diare anak, profil pengobatan diare anak dan evaluasi ketepatan terapi diare pada pasien anak. Metode penelitian dilakukan secara retrospektif pada periode Oktober sampai dengan Desember 2020 dengan total sampling sebanyak 64 pasien. Data yang diperoleh kemudian diolah dengan cara deskriptif. Hasil penelitian ini diketahui pasien penderita diare anak di Rumah Sakit Hermina Bogor terbanyak berdasarkan jenis kelamin di alami oleh laki – laki sebanyak 38 atau 59%. Rentang usia penderita diare terbanyak berada di umur 0 – 1 tahun berjumlah 43 pasien atau 67%, Gambaran pengobatan terapi diare meliput pemberian cairan rehidrasi, pemberian zink, pemberian suplemen lactobacilus dan pemberian antibiotik. Kesimpulan dari pengobatan berdasarkan tepat pasien mencapai 100%, tepat dosis mencapai 100% untuk antibiotik dan 100% untuk zink, tepat lama pemberian 100% dan tepat frekuensi pemberian 92% sudah sesuai berdasarkan Pedoman Pelayanan IDAI. Kata kunci : diare, evaluasi penggunaan obat, pasien anak

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN ISPA ANAK DENGAN METODE DI RSUD SEKARWANGI SUKABUMI

No. 962 Pengobatan ISPA Anak menggunakan antibiotik yang tidak rasional dapat menyebabkantesistensi sehingga perlu dilakukan evaluasi kerasionalan dengan metode . Telah di evaluasi penggunaan antibiotik pada pasien ISPA anak dengan metode di RSUD Sekarwangi Sukabumi periode Juni -Juli 2021. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ketepatan peresepan antibiotik pada pasien rawat inap anak di RSUD Sekarwangi Sukabumi berdasarkan kriteria .Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif melalui data sekunder yaitu data rekam medis yang dilakukan secara retrospektif. Instrument yang digunakan pada penelitian ini adalah lembar observasi yang disusun peneliti. Populasi penelitian adalah pasien ISPA anak rawat inap di RSUD Sekarwangi Sukabumi . Penelitian ini dilakukan terhadap seluruh populasi yaitu sebanyak 80 orang pasien. Hasil penelitian menunjukan penggunaan antibiotik berdasarkan kriteria di RSUD Sekarwangi Sukabumi periode Juni-Juli 2021 sebanyak 35 peresepan (44%) masuk dalam kategori 0 (tepat/ rasional), 29 peresepan (36%) masuk kategori IIIb (durasi pemberian terlalu singkat ), 11 peresepan (14%) masuk kategori IIa (tidak tepat dosis), 4 peresepan (5%) masuk kategori IIIa (durasi pemberian terlalu panjang), dan 1 peresepan (1%) masuk kategori IVc (alternatif lebih murah).

AKTIVITAS PENGHAMBATAN ENZIM α-GLUKOSIDASE EKSTRAK DAN FRAKSI ETIL ASETAT DAUN YAKON (Smallanthus sonchifolius)

No. 961 Diabetes melitus adalah penyakit metabolik akibat tingginya kadar glukosa dalam darah. Salah satu pengobatan yang digunakan untuk mengobati penyakit diabetes melitus adalah dengan menghambat aktivitas enzim α-glukosidase. Daun yakon (Smallanthus sonchifolius) secara ilmiah memiliki berbagai khasiat dan salah satunya sebagai antidiabetes. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas penghambatan enzim α-glukosidase ekstrak dan fraksi etil asetat daun yakon. Ekstrak etil asetat daun yakon diperoleh dari hasil partisi ekstrak etanol 96 % menggunakan etil asetat dan air kemudian diuji aktivitas hingga memperoleh nilai IC50. Setelah itu dilakukan pemisahan dengan metode KLT dan kromatografi kolom. Ekstrak etil asetat dilakukan metode kromatografi kolom pertama dengan eluen n-hexan : etil asetat secara gradien (10:1-1:1) kemudian di uji aktivitas hingga diperoleh nilai IC50. Hasil dari fraksinasi kolom pertama diuji kembali dengan KLT dan kromatografi kolom kedua dengan eluen n-hexan : etil asetat secara isokratik (5:1). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etil asetat daun yakon memiliki aktivitas penghambatan enzim α-glukosidase dengan nilai IC50 47,63 ppm. Pada kromatografi kolom kedua fraksi etil asetat daun yakon F- 6.5 merupakan fraksi terbaik dengan nilai IC50 42,89 ppm. Aktivitas akarbosa dalam menghambat enzim α-glukosidase memiliki nilai IC50 19,22 ppm.Kesimpulan penelitian ini adalah fraksi etil asetat memiliki aktivitas lebih baik dari ekstrak etil dalam menghambat enzim enzim α-glukosidase. Kata kunci: Antidiabetes , Enzim α-glukosidase , Smallanthus sonchifolius, Yakon

EVALUASI PENGGUNAAN OBAT ANTIHIPERTENSI PADA PASIEN CONGESTIVE HEART FAILURE (CHF) TERHADAP TEKANAN DARAH DI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT X DI KOTA BOGOR

No. 960 Congestive Heart Failure (CHF) atau sering dikenal sebagai gagal jantung adalah sindrom yang ditandai dengan sesak napas, dispnea saat aktifitas fisik, dispnea nokturnal paroksimal, ortopnea, dan edema perifer. Gagal jantung biasanya disebabkan oleh kelainan sekunder dari abnormalitas struktur jantung atau fungsi yang merusak kemampuan ventrikel kiri untuk mengisi atau mengeluarkan darah. Sedangkan hipertensi merupakan penyakit tidak menular yang menjadi salah satu penyebab utama kematian prematur di dunia. Organisasi kesehatan dunia World Health Organization (WHO) mengestimasikan saat ini prevalensi hipertensi secara global sebesar 22% dari total penduduk dunia.. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kombinasi Obat antihipertensi yang paling sesuai terhadap tekanan darah pasien CHF dan mengetahui golongan serta jenis obat yang paling banyak di gunakan di Rumah Sakit X di Kota Bogor. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian observasional dengan metode pengambilan sampel adalah metode Purposive Sampling. Pasien yang menderita penyakit CHF dengan kelompok jenis kelamin terbanyak adalah laki-laki sebanyak 62 pasien (58%). Pasien CHF yang diberikan obat antihipertensi di usia ≥ 60 tahun sebanyak 73 pasein yang terapinya berhasil mencapai target. Golongan Obat antihipetensi yang paling banyak di gunakan adalah kombinasi Dua Diuretik + ARB dengan jumlah pasien sebanyak 8 orang. Kemudian Hasil Evaluasi penggunaan obat antihipertensi yang paling banyak di gunakan pada penderita CHF adalah kombinasi obat Furosemid 40mg, Spironolactone 25mg dan Ramipril 5mg sebanyak 7 pasien. Kata kunci : Evaluasi, Hipertensi, CHF.

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KEPATUHAN MINUM OBAT ANTIRETROVIRAL (ARV) PADA PASIEN HIV/AIDS RAWAT JALAN RSUD SEKARWANGI

No. 959 Human Immunodeficiency Virus adalah sejenis virus yang menyerang atau menginfeksi sel darah putih yang menyebabkan turunnya kekebalan tubuh manusia. Acquired Immune Deficiency Syndrome adalah sekumpulan gejala yang timbul karena turunya kekebalan tubuh yang disebabkan oleh infeksi HIV. Banyaknya angka pada penyakit HIV/AIDS di Indonesia khususnya Jawa barat menduduki peringkat kedua pada masalah HIV/AIDS. Tujuan utama pada pemberian antiretroviral (ARV) adalah untuk menekan jumlah Viral load. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga terhadap kepatuhan minum obat antiretroviral (ARV) pada pasien HIV/AIDS RSUD Sekarwangi. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif observasional dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah responden 60 sampel. Pengumpulan data menggunakan instrumen kuesioner. Analis data menggunakan analisa univariat dan bivariat dengan uji Chi-square. Pada uji univariat gambaran karakteristik usia responden diperoleh sebanyak 50% yaitu usia dewasa awal (26-35 tahun). Persentase jenis kelamin responden paling banyak adalah laki-laki sebanyak 75%. Pada uji univariat dukungan keluarga paling tinggi diberikan adalah dukungan instrumental baik sebanyak 83.33%. Sedangkan kepatuhan pada pasien HIV/AIDS RSUD Sekarwangi tergolong tinggi yaitu sebesar 90%. Hasil penelitian menunjukan tidak terdapat hubungan signifikan antara hubungan dukungan emosional, dukungan instrumental, dukungan informasi, dan dukungan penghargaan terhadap kepatuhan minum obat antiretroviral (ARV) pada pasien HIV/AIDS RSUD Sekarwangi dengan nilai p-value > 0,05. Kata kunci: Dukungan Keluarga, Kepatuhan Minum Obat ARV, HIV/AIDS