Sebanyak 4 item atau buku ditemukan

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP PASIEN HIPERTENSI TENTANG PENGOBATAN HIPERTENSI DI PUSKESMAS CISAAT KABUPATEN SUKABUMI

No. 209 Hipertensi merupakan salah satu penyakit yang diderita oleh banyak orang. Ketidakpatuhan pasien adalah suatu masalah yang paling umum dalam terapi pengobatan pengelolaan hipertensi. Ketidakpatuhan pasien hipertensi terhadap terapi mungkin disebabkan oleh kurangnya informasi dan pemahaman. Kemampuan untuk menetapkan manajemen tekanan darah yang baik pada hipertensi dipengaruhi oleh pengetahuan dan sikap pasien tentang tekanan darah. Hipertensi jangka panjang, jika tidak dikendalikan secara efektif, dapat menyebabkan masalah dan kematian. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan dan sikap pasien hipertensi tentang pengobatan hipertensi di Puskesmas Cisaat Kabupaten Sukabumi. Sebagai populasi sasarannya adalah seluruh pasien hipertensi. Penelitian ini menggunakan non-probability sampling dalam pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan instrument berupa kuesioner yang dibagikan langsung kepada responden dan analisis data penelitian bersifat deskriptif. Hasil penelitian menunjukan profil pasien hipertensi sebagian besar berusia 56-65 tahun (40,3%), tidak ada riwayat keturunan hipertensi (87,9%), tingkat pendidikan Sekolah Dasar (50,0%), tidak bekerja (78,2%), mendapat sumber informasi hipertensi dari petugas kesehatan (88,7%), dan lama menjalani pengobatan hipertensi 1-3 tahun (41,9%). Pengetahuan pasien tentang pengobatan hipertensi sebagian besar pada kategori cukup baik (46,0%), kemudian pada kategori kurang baik (31,5%) dan kategori baik (22,6%). Sikap pasien sebagian besar pada kategori cukup baik (50,8%) dan kategori baik (49,2%). Kata kunci : Pengetahuan, Sikap dan Pengobatan hipertensi.

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN RESEP TUNAI DI APOTEK KIMIA FARMA JUANDA BOGOR

No.158 Apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukannya pekerjaan kefarmasian.Salah satu indikator untuk mengukur keberhasilan pelayanan kefarmasian di apotek adalah dengan studi kepuasan pelanggan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sosiodemografi konsumen , tingkat kepuasan konsumen dan mengetahui nilai kesenjangan (selisih antara harapan dan kenyataan) pasien resep tunai terhadap pelayanan di Apotek Kimia Farma No. 7 Bogor. Penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan Single Cross Sectional Study (pendekatan dengan observasi atau pengumpulan data sekaligus dalam kondisi waktu tertentu).Responden yang dipilih adalah pengunjung Apotek Kimia Farma 07 yang datang untuk menebus resep dengan metode non propability sampling dengan jumlah tertentu. Tingkat kepuasan konsumen diukur menggunakan model SERVQUAL (Service Quality) terhadap 5 dimensi kualitas layanan yaitu tangible, reliability, responsiveness, assurance dan emphaty..Hasil penelitian menunjukan presentase tingkat kepuasan konsumen rata-rata sebesar 95,02%. Dimensi tangibel merupakan dimensi yang paling memerlukan perbaikan karena nilai rata-rata kesenjangan paling tinggi yaitu minus 0,283 dan tingkat kepuasan terendah diantara yang lain yaitu 94,27 %. Dan dimensi yang paling tinggi adalah dimensi responsive dengan tingkat kesenjangan adalah minus 0,202 dan tingkat kepuasan 95,74%.

EVALUASI KELENGKAPAN RESEP DI APOTEK GYSEL BOGOR

No.141 Penelitian tentang evaluasi kelengkapan resep di apotek Gysel sangat penting dilakukan karena ditempat tersebut masih banyak resep yang tidak lengkap. Kelengkapan resep dilakukan untuk mencegah medication erroridan menjamin legalitas resep. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif secara retrospektif dengan teknik pengambilan sampel menggunakaniTotal iSampling. Dari ihasil penelitian evaluasi klengkapan resep yakni inama idokter (15,20%),alamat dokter (47,20%), no. Telepon dokter (51,20%), No.SIP dokter (71,20 %), tanggal resep (20%),tanda iR/ irecipe (100%), nama obat (100%) tanda cara pakai (100%),tanda tangan dokter (69,90%). Dapat disimpulkan bahwa masih banyak ditemui resep yang tidak memenuhi iaspek kelengkapan resep berdasarkan literatur yang berlaku dan memperlihatkan kelengkapan iresep idi Apotek iGysel masih belum lengkap