Sebanyak 16 item atau buku ditemukan

KARAKTERISTIK DAN IDENTIFIKASI SENYAWA KIMIA PENGHAMBAT ENZIM α-GLUKOSIDASE DARI FRAKSI ETIL ASETAT DAUN TEH (Camellia sinensis (L) Kuntze)

No. 847 Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit degeneratif dengan gangguan metabolik kronis yang dapat menyebabkan pankreas gagal memproduksi cukup insulin (hormon yang mengatur gula darah atau glukosa). Pada umumnya pengobatan diabetes melitus menggunakan terapi insulin dan berbagai obat-obatan sintetik, namun pengobatan tersebut memiliki efek samping, maka perlu dicari alternatif antara lain dengan herbal. Teh (Camellia sinensis (L.) Kuntze) adalah salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai inhibitor α-glukosidase. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui senyawa bioaktif dari fraksi etil asetat daun teh yang memiliki aktivitas penghambatan enzim α-glukosidase. Ekstrak diperoleh dengan metode maserasi menggunakan etanol 96%, hasil ekstrak kental kemudian di partisi dengan pelarut etil asetat dan air (1:1) setelah itu dilakukan pencarian sub fraksi terbaik dengan metode kromatografi dan identifikasi menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis dan LCMS/MS. Pengujian enzim α-glukosidase pada fraksi etil asetat daun teh menggunakan metode spektrofotometer UV-Vis pada λ 405 nm dan absorbansi yang diperoleh digunakan untuk menghitung % inhibisi dan IC50. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa fraksi 6-2 merupakan subfraksi yang paling aktif menghambat enzim α-glukosidase dengan nilai IC50 4,519 ppm. Senyawa yang terkandung dalam subfraksi tersebut merupakan senyawa Epicatechin gallate (Epicatechin-3-O-gallate) dengan BM 442,09000; Epigallocatechin-3-O-gallate dengan BM 458,08491; Caffeine dengan BM 194.08038; dan Dichrostachine F dengan BM 620.29853. Kata kunci: Diabetes Mellitus, Camellia sinensis (L.) Kuntze, Fraksinasi, Epicatechin gallate (Epicatechin-3-O-gallate), Epigallocatechin-3-O- gallate, Caffeine, Dichrostachine F

PENGARUH KOMBINASI PVA DAN HPMC TERHADAP STABILITAS FISIK PADA MASKER PEEL-OFF EKSTRAK ETANOL DAUN SAGA (Abrus precatorius L.) DAN KERSEN (Muntingia calabura L.)

No.762 Daun saga (Abrus precatorius L.) dan daun kersen (Muntingia calabura L.) merupakan salah satu tanaman yang memiliki aktivitas antioksidan. Sediaan yang dibuat dalam penelitian ini adalah masker gel peel off ekstrak etanol daun saga (Abrus precatorius L.) dan daun kersen (Muntingia calabura L.) dengan variasi konsentrasi PVA dna HPMC. Penelitian ini bertujuan menentukan pengaruh dari kombinasi PVA dan HPMC terhadap kestabilan formula masker peel-off selama stabilitas yang dilakukan selama 4 minggu dengan masing-masing suhu. Tiga formula sediaan masker gel peel off yaitu F1 (PVA 10% : HPMC 2%), F2 (PVA 9% : HPMC 3%), dan FIII (PVA 8%: HPMC 4%). Pengujian aktivitas antioksidan pada sediaan dilakukan dengan metode DPPH. Sedangkan, hasil evaluasi (daya lekat, daya sebar, pH, waktu kering, dan viskositas) penelitian dianalisis dengan menggunakan SPSS Kombinasi HPMC dan PVA memberikan pengaruh yang signifikan terhadap nilai daya lekat, daya sebar, pH, viskositas, dan waktu mengering. Secara keseluruhan, F III yang memiliki stabilitas paling baik yang dilihat dari hasil uji stabilitas selama 28 hari yang menunjukkan bahwa F III terlah memenuhi persyaratan yang baik.