No.194 Pengendalian persediaan obat sangat penting untuk menjamin efekfitas dan efisiensi
pengelolaan persediaan obat itu sendiri, karena pengendalian persediaan obat yang
tidak tepat dapat menyebabkan kekurangan atau kelebihan stok. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui gambaran pengelompokkan item obat berdasarkan analisis
ABC dan untuk mengetahui hasil analisis metode Minimum – Maximum Stock Level
di Apotek Kimia Farma 389 Nusantara Depok. Sampel yang diambil menggunakan
data retrospektif berupa data pemakaian bulan Juli – Desember 2020. Enam puluh
enam jenis obat yang memenuhi kriteria inklusi serta kriteria eksklusi pada obat
kategori A hasil Metode Analisis Nilai Pakai menjadi sampel penelitian ini. Hasil
penelitian menunjukkan kesesuaian Smin sistem Kimia Farma dengan Smin hitung
terdapat 30 item (45.45%) yang Smin sistemnya melebihi 100 % Smin hitung, terdapat
33 item (54.55%) yang Smin sistemnya kurang dari 100 % Smin hitung. Sedangkan
hasil perbandingan Smax sistem Kimia Farma dengan Smax hitung terdapat 30 item
(45.45%) yang Smax sistemnya melebihi 100% Smax hitung, terdapat 33 item
(54,55%) yang Smax sistemnya kurang dari 100% Smax hitung. Data tersebut
menunjukkan Smin dan Smax yang ada di sistem Kimia Farma belum sesuai dengan
Smin dan Smax hitung. Hal ini berpotensi menyebakan terjadinya obat yang
mengalami stock out karena Smin sistem kurang dari Smin hitung dan ada beberapa
obat yang mengalami stock over karena Smax sistem lebih dari Smax hitung.