Sebanyak 2386 item atau buku ditemukan

GAMBARAN TINGKAT KEPATUHAN PENGGUNAAN OBAT ARV PADA PASIEN HIV/AIDS UNIT RAWAT JALAN RSUD CILEUNGSI

No. 203 Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang menginfeksi sel-sel sistem kekebalan tubuh, menghancurkan atau merusak fungsinya. Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) adalah sekumpulan gejala yang timbul karena turunnya kekebalan tubuh yang disebabkan infeksi oleh HIV. Penderita HIV/AIDS memerlukan pengobatan dengan Antiretroviral (ARV) untuk menurunkan jumlah virus HIV didalam tubuh agar tidak masuk ke dalam stadium AIDS serta untuk mencegah terjadinya infeksi opportunistik dan kompikasinya. RSUD Cileungsi merupakan salah satu rumah sakit yang mempunyai pasien penderita HIV/AIDS. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui gambaran tingkat kepatuhan pasien HIV/AIDS dalam mengkonsumsi obat ARV di RSUD Cileungsi. Penelitian ini merupakan jenis penelitian non eksperimental yang dirancang secara deskriptif melalui pendekatan cross sectional , dengan pengambilan data primer secara prospektif dengan cara pengumpulan kuesioner dari responden yang menerima terapi obat ARV di RSUD Cileungsi diambil dengan menggunakan teknik total sampling. Hasil penelitian dari total 58 responden yaitu yang paling banyak adalah jenis kelamin laki-laki sebanyak 39 responden (67%), usia 26-35 tahun sebanyak 34 responden (59%), pendidikan SMA/SMK sebanyak 38 responden (66%), bekerja sebanyak 35 responden (60%), obat ARV yang paling banyak yaitu Tenofovir (TDF) + Lamivudine (3TC) + Efavirenz (EFV) atau disebut juga dengan Fixed Doses Combination (FDC) sebanyak 45 responden (88%), tingkat kepatuhan tinggi sebanyak 36 responden (62%), tingkat kepatuhan sedang sebanyak 19 responden (33%) dan tingkat kepatuhan rendah sebanyak 3 responden (5%). Kata kunci : HIV/AIDS, obat ARV, tingkat kepatuhan.

EVALUASI KELENGKAPAN ADMINISTRATIF RESEP DI APOTEK UTAMA CIOMAS BOGOR

No. 202 Pengkajian resep adalah kegiatan yang dilakukan oleh apoteker atau tenaga kefarmasian dalam mengkaji sebuah resep secara administratif, farmasetik dan klinis sebelum dilakukan peracikan. Aspek administratif ini dipilih karena merupakan pengkajian awal pada saat resep dilayani di apotek, pengkajian administratif harus dilakukan karena mencakup seluruh informasi di dalam resep yang terkait dengan kejelasan tulisan obat ,keabsahan resep dan kejelasan informasi yang ada di dalam resep. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kelengkapan administratif resep di Apotek Utama Ciomas Bogor berdasarkan ketentuan kelengkapan administratif resep menurut PMK No. 73 Tahun 2016. Penelitian ini merupakan jenis penelitian non-eksperimen dengan rancangan penelitian yang bersifat deskriptif dengan pengambilan data secara retrospektif. Metode penetapan sampel dilakukan dengan menggunakan metode total sampling, didapatkan sebanyak 187 lembar resep. Adapun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kelengkapan resep pasien di Apotek Utama Ciomas Bogor belum memenuhi semua aspek administratif resep berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No.73 Tahun 2016. Persentase resep yang memenuhi persyaratan administratif meliputi nama pasien 97,9%, umur pasien 86,1%, jenis kelamin 82,9%, berat badan 1,6%, nama dokter 94,7%, nomor SIP dokter 78,6%, nomor telepon 93%, alamat dokter 98,9%, paraf dokter 19,25% dan tanggal resep 86,6%. Kata Kunci : Resep, Kelengkapan administratif, Apotek Utama Ciomas

International Journal of Neouropsychopharmacology Volume 24, Issue 12, December 2021

Lemari Referensi

International Journal of Neouropsychopharmacology Volume 24, Issue 11, November 2021

Lemari Referensi