Sebanyak 5 item atau buku ditemukan

HUBUNGAN ANTARA WAKTU TUNGGU PELAYANAN RESEP TUNAI DENGAN KEPUASAN PELANGGAN Dl APOTEK KIMIA FARMA JUANDA PERIODE MARET 2021

No.193 Waktu tunggu pasien merupakan.salah satu komponen yang potensial menyebabkan. ketidakpuasan. Penelitian.ini bertujuan untuk.mengetahui gambaran waktu tunggu pelayanan resep tunai di Apotek Kimia Farma Juanda, kepuasan pelanggan terkait waktu tunggu, dan hubungan.waktu,tunggu.resep,tunai dengan kepuasan.pelanggan. Metodenya adalah deskriptif dengan teknik purposive sampling. Data waktu tunggu di peroleh dari pencatatan waktu dari resep masuk sampai obat di terima, meliputi resep obat jadi dan racikan. Data kepuasan di peroleh dari kuesioner yang di berikan ke 120 responden. Kemudian di lakukan uji chi square untuk mengetahui apakah ada hubungan antara waktu tungggu resep dengan kepuasan pelanggan. Hasilnya menunjukkan waktu tunggu resep obat jadi, yang sesuai standar 88,3 % dan yang tidak sesuai standar 11,7 %. Obat racikan yang sesuai standar 61,7% dan yang tidak sesuai standar 38,3%. Data kepuasan untuk obat jadi, yang puas 46,7%, yang tidak puas 53,3%. Untuk obat racikan, yang puas 45% dan yang tidak puas 55%. Rata-rataawaktuutungguapelayanannobat jadi 10,7 menitndannobatnracikan 32,4 menit. Pada uji stastistik chi square di peroleh hasil dengan nilai Asymp.sig(2-sided) untuk obat jadi = 0,554 > 0,05 dan obat racik = 0,471n>0,05.nKesimpulannyanberartintidakaadaxhubunganaantaraawaktuatunggu pelayanan resep.tunai dengan. Kepuasan.pelanggan.

EVALUASI.KELENGKAPAN.ADMINISTRASI RESEP DI.APOTEK.KIMIA.FARMA JUANDA BOGOR PERIODE.MARET 2021

No.188 Evaluasi resep merupakan aspek yang penting dalam peresepan karena dapat membantu meminimalisir terjadinya medication error. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase kelengkapan resep dokter secara administratif yang telah dilayani di Apotek Kimia Farma Juanda pada periode bulan Maret 2021. Penelitian yang dilakukan bersifat deskriptif. Metode pengambilan sampel dilakukan menggunakan metode simple random sampling dengan menggunakan rumus slovin, didapatkan sebanyak 320 lembar resep. Hasil pengamatan menunjukan bahwa kelengkapan resep secara administrasi yaitu: data pasien 3,13% ( nama 98,75%, umur 65,94%, jenis kelamin 75% dan berat badan 3,44%), identitas dokter 22,81% ( nama dokter 96,56%, SIP 76,25%, alamat 96,56%, nomor telepon 85,63% dan paraf 32,19%) dan tanggal penulisan resep 82,5%. Hasil evaluasi kelengkapan resep ini diharapkan dapat membantu meningkatkan kualitas pelayanan kepada pasien dan dapat mencegah terjadinya medication error.

PENGARUH JUMLAH PERSEDIAAN MULTIVITAMIN UNTUK TERAPI COVID-19 TERHADAP VOLUME PENJUALAN DI APOTEK KIMIA FARMA UNIT BISNIS BOGOR

No.175 9 Maret 2020 World Health Organization menetapkan virus corona (Covid-19) sebagai pandemi. Prinsip pencegahan dan pengendalian Covid-19 dilakukan dengan selalu menerpakan protokol kesehatan antara lain konsumsi gizi seimbang agar daya tahan tubuh tetap terjaga dengan mengkonsumsi vitamin. Pemerintah menganjurkan untuk selalu mengkonsumsi multivitamin yang mengandung vitamin C, D, E, Zink dan Selenium. Perilaku konsumen yang berubah selama masa pandemi menyebabkan terjadinya kelangkaan stok vitamin. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dari data retrospektif bulan Juli -Desember 2020 untuk mengetahui pengaruh jumlah persediaan vitamin C, D, E, Zink dan Selenium terhadap volume penjualan. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa Jumlah persediaan dan volume penjualan vitamin yang mengandung vitamin atau mineral C, D, E, Zink dan Selenium dalam bentuk sediaan tunggal dan campuran mengalami kenaikan. Dari hasil persamaan regresi diperoleh nilai korelasi sebesar 0,837 yang berarti terdapat hubungan yang positif yang sangat kuat dan nilai signifikasi sebesar 0,03 yang berarti jumlah persediaan multivitamin untuk terapi Covid-19 mempunyai pengaruh signifikan terhadap volume penjualan.

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN RESEP TUNAI DI APOTEK KIMIA FARMA JUANDA BOGOR

No.158 Apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukannya pekerjaan kefarmasian.Salah satu indikator untuk mengukur keberhasilan pelayanan kefarmasian di apotek adalah dengan studi kepuasan pelanggan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sosiodemografi konsumen , tingkat kepuasan konsumen dan mengetahui nilai kesenjangan (selisih antara harapan dan kenyataan) pasien resep tunai terhadap pelayanan di Apotek Kimia Farma No. 7 Bogor. Penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan Single Cross Sectional Study (pendekatan dengan observasi atau pengumpulan data sekaligus dalam kondisi waktu tertentu).Responden yang dipilih adalah pengunjung Apotek Kimia Farma 07 yang datang untuk menebus resep dengan metode non propability sampling dengan jumlah tertentu. Tingkat kepuasan konsumen diukur menggunakan model SERVQUAL (Service Quality) terhadap 5 dimensi kualitas layanan yaitu tangible, reliability, responsiveness, assurance dan emphaty..Hasil penelitian menunjukan presentase tingkat kepuasan konsumen rata-rata sebesar 95,02%. Dimensi tangibel merupakan dimensi yang paling memerlukan perbaikan karena nilai rata-rata kesenjangan paling tinggi yaitu minus 0,283 dan tingkat kepuasan terendah diantara yang lain yaitu 94,27 %. Dan dimensi yang paling tinggi adalah dimensi responsive dengan tingkat kesenjangan adalah minus 0,202 dan tingkat kepuasan 95,74%.