No.176 Kepuasan pasien merupakan salah satu tolak ukur yang digunakan untuk
mengukur keberhasilan pelayanan kefarmasian. Pasien yang puas terhadap
pelayanan yang diberikan oleh tenaga kefarmasian menunjukkan bahwa
pelayanan yang diberikan tersebut sesuai dengan yang diharapkan pasien atau
bahkan lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran data
sosidemografi dan untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien BPJS rawat jalan
terhadap pelayanan kefarmasian di Instalasi Farmasi RS Medika Dramaga Bogor.
Penelitian ini bersifat prospektif observasional, dimana data yang digunakan
adalah data primer berupa kuesioner, kemudian diolah dengan menggunakan
aplikasi spss versi 17. Berdasarkan hasil penelitian dari 100 reseponden
menunjukkan jenis kelamin perempuan sebanyak 65%, usia 36 – 45 tahun
sebanyak 45%, tingkat pendidikan tertinggi SMA/SMK 47% dan responden
pedagang sebanyak 23%. Data menggunakan analisis univariat menunjukkan
kepuasan pasien terhadap pelayanan kefarmasian bahwa dimensi keandalan
sebesar (89%), ketanggapan (79%), empati (78%), jaminan (80%), dan bukti
langsung (75%). Rata–rata tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan
kefarmasian di Instalasi Farmasi Rawat Jalan RS Medika Dramaga Bogor 2020
pasien merasa puas sebesar (80%).
No.175 9 Maret 2020 World Health Organization menetapkan virus corona
(Covid-19) sebagai pandemi. Prinsip pencegahan dan pengendalian Covid-19
dilakukan dengan selalu menerpakan protokol kesehatan antara lain konsumsi gizi
seimbang agar daya tahan tubuh tetap terjaga dengan mengkonsumsi vitamin.
Pemerintah menganjurkan untuk selalu mengkonsumsi multivitamin yang
mengandung vitamin C, D, E, Zink dan Selenium. Perilaku konsumen yang
berubah selama masa pandemi menyebabkan terjadinya kelangkaan stok vitamin.
Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dari data retrospektif
bulan Juli -Desember 2020 untuk mengetahui pengaruh jumlah persediaan vitamin
C, D, E, Zink dan Selenium terhadap volume penjualan. Berdasarkan hasil
penelitian disimpulkan bahwa Jumlah persediaan dan volume penjualan vitamin
yang mengandung vitamin atau mineral C, D, E, Zink dan Selenium dalam bentuk
sediaan tunggal dan campuran mengalami kenaikan. Dari hasil persamaan regresi
diperoleh nilai korelasi sebesar 0,837 yang berarti terdapat hubungan yang positif
yang sangat kuat dan nilai signifikasi sebesar 0,03 yang berarti jumlah persediaan
multivitamin untuk terapi Covid-19 mempunyai pengaruh signifikan terhadap
volume penjualan.
No.174 Senyawa antioksidan dapat menghambat oksidasi dengan cara menangkap
radikal bebas. Salah satu sumber antioksidan adalah kombucha yang merupakan
hasil fermentasi cairan teh dan gula. Tujuan penelitian ini untuk menentukan
aktivitas antioksidan dari kombucha kombinasi daun jambu mawar (Syzygium
jambos) dan daun jambu bol (Syzygium malaccense) (1:3) dengan variasi waktu
fermentasi. Kombinasi serbuk simplisia diekstraksi dengan cara infusa dan
difermentasi dengan SCOBY (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil) selama 4, 6 dan 8 hari.
Kombucha, masing-masing hasil fermentasi diuji komponen fitokimia secara
kualitatif dan aktivitas antioksidannya diuji dengan metode DPPH. Hasil uji
fitokimia menunjukkan semua hasil fermentasi kombinasi daun jambu mawar dan
daun jambu bol (1:3) mengandung senyawa flavonoid, saponin, dan tannin,
sedang hasil uji aktivitas antioksidan menunjukkan hasil fermentasi kombucha
kombinasi daun jambu mawar dan daun jambu bol (1:3) pada hari ke -6 lebih
tinggi (43,59%) dari pada hari ke-8 (39,86%) dan hari ke-4 (9,23%).
No.173 Daun..Ubi..Jalar Ungu”(Ipomoea..batatas..L.)..mengandung”senyawa saponin,
flavonoid, polifenol,”tanin,..dan”antioksidan yang tinggi. Salah satu pemanfaatan
daun ubi jalar ungu secara topikal sebagai antioksidan adalah diformulasikan ke
dalam bentuk sediaan farmasi.”Penelitian..ini..bertujuan..untuk”menghasilkan
sediaan peeling krim wajah ekstrak..etanol 70% daun ubi jalar ungu dan
memperoleh informasi mengenai karakteristik kualitas fisik sediaan peeling krim
wajah ekstrak..etanol 70% daun..ubi..jalar..ungu meliputi organoleptik,
homogenitas, daya sebar, viskositas dan pH yang sesuai standar mutu sediaan
farmasi. Sediaan peeling krim wajah ekstrak..etanol 70% daun ubi jalar ungu dibuat
dalam 2 formulasi dengan konsentrasi asam stearat F1 6% dan F2 8%. Evaluasi
sediaan meliputi pengamatan organoleptik,”uji..homogenitas,..uji..daya
sebar,..uji..viskositas,..dan..uji..pH.”Kedua”formulasi”memenuhi syarat evaluasi
fisik sediaan peeling krim wajah. Namun, uji daya sebar tidak memenuhi kriteria.
F1 memberikan hasil yang lebih baik dari F2 dengan hasil uji daya sebar mencapai
4,48 cm, uji viskositas sebesar 28.500 Cps, dan uji pH sebesar 6,4.
No.172 Diabetes mellitus adalah gangguan metabolisme, terutama penyakit yang
berhubungan dengan metabolisme karbohidrat, yang disebabkan oleh tidak cukup
atau tidak cukupnya hormon insulin dalam sel beta pankreas, disfungsi insulin, atau
keduanya. Nama latin daun gaharu (Gyrinops versteegii (Gilg.) Domke folium)
merupakan contoh efektivitas daun agar sebagai agen antidiabetes terkait dengan
kandungan metabolit sekundernya. Pada penelitian ini, sampel daun gaharu hijau
dengan simplisia disiapkan kemudian ekstrak daun stevia ditambahkan sebagai
pemanis kemasan pada formulasi teh untuk mengetahui efek hipoglikemik dan
mengukur kadar flavonoid pada mencit. Produksi teh herbal dari daun gahara diuji
pada tikus yang disuntik sukrosa dan diukur 1 jam, 2 jam, dan 3 jam kemudian.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh formulasi teh herbal berbahan
daun gaharu terhadap kadar gula darah mencit dengan penurunan gula darah
terendah yaitu 46 n 45% pada komposisi 1, dan perbedaan nyata pada uji Manova.
Hal ini dapat dilihat sebagai nilai p antara kelompok. < 0,05 dan memiliki
kandungan flavonoid total tertinggi pada 0,214mgQE/100g.
nO.171 Perona pipi merupakan salah satu kosmetika dekoratif yang digunakan untuk
memberikan warna rona pada pipi. Salah satu bahan alam yang dapat dijadikan
pewarna alami adalah kayu secang (Caesalpinia sappan L). Ekstrak kayu secang
dapat memberikan warna merah sampai dengan merah keunguan karena
mengandung pigmen brazilein. Tujuan penelitian ini membuat sediaan krim
perona pipi dari ekstrak kayu secang dan mengevaluasi mutu fisik sediaan serta
menguji kesukaan (hedonik). Ekstrak kayu secang diperoleh dengan cara infusa
dan metode freeze drying. Sediaan krim perona pipi dibuat 3 formula dengan
konsentrasi 2,5%, 3%, dan 3,5% ekstrak kering kayu secang. Hasil pengujian
organoleptik, homogenitas, pH, daya sebar dan viskositas menunjukkan mutu fisik
yang baik sesuai dengan SNI (16-4399-1996). Hasil pengujian hedonik
menunjukkan bahwa sediaan krim perona pipi dengan ekstrak kayu secang
konsentrasi 3,5% yang paling disukai.
No.170 Lip balm yaitu pelembab bibir dalam bentuk sediaan semi solid dalam bentuk
bahan utama yaitu minyak, lemak dan lilin serta berfungsi untuk memberikan
perawatan pada kulit bibir dengan anggapan akan memberikan wajah yang lebih
percaya diri. Lip balm sendiri yaitu sediaan kosmetik dengan basis hamper sama
dengan formulasi lipstick, namun tanpa adanya warna atau trasparan. Banyaknya
lip balm yang sudah terdapat warna di mendorong peneliti membuat sediaan lip
balm ekstrak kayu secang sebagai pewarna alami dari ekstrak kayu secang
(Caesalpinia Sappan L) untuk menghindari pewarna sintetik. Tujuan dari penelitian
kali ini membuat sediaan lip balm dengan metode infusa dan konsentrasi warna
alami. Dibuat 3 formulasi yaitu 0,3%, 0,6% dan 0,9% dengan ekstrak kering kayu
secang lalu dilakukan evalusi sediaan meliputi uji homogenitas, uji pH, uji daya
lekat, uji organoleptik dan uji kesukaan. Hasil pengujian evaluasi menunjukan hasil
yang baik denganp pengamatan selama 14 hari dan hasil uji kesukaan menunjukan
konsentrasi 0,6% yang paling disukai.
No.169 Hand sanitizer cair adalah sediaan dengan berbagai kandungan yang cepat
membunuh mikroorganisme yang ada di kulit tangan. Ekstrak etanol daun jambu
air (Syzygium aqueum (Burm.f) Alston) sudah diketahui berpotensi besar sebagai
antimikroba. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan formula sediaan hand
sanitizer ekstrak daun jambu air yang menghasilkan mutu fisik dan stabilitas
terbaik dari variasi konsentrasi ekstrak. Metode penelitian ini adalah pengujian
fitokimia daun jambu air dan formulasi hand sanitizer cair ekstrak etanol 96%
daun jambu air Syzygium aquem (Brum.f) Alston) dengan lima formulasi sediaan
hand sanitizer yaitu F1 (kontrol negatif), F2 (5%), F3 (10%), F4 (15%), dan F5
(kontrol positif). Selanjutnya dilakukan pengujian terhadap sediaan hand sanitizer
cair meliputi uji organoleptis, homogenitas, pH, cycling test, dan stabilitas pada
suhu penyimpanan. Berdasarkan hasil penelitian ekstrak daun jambu air
mengandung senyawa flavonoid, saponin, fenol, dan tannin. Pada F2 dengan
konsentrasi 5% menghasilkan pH yaitu sebesar 4,5 memenuhi syarat standar pH
kulit, sedangkan pada pengujian homogenitas tidak ada yang memenuhi
persyataran homogenitas. Pada uji stabilitas dengan metode cycling test dan
stabilitas suhu penyimpanan semua parameter pengujian mutu fisik menghasilkan
tidak ada perubahan secara signifikan.
No. 168 Daun ubi jalar ungu (Ipomea batatas L.) merupakan salah satu tanaman
yang memiliki senyawa metabolit sekunder salah satunya adalah flavonoid.
Flavonoid merupakan senyawa yang berkhasiat sebagai antioksidan, senyawa ini
diperlukan oleh kulit untuk mencegah dan mengurangi efek radikal bebas pada
kulit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kombinasi basis
PVA dan HPMC terhadap karakteristik fisik sediaan masker peel-off. Metode
penelitian ini adalah formulasi masker peel-off ekstrak etanol 70% daun ubi jalar
ungu (Ipomea batatas L.) dengan menggunakan kombinasi basis PVA dan HPMC.
Tiga formula sediaan masker peel-off yaitu F1 (10%:2%), F2 (9%:3%) dan F3
(8%:4%). Formulasi yang didapat diuji karakteristik masker peel-off meliputi uji
organoleptis, viskositas, homogenitas, pH, daya sebar serta waktu mengering.
Berdasarkan hasil penelitian F3 menghasilkan karakteristik masker peel-off dengan
viskositas yang sesuai syarat yaitu 2700 cps, pH 6, daya sebar 5,77 cm dan waktu
mengering 20'19". Berdasarkan hasil evaluasi fisik semua formula dapat
diformulasikan menjadi sediaan masker peel-off tetapi pada F1 dan F2 daya
sebarnya tidak memenuhi persyaratan.
No.167 Pewrna pipi atau yang dikenal dengan (blush on) merupakan sediaan kosmetik yang
berfungsi untuk memberikan warna dipipi dengan sentuh artistik dan mampu
membuat wajah terlihat segar dalam tatarias. Sediaan pewarna pipi (blush on)
mempunyai manfaat dapat memperbaiki wajah agar terlihat segar, cantik dan
berdimensi. Warna-warna pada pewarna pipi (blush on) terdiri dari warna merah,
merah muda, jingga dan kecokelatan. Bunga rosella (Hibiscus sabdariffa L.) dapat
dimanfaatkan sebagai pewarna alami karena mempunyai kandungan antosianin.
Antosianin ialah pigmen tumbuhan yang menghasilkan warna merah pada bunga
rosella. Tujuan penelitian ini untuk memberikan bukti bahwa ekstrak bunga rosella
dapat digunakan sebagai pewarna alami dan mempunyai mutu fisik yang baik. Pada
penelitian ini dibuat formula sediaan blush on cream dengan variasi konsentrasi
2,5% 5% dan 7,5% ekstrak kental bunga rosella kemudian di uji mutu fisik hingga
diperoleh formula terbaik. Formula yang dihasilkan kemudian di evaluasi stabilitas
dengan metode Cycling Test. Evaluasi meliputi uji organoleptik, uji homogenitas,
uji daya sebar, uji daya lekat, uji pH dan uji viskositas. Hasil pengujian sesudah
stabilitas menunjukan sediaan yang dibuat mempunyai mutu fisik yang baik,
kecuali pH dan daya lekat tidak memenuhi persyaratan.