Sebanyak 2389 item atau buku ditemukan

ANALISIS BIAYA PENGOBATAN PASIEN PROLANIS KLINIK INSANI CITEUREUP PERIODE JULI-SEPTEMBER 2020

No.760 Prolanis adalah suatu sistem pelayanan kesehatan dan pendekatan proaktif yang dilaksanakan secara integrasi melibatkan peserta, Fasilitas kesehatan dan badan penyelenggaraan jaminan sosial (BPJS). Berdasarkan data dari pembiayaan penyakit kronis paska pensiun yang dikeluarkan BPJS kesehatan terbesar adalah biaya Hipertensi dan Diabetes mellitus. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui berapa besar biaya yang dikeluarkan oleh pasien prolanis Klinik Insani Citeurep, mengetahui sosiodemografi pasien dan terapi obat pasien prolanis. Penelitian dilakukan dengan metode deskripstif dengn mengambil data resep secara retrospektif pada bulan Juli-september 2020. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa profil usia pasien prolanis yang paling banyak adalah usia 45-61 tahun sebanyak 53%, Jenis Kelamin pada terbanyak terdapat pada perempuan sebanyak 83.3%, Untuk pendidikan terakhir paling banyak adalah tamatan SMA sebanyak 53.60% ,dan untuk Pekerjaan yang paling banyak adalah sebagai ibu rumah tangga sebanyak 83.3%. Profil obat terbanyak pada pasien hipertensi adalah golongan obat Beta Blocker yaitu Bisoprolol , untuk pasien diabetes golongan obat terbanyak adalah Biguanid yaitu metformin, untuk pasien CAD golongan obat tebanyak adalah Beta bloker yaitu bisoprolol , dan untuk pasien asam urat yang terbanyak adalah golongan obat xanthine oxidase yaitu allopurinol. Total biaya medik langsung pada bulan juli sebanyak Rp. 1.087.802, pada bulan Agustus Rp.730.955 sedangkan pada bulan September adalah sebanyak Rp.482.760 . Dan untuk total keseluruhannya biaya medik langsung pada pasien prolanis yaitu sebanyak Rp. Rp. 2.301.535 , Sedangkan untuk biaya medik tidak langsung pasien prolanis pada bulan Juli sebesar Rp.102.000, bulan Agustus Rp.85.000 dan pada bulan September yaitu Rp.80.000 dan untuk total biaya medik tidak langsung yaitu sebanyak Rp. 267.000

AKTIVITAS ANTIBAKTERI SEDIAAN GEL KOMBINASI EKSTRAK SERAI WANGI ( Cymbopogon nardus L)DAN DAUN SIRIH HIJAU (Piper betle L) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus epidermidis

No.759 Penyakit kulitbiasanya diakibatkan oleh bakteri, jamur, maupun parasit salahsatu diantaranya yakni Staphylococcus epidermidis bakteri gram positif dan merupakan bakteri flora normal kulit dimana menyerang ketika keadaan imunitas idividu melemah. Penyakit yang dapat disebabkan oleh bakteri ini antara lain jerawat dimana bakteri inidapat memperparah kondisi jerawat tersebut.Serai wangi (Cymbopogon nardus L) dan daun sirih hijau (Piper betle L) mengandung flavonoid, tanin, saponin, dan steroid yang bersifat sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak dan formulasi sediaan gel kombinasi ekstrak serai wangi dan daun sirih hijau terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus epidermis. Serai wangi dan daun sirih hijau dimaserasi dengan etanol 70%. Uji aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi cakram yang terdiri dari 3 kelompok perlakuan masing-masing perbandingan 1:3, 1:5, dan 1:7, kontrol positif uji ekstrak (klindamisin HCL) sedangkan kontrol positif uji sediaan gel (Gel klindamisin 0,1%). Formula sediaan gel kombinasi ekstrak serai wangi dan daun sirih hijau diuji mutu fisik sediaan (organoleptik, daya sebar, pH, viskositas) dan uji aktivitas antibakteri. Dilakukan uji stabilitas dengan metode Cycling test pada sediaan yang memiliki diameter zona hambat terbesar. Hasil penelitian menunjukan bahwa kombinasi ekstrak dan sediaan gel serai wangi dan daun sirih hijau memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococus epidermis pada semua konsentrasi. Aktivitas antibakteri terbesar dan termasuk kategori sangat kuat pada ekstrak dan sediaan gel pada perbandingan 1:7 dengan nilai rerata diameter zona bening sebesar 21,12 mm dikategorikan sangat kuat dan 19,85 mm dikategorikan kuat.