Sebanyak 65 item atau buku ditemukan

EVALUASI.KELENGKAPAN.ADMINISTRASI RESEP DI.APOTEK.KIMIA.FARMA JUANDA BOGOR PERIODE.MARET 2021

No.188 Evaluasi resep merupakan aspek yang penting dalam peresepan karena dapat membantu meminimalisir terjadinya medication error. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase kelengkapan resep dokter secara administratif yang telah dilayani di Apotek Kimia Farma Juanda pada periode bulan Maret 2021. Penelitian yang dilakukan bersifat deskriptif. Metode pengambilan sampel dilakukan menggunakan metode simple random sampling dengan menggunakan rumus slovin, didapatkan sebanyak 320 lembar resep. Hasil pengamatan menunjukan bahwa kelengkapan resep secara administrasi yaitu: data pasien 3,13% ( nama 98,75%, umur 65,94%, jenis kelamin 75% dan berat badan 3,44%), identitas dokter 22,81% ( nama dokter 96,56%, SIP 76,25%, alamat 96,56%, nomor telepon 85,63% dan paraf 32,19%) dan tanggal penulisan resep 82,5%. Hasil evaluasi kelengkapan resep ini diharapkan dapat membantu meningkatkan kualitas pelayanan kepada pasien dan dapat mencegah terjadinya medication error.

AKTIVITAS ANTI JAMUR SEDIAAN LOTION KOMBINASI MINYAK NILAM (Pogostemon cablin) DAN MINYAK PALA (Myristica fragrans) TERHADAP JAMUR Trichophyton mentagrophytes

No.184 Trichophyton mentagrophytes merupakan jamur yang dapat menyebabkan peradangan. Salah satu tipe peradangan pada kulit yang disebabkan oleh Trichophyton mentagrophytes ialah tinea pedis yang biasa menimpa sela jari serta telapak kaki. Minyak nilam dan minyak pala sudah banyak digunakan sebagai antijamur dan antimikroba. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kelompok senyawa fitokimia yang terkandung dalam minyak nilam dan minyak pala. Memperoleh sediaan lotion kombinasi minyak nilam dan minyak pala dengan stabilitas mutu fisik yang baik dan memiliki aktivitas antijamur terhadap Trichophyton mentagrophytes. Formulasi lotion kombinasi minyak nilam dan minyak pala dibuat perbandingan 1:1 dengan konsentrasi 15% (F1), 25% (F2), dan 35% (F3). Uji Stabilitas mutu fisik lotion dilakukan secara cycling test dan uji aktiivitas antijamur menggunakan metode difusi cakram. Hasil uji fitokimia menunjukkan minyak nilam mengandung flavonoid, steroid, dan terpenoid. Minyak pala mengandung alkaloid, flavonoid, saponin, steroid dan terpenoid. Stabilitas lotion semua formula menunjukkan mutu fisik sesuai persyaratan untuk parameter organoleptis, homogenitas, pH, dan daya sebar dan viskositas. Zona hambat F1, F2, dan F3 berturut-turut sebesar 23,6 mm; 28,3 mm, dan 35,9 mm, semuanya termasuk kategori sangat kuat. Zona hambat terbesar terdapat pada F3. Hal ini menunjukan bahwa semakin tinggi konsentrasi semakin besar zona hambat yang dihasilkan.

GAMBARAN PERBANDINGAN TINGKAT MINAT KONSUMEN TERHADAP OBAT GENERIK DAN PATEN DI APOTEK DARUSSALAM BOJONG GEDE

No.147 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.189/MenKes/ SK/III/2006 adalah menjamin ketersediaan, pemerataan dan keterjangkauan obat terutama obat esensial dengan ruang lingkup yang mencakup pembiayaan, ketersediaan serta pemerataan obat bagi masyarakat. Obat generik dipasarkan dengan harga jauh lebih murah dari obat paten. Obat generik dipasarkan dengan harga jual yang mengesampingkan biaya penelitian dan pengembangan, studi- studi klinis dan promosi yang menjadi sebab tingginya harga obat paten. Salah satu pertimbangan untuk menyediakan obat yang akan distok oleh Apotek dengan cara mengetahui minat pembelian pasien terhadap obat generik dan paten. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tingkat minat pasien terhadap obat generik dan paten. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan kuesioner untuk mengukur tingkat minat pasien terhadap obat generik dan paten di Apotek Darussalam Bojonggede. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 80 responden yang bersedia mengisi kuesioner. Seluruh data yang telah didapat dianalisis secara deskriptif dengan bentuk pemaparan dan analisis perhitungan dalam bentuk persentase. Lima persentase terbesar obat paten berada pada indikator: tersedianya informasi obat yang dibutuhkan (75,26%), efek obat terasa lebih baik (75,26%), pilihan utama dalam memilih obat (74,23%), obat yang berkualitas (74,23%) dan obat tidak mudah rusak (73,20%). Persentase terbesar obat generik berada pada indikator : harga obat lebih ekonomis (69,07%), obat yang lebih sering dibeli (58,76%) serta obat yang akan selalu digunakan (50,52%)