Sebanyak 2386 item atau buku ditemukan

HUBUNGAN ANTARA WAKTU TUNGGU PELAYANAN RESEP TUNAI DENGAN KEPUASAN PELANGGAN Dl APOTEK KIMIA FARMA JUANDA PERIODE MARET 2021

No.193 Waktu tunggu pasien merupakan.salah satu komponen yang potensial menyebabkan. ketidakpuasan. Penelitian.ini bertujuan untuk.mengetahui gambaran waktu tunggu pelayanan resep tunai di Apotek Kimia Farma Juanda, kepuasan pelanggan terkait waktu tunggu, dan hubungan.waktu,tunggu.resep,tunai dengan kepuasan.pelanggan. Metodenya adalah deskriptif dengan teknik purposive sampling. Data waktu tunggu di peroleh dari pencatatan waktu dari resep masuk sampai obat di terima, meliputi resep obat jadi dan racikan. Data kepuasan di peroleh dari kuesioner yang di berikan ke 120 responden. Kemudian di lakukan uji chi square untuk mengetahui apakah ada hubungan antara waktu tungggu resep dengan kepuasan pelanggan. Hasilnya menunjukkan waktu tunggu resep obat jadi, yang sesuai standar 88,3 % dan yang tidak sesuai standar 11,7 %. Obat racikan yang sesuai standar 61,7% dan yang tidak sesuai standar 38,3%. Data kepuasan untuk obat jadi, yang puas 46,7%, yang tidak puas 53,3%. Untuk obat racikan, yang puas 45% dan yang tidak puas 55%. Rata-rataawaktuutungguapelayanannobat jadi 10,7 menitndannobatnracikan 32,4 menit. Pada uji stastistik chi square di peroleh hasil dengan nilai Asymp.sig(2-sided) untuk obat jadi = 0,554 > 0,05 dan obat racik = 0,471n>0,05.nKesimpulannyanberartintidakaadaxhubunganaantaraawaktuatunggu pelayanan resep.tunai dengan. Kepuasan.pelanggan.

GAMBARAN WAKTU TUNGGU RESEP RAWAT JALAN BPJS DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT JIWA MARZOEKI MAHDI BOGOR

No.192 Salah satu pelayanan farmasi yang harus memenuhi standar dirumah sakit adalah waktu tunggu. Belum tercapainya waktu tunggu pelayanan resep pasien rawat jalan di instalasi farmasi menyebabkan masih banyaknya komplain pasien atau keluarga pasien yang merasa tidak puas dengan waktu tunggu pelayanan resep, sehingga menjadi masalah bagi mutu pelayanan Farmasi Rumah Sakit Jiwa Marzoeki Mahdi Bogor. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang didukung metode retrodeskriptif kualitatif, dengan mengambil data waktu tunggu pelayanan resep pada bulan Desember 2020. Hasil penelitian menunjukan rata- rata waktu tunggu pelayanan resep pasien rawat jalan dengan jaminan BPJS di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Jiwa Marzoeki Mahdi Bogor selama 40,77 menit untuk resep non racikan dan 66,54 menit untuk resep racikan sehingga belum memenuhi standar Kepmenkes RI No 129/Menkes/SK/II/2008.

EVALUASI KESESUAIAN PENULISAN RESEP DENGAN FORMULARIUM NASIONAL PADA PASIEN RAWAT INAP DI INSTALASI FARMASI RSJ. dr. H. MARZOEKI MAHDI BOGOR

No.191 Formularium Nasional merupakan daftar obat terpilih yang dibutuhkan dan tersedia di fasilitas pelayanan kesehatan sebagai acuan dalam pelaksanaan jaminan kesehatan nasional. Ketidak sesuaian penulisan resep dengan Fomularium Nasional untuk peserta BPJS kesehatan akan menyebabkan terjadinya kekurangan dan kekosongan obat serta akan mempengaruhi biaya rawatnya.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kesesuaian penulisan resep, gambaran obat-obatan yang diresepkan serta gambaran kelas terapi obat-obatan di luar Formularium Nasional. Penelitian ini bersifat deskriptif retrospektif dimana data yang diambil adalah data masa lalu yaitu resep-resep pasien rawat inap di RSJ. dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor periode Oktober-Desember 2020. Pengolahan data dilakukan dengan melakukan pencatatan dan menampilkan obat-obatan, kelas terapinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesesuaian dengan Formularium Nasional pada bulan Oktober 98,10%, bulan Nopember 98,77%, bulan Desember 98,10%. Rata-rata kesesuaian dengan Formularium Nasional diperoleh data 98,32%. Obat-obatan golongan kelas terapi vasodilator menunjukkan banyak diresepkan di luar Formularium Nasional. Kesimpulannya adalah kesesuaian penulisan resep dengan Formularium Nasional di RSJ. dr. H. Marzoeki Mahdi sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh rumah sakit yaitu di atas 90%.

ANALISA TINGKAT.KEPATUHAN.PASIEN.HIPERTENSI TERHADAP.PENGGUNAAN.OBAT.ANTIHIPERTENSI.DI lNSTALASI.POLIKLINIK.RAWAT.JALAN.RUMAH.SAKIT SENTOSA.BOGOR

No.190 Hipertensi sering disebut sebagai silent killer. Analisa penggunaan obat antihipertensi untuk mengetahui kepatuhan penderita hipertensi terhadap penggunaan obat antihipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik sosiodemografi pasien hipertensi dan tingkat kepatuhan pasien hipertensi serta faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode observasi cross sectional. menggunakan data primer secara prospektif dengan kuesioner kepatuhan MMAS-8. Hasil penelitian terhadap 68 responden berdasarkan data sosiodemografi yaitu jenis kelamin perempuan (51,5%), usia 46-55 tahun (36,8%), pendidikan terakhir SD (35,3%) dan pekerjaan ibu rumah tangga (44,1%). Hasil kuesioner MMAS-8 sebanyak 46 responden (67,6%) memiliki kepatuhan sedang, sebanyak 21 responden (30,9%) memiliki kepatuhan tinggi dan 1 responden (1,5%) memiliki kepatuhan rendah. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kepatuhan responden yaitu lupa meminum semua obat antihipertensi kemarin, responden terkadang lupa meminum obat antihipertensi yang diberikan oleh dokter dan selama 2 minggu terakhir terkadang tidak meminum obat antihipertensi.

GAMBARAN KUALITAS PELAYANAN KEFARMASIAN DI APOTEK PARADISE SUKAHATI CIBINONG

No.189 Pelayanan kefarmasian di Indonesia selama ini dinilai oleh banyak pengamat masih di bawah standar. Permenkes RI Nomor 73 tahun 2016 merupakan standar pelayanan kefarmasian yang menjadi pedoman bagi tenaga kefarmasian yang menyelenggarakan pelayanan kefarmasian di apotek. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kualitas pelayanan kefarmasian di Apotek Paradise Sukahati Cibinong. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional dengan teknik pengambilan data menggunakanm metode purposive sampling. Sampel yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 98 responden. Kualitas pelayanan kefarmasian diukur berdasarkan lima dimensi pelayanan jasa yaitu, ketanggapan 90,63%, keaandalan 90,37%, kepedulian 90,05%, bukti langsung 89,48%, jaminan 89,37%, dengan nilai rata-rata persentase sebesar 89,98%. Hasil ini menunjukan bahwa gambaran kualitas pelayanan kefarmasian di Apotek Paradise Pharmacy Sukahati Cibinong dinilai sudah sangat baik.

EVALUASI.KELENGKAPAN.ADMINISTRASI RESEP DI.APOTEK.KIMIA.FARMA JUANDA BOGOR PERIODE.MARET 2021

No.188 Evaluasi resep merupakan aspek yang penting dalam peresepan karena dapat membantu meminimalisir terjadinya medication error. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase kelengkapan resep dokter secara administratif yang telah dilayani di Apotek Kimia Farma Juanda pada periode bulan Maret 2021. Penelitian yang dilakukan bersifat deskriptif. Metode pengambilan sampel dilakukan menggunakan metode simple random sampling dengan menggunakan rumus slovin, didapatkan sebanyak 320 lembar resep. Hasil pengamatan menunjukan bahwa kelengkapan resep secara administrasi yaitu: data pasien 3,13% ( nama 98,75%, umur 65,94%, jenis kelamin 75% dan berat badan 3,44%), identitas dokter 22,81% ( nama dokter 96,56%, SIP 76,25%, alamat 96,56%, nomor telepon 85,63% dan paraf 32,19%) dan tanggal penulisan resep 82,5%. Hasil evaluasi kelengkapan resep ini diharapkan dapat membantu meningkatkan kualitas pelayanan kepada pasien dan dapat mencegah terjadinya medication error.

PERBANDINGAN WAKTU TUNGGU PASIEN UMUM DAN BPJS DI INSTALASI FARMASI RSUD PALABUHANRATU

No.187 Instalasi farmasi di sebuah rumah sakit merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk membantu meningkatkan derajat kesehatan setinggi-tingginya. Oleh karena itu, instalasi farmasi dituntut untuk terus meningkatkan mutu pelayanannya. Waktu tunggu pasien dalam menebus resep menjadiasalah satu hal penting yang perlu diperhatikan untuk tujuan peningkatan mutu pelayanan instalasi farmasi. Atas dasar halnyatersebut, penelitian ini dilakukan untuk menghitung dan membandingkan perbedaan waktu tunggu antara pasien umum dan pasien BPJS dalam penebusan resep di instalasi farmasi RSUD Palabuhanratu. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengamatan langsung (observasi) dengan melakukan pencatatan data berupa lama waktu tunggu untuk setiap pasien umum dan BPJS. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata waktu tunggu pasien BPJS sedikit lebih lama dibanding pasien umum karena ada perbedaan urutan proses pelayanan sesuai SOP yang berlaku.

GAMBARAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN KEFARMASIAN DI APOTEK LARAS KABUPATEN SUKABUMI

No.186 Indikator kesuksesan pelayanan kesehatan di Apotek salah satunya adalah kepuasan pasien. Kepuasan adalah suatu tingkat perasaan pasien yang timbul sebagai hasil dari kinerja layanan kesehatan yang didapatkan pasien. Pelayanan kefarmasian adalah suatu pelayanan langsung dan bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien terhadap kualitas pelayanan kefarmasian di Apotek Laras, sosiodemografi pasien dan tingkat kepuasan pasien berdasarkan 5 dimensi (Tangible, Reliability, Responsiveness, Emphaty, dan Asurance). Penelitian ini dilakukan dengan metode cross-sectional dengan teknik purposive sampling. Data di peroleh dari survey kepada pasien dengan kuesioner. Hasil penelitian pada dimensi Tangibel diperoleh sebesar 73.83% pasien merasa puas, pada dimensi Reliability didapatkan hasil sebesar 81.33% pasien merasa sangat puas, pada dimensi Responsiveness didapatkan hasil sebesar 76.67% pasien merasa sangat puas, pada dimensi Emphaty didapatkan hasil sebesar 77.11% pasien merasa sangat puas dan pada dimensi Assurance didapatkan hasil sebesar 79% pasien merasa sangat puas. Hasil rata-rata keseluruhan tingkat kepuasan, pasien merasa sangat puas dengan nilai yang diperoleh sebesar 77.59%.

OPTIMASI EMULGATOR TERHADAP MUTU FISIK SEDIAAN KRIM ANTI ACNE KOMBINASI EKSTRAK ETANOL 96% RIMPANG KUNYIT (Curcuma domesticae Val) DAN MINYAK JINTAN HITAM (Nigella sativa)

No.185 Ekstrak etanol 96% rimpang kunyit (Curcumae domesticae Val) dan minyak jintan hitam (Nigella sativa) adalah kombinasi bahan alam yang menghambat pertumbuhan Propionibacterium acnes dan Staphylococus aureus. Penelitian ini melakukan optimasi emulgator menggunakan tween 80 dan span 80 dengan 4 formulasi yang memiliki nilai HLB berbeda. Tujuannya untuk melihat pada nilai HLB berapa sediaan krim anti acne dengan emulgator tween 80 dan span 80 memiliki mutu fisik yang stabil dan optimal. Hasil Penelitian menunjukkan sediaan terbaik diperoleh dari Formulasi 1 dengan konsentrasi Emulgator 2,48% dengan perbandingan tween 80 sebanyak 1,1 gram dan span 80 sebanyak 0,14 gram. Krim dengan nilai HLB 9 merupakan formulasi dengan stabilitas fisik yang baik, karena kenaikan nilai viskositas yang terjadi sesudah cycling test tidak signifikan dan cenderung stabil. Dari analisis data menggunakan Two-Way Anova yang dilakukan terhadap hasil uji pH, viskositas dan daya sebar, dihasilkan bahwa tidak ada perbedaan bermakna pada mutu fisik keempat formulasi krim pada nilai HLB yang berbeda dapat dilihat dari nilai p-value > 0,05.

AKTIVITAS ANTI JAMUR SEDIAAN LOTION KOMBINASI MINYAK NILAM (Pogostemon cablin) DAN MINYAK PALA (Myristica fragrans) TERHADAP JAMUR Trichophyton mentagrophytes

No.184 Trichophyton mentagrophytes merupakan jamur yang dapat menyebabkan peradangan. Salah satu tipe peradangan pada kulit yang disebabkan oleh Trichophyton mentagrophytes ialah tinea pedis yang biasa menimpa sela jari serta telapak kaki. Minyak nilam dan minyak pala sudah banyak digunakan sebagai antijamur dan antimikroba. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kelompok senyawa fitokimia yang terkandung dalam minyak nilam dan minyak pala. Memperoleh sediaan lotion kombinasi minyak nilam dan minyak pala dengan stabilitas mutu fisik yang baik dan memiliki aktivitas antijamur terhadap Trichophyton mentagrophytes. Formulasi lotion kombinasi minyak nilam dan minyak pala dibuat perbandingan 1:1 dengan konsentrasi 15% (F1), 25% (F2), dan 35% (F3). Uji Stabilitas mutu fisik lotion dilakukan secara cycling test dan uji aktiivitas antijamur menggunakan metode difusi cakram. Hasil uji fitokimia menunjukkan minyak nilam mengandung flavonoid, steroid, dan terpenoid. Minyak pala mengandung alkaloid, flavonoid, saponin, steroid dan terpenoid. Stabilitas lotion semua formula menunjukkan mutu fisik sesuai persyaratan untuk parameter organoleptis, homogenitas, pH, dan daya sebar dan viskositas. Zona hambat F1, F2, dan F3 berturut-turut sebesar 23,6 mm; 28,3 mm, dan 35,9 mm, semuanya termasuk kategori sangat kuat. Zona hambat terbesar terdapat pada F3. Hal ini menunjukan bahwa semakin tinggi konsentrasi semakin besar zona hambat yang dihasilkan.