Sebanyak 332 item atau buku ditemukan

Jurnal Farmasi Sains dan Praktis Volume 7 Nomor 2 November 2021

Lemari Referensi

KAJIAN TERAPI FARMAKOLOGIS ANTIHIPERTENSI PADA PASIEN PREEKLAMPSIA DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD SEKARWANGI

No. 967 Preeklampsia merupakan kondisi spesifik pada kehamilan yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah ≥ 140/90 mmHg dan adanya proteinuria (300 mg/24 jam) pada usia kehamilan lebih dari 20 minggu. Terapi antihiperensi merupakan salah satu komponen penunjang dalam keberhasilan pengobatan preeklampsia. Antihipertensi yang digunakan pada pasien preeklampsia harus aman, efektif, dan digunakan secara rasional untuk menghasilkan efek yang diinginkan. Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui karakteristik pasien, pola penggunaan obat, penatalaksanaan terapi, outcome pasien serta lama rawat pasien terhadap penggunaan antihipertensi pada pasien preeklampsia. Desain penelitian secara deskriptif dengan metode retrospektif observasional terhadap pasienpreeklampsia di instalasi rawat inap RSUD Sekarwangi periode Januari- Desember 2019 dan dibandingkan dengan standar Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Diagnosis dan Tata Laksanan Preeklampsia Perkumpulan Obstertri dan Ginekologi Indonesia (PNPK PreeklampsiaPOGI 2016). Dari populasi 604 pasien, yang memenuhi kriteria inklusi sebesar 199 pasien yang terdiri dari pasien preeklampsia ringan sebanyak 32 pasien dan pasien preeklampsia berat sebanyak 167 pasien. Hasil penelitian menunjukan karakteristik pasien berdasarkan usia 26-35 tahun (41%), dengan usia kehamilan trimester III (96%), pekerjan ibu rumah tangga (92%), klasifikasi pasien preeklampsia berat (84%), pasein dengan tidak ada riwayat penyakit (65%). Antihipertensi yang banyak digunakan berupa kombinasi antihipertensi nifedipin+dopamet (70%), lama rawat pasien paling banyak 4-6 hari (46%), persentase kesesuaian terapi antihipertensi menghasilkan (96%), degan outcome perbaikan pasien (91%). Kata kunci: Preeklampsia, antihipertensi, karakteristik pasien, Kesesuain terapi

EVALUASI KETEPATAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PENDERITA ISPA DI PUSKESMAS LEMBURSITU SUKABUMI

No. 966 Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas penyakit menular di dunia. Terapi ISPA salah satunya adalah terapi antibiotik, namun masih banyak terapi antibiotik yang tidak tepat di dunia baik dari pasien maupun tenaga kesehatan. Ketidaktepatan ini bisa menyebabkan perpanjangan penyakit, meningkatnya resiko kematian, dan biaya kesehatan akan semakin meningkat seiring dengan dibutuhkannya antibiotik baru yang lebih kuat dan tentunya lebih mahal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketepatan terapi antibiotik berdasarkan tepat indikasi, tepat pemilihan obat, tepat dosis dan tepat interval untuk pasien ISPA di Puskesmas Lembursitu Sukabumi pada periode Juli-Desember 2020. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yang bersifat deskriptif dan dibandingkan dengan Pharmaceutical Care untuk Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan. Pengambilan sampel secara retrospektif yang digunakan dalam penelitian sebesar 87 data rekam medis dengan menggunakan rumus Slovin. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terapi antibiotik pada pasien ISPA terdiri dari Amoxicillin sebanyak 72 resep (82,76%), dan Ciprofloxacin sebanyak 15 resep (17,24%). Hasil ketepatan terapi antibiotik yaitu tepat indikasi sebanyak 100%, tepat dosis sebanyak 100%, tepat lama pemberian sebanyak 21,14%, dan tepat interval waktu sebanyak 100%. Kata Kunci : Infeksi Saluran Pernapasan Akut, Antibiotik, POR (Penggunaan Obat Rasional)

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS OBAT OMEPRAZOLE DAN ESOMEPRAZOLE PADA PASIEN GASTRITIS AKUT RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT RSUP FATMAWATI JAKARTA

No. 965 Salah satu penyakit saluran cerna yang paling banyak diderita oleh pasien adalah gastritis. Obat gastritis yang digunakan di Indonesia dengan golongan PPI antara lain omeprazole dan esomeprazole. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan efektivitas pengunaan omeprazole dan esomeprazole pada pasien gastritis akut. Penelitian ini bersifat retrospektif observasional dengan menggunakan data sekunder berupa rekam medis sehingga diperoleh jumlah sampel 60 orang. Analisis data dilakukan menggunakan uji Mann Whitney pada tingkat kemaknaan 95% (P<0.05). Hasil penelitian menunjukan bahwa pasien gastritis paling banyak berjenis kelamin wanita 63%, dengan usia produktif yaitu 26-35 tahun sebanyak 39%. Gambaran lama rawat omeprazole lebih lama dimana dalam 3 hari belum ada pasien yang sembuh dibandingkan dengan esomeprazole pada lama hari rawat pada 3 hari ada 4 pasien yang sembuh sebanyak 13,3% nilai p-value menunjukan P=0.005. Sehingga dapat disimpulkan esomeprazole lebih efektif daripada omeprazole. Kata Kunci : Efektivitas Omeprazole Esomeprazole, Lama rawat, Gastritis

EVALUASI PEMBERIAN TERAPI DIARE PADA PASIEN ANAK RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT HERMINA BOGOR

No. 963 Diare merupakan salah satu penyakit kesehatan masyarakat di berbagai negara salah satunya di Indonesia. Diare adalah defekasi dengan konsistensi cair atau setengah padat dan terjadi sebanyak lebih dari tiga kali selama 24 jam. Penyakit diare di Rumah Sakit Hermina Bogor menjadi 10 penyakit terbesar yang di derita oleh pasien anak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran data sosiodemografi pasien penderita diare anak, profil pengobatan diare anak dan evaluasi ketepatan terapi diare pada pasien anak. Metode penelitian dilakukan secara retrospektif pada periode Oktober sampai dengan Desember 2020 dengan total sampling sebanyak 64 pasien. Data yang diperoleh kemudian diolah dengan cara deskriptif. Hasil penelitian ini diketahui pasien penderita diare anak di Rumah Sakit Hermina Bogor terbanyak berdasarkan jenis kelamin di alami oleh laki – laki sebanyak 38 atau 59%. Rentang usia penderita diare terbanyak berada di umur 0 – 1 tahun berjumlah 43 pasien atau 67%, Gambaran pengobatan terapi diare meliput pemberian cairan rehidrasi, pemberian zink, pemberian suplemen lactobacilus dan pemberian antibiotik. Kesimpulan dari pengobatan berdasarkan tepat pasien mencapai 100%, tepat dosis mencapai 100% untuk antibiotik dan 100% untuk zink, tepat lama pemberian 100% dan tepat frekuensi pemberian 92% sudah sesuai berdasarkan Pedoman Pelayanan IDAI. Kata kunci : diare, evaluasi penggunaan obat, pasien anak

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN ISPA ANAK DENGAN METODE DI RSUD SEKARWANGI SUKABUMI

No. 962 Pengobatan ISPA Anak menggunakan antibiotik yang tidak rasional dapat menyebabkantesistensi sehingga perlu dilakukan evaluasi kerasionalan dengan metode . Telah di evaluasi penggunaan antibiotik pada pasien ISPA anak dengan metode di RSUD Sekarwangi Sukabumi periode Juni -Juli 2021. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ketepatan peresepan antibiotik pada pasien rawat inap anak di RSUD Sekarwangi Sukabumi berdasarkan kriteria .Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif melalui data sekunder yaitu data rekam medis yang dilakukan secara retrospektif. Instrument yang digunakan pada penelitian ini adalah lembar observasi yang disusun peneliti. Populasi penelitian adalah pasien ISPA anak rawat inap di RSUD Sekarwangi Sukabumi . Penelitian ini dilakukan terhadap seluruh populasi yaitu sebanyak 80 orang pasien. Hasil penelitian menunjukan penggunaan antibiotik berdasarkan kriteria di RSUD Sekarwangi Sukabumi periode Juni-Juli 2021 sebanyak 35 peresepan (44%) masuk dalam kategori 0 (tepat/ rasional), 29 peresepan (36%) masuk kategori IIIb (durasi pemberian terlalu singkat ), 11 peresepan (14%) masuk kategori IIa (tidak tepat dosis), 4 peresepan (5%) masuk kategori IIIa (durasi pemberian terlalu panjang), dan 1 peresepan (1%) masuk kategori IVc (alternatif lebih murah).