Sebanyak 17 item atau buku ditemukan

AKTIVITAS PENGHAMBATAN ENZIM α-GLUKOSIDASE EKSTRAK DAN FRAKSI ETIL ASETAT DAUN YAKON (Smallanthus sonchifolius)

No. 961 Diabetes melitus adalah penyakit metabolik akibat tingginya kadar glukosa dalam darah. Salah satu pengobatan yang digunakan untuk mengobati penyakit diabetes melitus adalah dengan menghambat aktivitas enzim α-glukosidase. Daun yakon (Smallanthus sonchifolius) secara ilmiah memiliki berbagai khasiat dan salah satunya sebagai antidiabetes. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas penghambatan enzim α-glukosidase ekstrak dan fraksi etil asetat daun yakon. Ekstrak etil asetat daun yakon diperoleh dari hasil partisi ekstrak etanol 96 % menggunakan etil asetat dan air kemudian diuji aktivitas hingga memperoleh nilai IC50. Setelah itu dilakukan pemisahan dengan metode KLT dan kromatografi kolom. Ekstrak etil asetat dilakukan metode kromatografi kolom pertama dengan eluen n-hexan : etil asetat secara gradien (10:1-1:1) kemudian di uji aktivitas hingga diperoleh nilai IC50. Hasil dari fraksinasi kolom pertama diuji kembali dengan KLT dan kromatografi kolom kedua dengan eluen n-hexan : etil asetat secara isokratik (5:1). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etil asetat daun yakon memiliki aktivitas penghambatan enzim α-glukosidase dengan nilai IC50 47,63 ppm. Pada kromatografi kolom kedua fraksi etil asetat daun yakon F- 6.5 merupakan fraksi terbaik dengan nilai IC50 42,89 ppm. Aktivitas akarbosa dalam menghambat enzim α-glukosidase memiliki nilai IC50 19,22 ppm.Kesimpulan penelitian ini adalah fraksi etil asetat memiliki aktivitas lebih baik dari ekstrak etil dalam menghambat enzim enzim α-glukosidase. Kata kunci: Antidiabetes , Enzim α-glukosidase , Smallanthus sonchifolius, Yakon

STANDARISASI FRAKSI AIR DARI EKSTRAK ETANOL 96% DAUN SALAM (Syzygium polyanthum (Wight.) Walp.)

No. 848 Daun salam (Syzygium polyanthum (Wight) Walp).) memiliki manfaat sebagai antidiabetes, antikolesterol, antihipertensi, dan antidiare. Penelitian ini bertujuan mengetahui kualitas pada fraksi air dari ekstrak etanol 96% daun salam, meliputi parameter spesifik, parameter non spesifik, dan kandungan kimia ekstrak berdasarkan aturan BPOM dan Farmakope Herbal Indonesia. Fraksi air daun salam diperoleh dengan metode maserasi menggunakan etanol 96% kemudian dipartisi menggunakan etil asetat dan air, fraksi air daun salam dilakukan pengujian parameter spesifik, parameter non spesifik, dan kandungan kimia ekstrak. Hasil penelitian yang diperoleh pada fraksi air daun salam berbentuk kental, warna coklat kehitaman, bau yang khas dan berbentuk kental, kadar sari larut air 72,3%, kadar sari larut etanol 65,5%, kadar air 20,7%, bobot jenis 1,0411 g/mL, kadar abu total 1,75%, kadar abu yang tidak larut asam 0,25%, kadar abu larut air 99,75%, tidak tercemar logam Cd dan Hg, logam Pb 0,14 ppm, pada cemaran mikroba ALT sebesar 6,5×101 cfu/gram, kapang 1×101 dan khamir < 10 cfu/gram, kadar total fenol 212,14 mg GAE/ gram, kadar total flavonoid 160 mg/QE/gram. Fraksi air dari ekstrak etanol 96% daun salam perlu dilakukan standarisasi lebih spesifik dan teliti agar diperoleh hasil yang sesuai standar. Kata kunci : Syzygium polyanthum, Fraksi air, Standarisasi, Kadar total fenol dan flavonoid

KARAKTERISTIK DAN IDENTIFIKASI SENYAWA KIMIA PENGHAMBAT ENZIM α-GLUKOSIDASE DARI FRAKSI ETIL ASETAT DAUN TEH (Camellia sinensis (L) Kuntze)

No. 847 Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit degeneratif dengan gangguan metabolik kronis yang dapat menyebabkan pankreas gagal memproduksi cukup insulin (hormon yang mengatur gula darah atau glukosa). Pada umumnya pengobatan diabetes melitus menggunakan terapi insulin dan berbagai obat-obatan sintetik, namun pengobatan tersebut memiliki efek samping, maka perlu dicari alternatif antara lain dengan herbal. Teh (Camellia sinensis (L.) Kuntze) adalah salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai inhibitor α-glukosidase. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui senyawa bioaktif dari fraksi etil asetat daun teh yang memiliki aktivitas penghambatan enzim α-glukosidase. Ekstrak diperoleh dengan metode maserasi menggunakan etanol 96%, hasil ekstrak kental kemudian di partisi dengan pelarut etil asetat dan air (1:1) setelah itu dilakukan pencarian sub fraksi terbaik dengan metode kromatografi dan identifikasi menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis dan LCMS/MS. Pengujian enzim α-glukosidase pada fraksi etil asetat daun teh menggunakan metode spektrofotometer UV-Vis pada λ 405 nm dan absorbansi yang diperoleh digunakan untuk menghitung % inhibisi dan IC50. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa fraksi 6-2 merupakan subfraksi yang paling aktif menghambat enzim α-glukosidase dengan nilai IC50 4,519 ppm. Senyawa yang terkandung dalam subfraksi tersebut merupakan senyawa Epicatechin gallate (Epicatechin-3-O-gallate) dengan BM 442,09000; Epigallocatechin-3-O-gallate dengan BM 458,08491; Caffeine dengan BM 194.08038; dan Dichrostachine F dengan BM 620.29853. Kata kunci: Diabetes Mellitus, Camellia sinensis (L.) Kuntze, Fraksinasi, Epicatechin gallate (Epicatechin-3-O-gallate), Epigallocatechin-3-O- gallate, Caffeine, Dichrostachine F

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI SENYAWA KIMIA PENGHAMBAT ENZIM -GLUKOSIDASE DARI FRAKSI AIR DAUN SALAM (Syzygium polyanthum (Wight) Walp.)

No.789 Diabetes merupakan penyakit kronis dengan gangguan metabolisme akibat pankreas tidak menghasilkan cukup insulin yang ditandai dengan hiperglikemia. Terapi farmakologi yang digunakan untuk menurunkan kadar glukosa dalam darah salah satunya dengan menghambat kerja enzim -glukosidase sehingga menunda penyerapan glukosa dalam saluran pencernaan. Penggunaan bahan alam yang memiliki potensi sebagai penghambat enzim -glukosidase adalah daun salam yang secara empiris digunakan sebagai obat tradisional oleh masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui senyawa bioaktif dari isolat daun salam yang memiliki aktivitas penghambatan enzim -glukosidase. Penarikan senyawa polar dalam fraksi air daun salam dengan partisi dari ekstrak etanol 96% daun salam, diisolasi menggunakan metode kromatografi dan dilakukan pengujian aktivitas penghambatan enzim -glukosidase. Identifikasi senyawa kimia menggunakan spektrofotometer UV-Vis menunjukkan panjang gelombang maksimum pada 203,5 nm. Hasil analisis LC-MS/MS didapatkan puncak dengan kelimpahan terbesar dengan bobot molekul ion m/z 413. Kesimpulan senyawa kimia Stigmasterol dalam isolat fraksi air daun salam memiliki aktivitas penghambatan enzim -glukosidase dengan nilai IC50 21,54 ppm

KARAKTERISTIK DAN IDENTIFIKASI SENYAWA KIMIA PENGHAMBAT ENZIM α-GLUKOSIDASE DARI FRAKSI AIR DAUN TEH (Camellia sinensis (L.) Kuntze)

No.787 Diabetes Melitus (DM) merupakan suatu penyakit kronis karena pankreas tidak cukup memproduksi insulin sehingga mengakibatkan terjadinya peningkatan kadar glukosa dalam darah. Kadar glukosa darah dapat diturunkan dengan cara menghambat enzim α-glukosidase pada organ pencernaan sehingga menunda proses absorbsi glukosa dalam darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas dan struktur senyawa kimia dalam fraksi air daun teh (Camellia sinensis (L.) Kuntze) berpotensi sebagai penghambat enzim α-glukosidase. Ekstrak diperoleh dengan metode maserasi menggunakan etanol 96% kemudian dipartisi dengan etil asetat dan air. Karakteristik senyawa kimia dilakukan dengan metode kromatografi kolom. Pengujian aktivitas enzim α-glukosidase untuk memperoleh %inhibisi terbaik dan IC50 dari fraksi air daun teh untuk selanjutnya dilakukan identifikasi senyawa kimia menggunakan spektrofotometer UV-Vis, dan LC/MS- MS. Kandungan fitokimia fraksi air daun teh antara lain : flavonoid, tannin, saponin, triterpenoid, fenolik, quinon dan glikosida. Hasil penelitian IC50 isolat CSWA-1.1 sebesar 19,37 ppm dan isolat CSWA-1.4 sebesar 17,25 ppm. Berdasarkan serapan spektrofotometer UV-Vis CSWA-1.1 dan CSWA-1.4 terdapat serapan pada λ maksimum 204.5 nm. Hasil LC/MS-MS isolat CSWA-1.1 dengan waktu retensi 5,09 menit dengan bobot molekul 195,0907 m/z diduga senyawa kafein, sedangkan CSWA-1.4 dengan waktu retensi 1,37 menit dengan bobot molekul 136,0655 m/z diduga senyawa adenin