No. 210 Kualitas pelayanan apotek sangat berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan. Pelanggan yang puas berdampak terhadap minat pelanggan untuk kembali ke
apotek. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat kepuasaan
pasien terhadap pelayanan di Apotek Kimia Farma No 50 Bogor. Penelitian ini
merupakan penelitian observasional pada 92 pasien dengan menggunakan metode
purposive sampling. Instrumen pada penelitian ini menggunakan kuesioner lima
dimensi kualitas pelayanan farmasi dalam menentukan kepuasan pasien yang
terdiri dari bukti fisik atau bukti langsung, keandalan, daya tanggap, empati, dan
jaminan. Hasil penelitian menujukkan pasien merasa sangat puas (89.5%) dengan
kategori bukti fisik atau bukti langsung sebesar 90% dan empati 90% terhadap
pelayanan petugas Apotek Kimia Farma No 50 Bogor. Kata Kunci : Kualitas pelayanan, kepuasaan pasien.
No.149 Penggunaan antibiotik yang tidak tepat dapat menimbulkan permasalahan
kesehatan dan menjadi ancaman global bagi kesehatan terutama masalah resistensi
bakteri terhadap antibiotik. Pemahaman masyarakat yang menerima obat
antibiotik sangat penting untuk keberhasilan terapi dan menghindari kejadian
resistensi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan
pasien di Apotek Kimia Farma 50 Bogor yang menggunakan obat antibiotik.
Pendekatan dalam penelitian ini yaitu jenis penelitian deskriptif observative
menggunakan data prospektif dimana penelitian akan mengkaji informasi
dan mengumpulkan kuisioner dari pasein yang mendapatkan resep antibiotik di
Apotek Kimia Farma 50 Bogor. Kuisioner dalam penelitian diuji validitas dan
reliabilitas sehingga didapatkan 8 pertanyaan pada kuisioner untuk digunakan
dalam penelitian. Responden dalam penelitian berjumlah 112 pasien. Berdasarkan
hasil penelitian dari data sosiodemografi pasien penggunaan antibiotik yang
terbanyak adalah perempuan dengan usia 36-45 tahun, berpendidikan Sekolah
Menengah Atas (SMA), dan bekerja sebagai karyawan. Tingkat pengetahuan
antibiotik di Apotek Kimia Farma 50 Bogor yang memiliki kategori pengetahuan
baik 54 pasien (48%), cukup 41 pasien (41%), kurang 17 pasien (15%)