Sebanyak 77 item atau buku ditemukan

GAMBARAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN KEFARMASIAN DI APOTEK LARAS KABUPATEN SUKABUMI

No.186 Indikator kesuksesan pelayanan kesehatan di Apotek salah satunya adalah kepuasan pasien. Kepuasan adalah suatu tingkat perasaan pasien yang timbul sebagai hasil dari kinerja layanan kesehatan yang didapatkan pasien. Pelayanan kefarmasian adalah suatu pelayanan langsung dan bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien terhadap kualitas pelayanan kefarmasian di Apotek Laras, sosiodemografi pasien dan tingkat kepuasan pasien berdasarkan 5 dimensi (Tangible, Reliability, Responsiveness, Emphaty, dan Asurance). Penelitian ini dilakukan dengan metode cross-sectional dengan teknik purposive sampling. Data di peroleh dari survey kepada pasien dengan kuesioner. Hasil penelitian pada dimensi Tangibel diperoleh sebesar 73.83% pasien merasa puas, pada dimensi Reliability didapatkan hasil sebesar 81.33% pasien merasa sangat puas, pada dimensi Responsiveness didapatkan hasil sebesar 76.67% pasien merasa sangat puas, pada dimensi Emphaty didapatkan hasil sebesar 77.11% pasien merasa sangat puas dan pada dimensi Assurance didapatkan hasil sebesar 79% pasien merasa sangat puas. Hasil rata-rata keseluruhan tingkat kepuasan, pasien merasa sangat puas dengan nilai yang diperoleh sebesar 77.59%.

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PASIEN TERHADAP PENGGUNAAN ANTIBIOTIK DI APOTEK KIMIA FARMA 50 BOGOR

No.149 Penggunaan antibiotik yang tidak tepat dapat menimbulkan permasalahan kesehatan dan menjadi ancaman global bagi kesehatan terutama masalah resistensi bakteri terhadap antibiotik. Pemahaman masyarakat yang menerima obat antibiotik sangat penting untuk keberhasilan terapi dan menghindari kejadian resistensi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan pasien di Apotek Kimia Farma 50 Bogor yang menggunakan obat antibiotik. Pendekatan dalam penelitian ini yaitu jenis penelitian deskriptif observative menggunakan data prospektif dimana penelitian akan mengkaji informasi dan mengumpulkan kuisioner dari pasein yang mendapatkan resep antibiotik di Apotek Kimia Farma 50 Bogor. Kuisioner dalam penelitian diuji validitas dan reliabilitas sehingga didapatkan 8 pertanyaan pada kuisioner untuk digunakan dalam penelitian. Responden dalam penelitian berjumlah 112 pasien. Berdasarkan hasil penelitian dari data sosiodemografi pasien penggunaan antibiotik yang terbanyak adalah perempuan dengan usia 36-45 tahun, berpendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA), dan bekerja sebagai karyawan. Tingkat pengetahuan antibiotik di Apotek Kimia Farma 50 Bogor yang memiliki kategori pengetahuan baik 54 pasien (48%), cukup 41 pasien (41%), kurang 17 pasien (15%)

GAMBARAN SWAMEDIKASI PENGGUNAAN OBAT TRADISIONAL PADA MASYARAKAT RT. 01 RW. 11 KELURAHAN CILANGKAP KECAMATAN TAPOS KOTA DEPOK

No.144 Swamedikasi menggunakan obat tradisional merupakan salah satu upaya masyarakat dalam mengobati segala keluhan pada diri sendiri menggunakan produk atau bahan yang berasal dari alam dan telah digunakan berdasarkan pengalaman atau secara turun temurun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran karakteristik dan gambaran swamedikasi penggunaan obat tradisional pada masyarakat RT. 01 RW. 11 Kelurahan Cilangkap Kecamatan Tapos Kota Depok. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Sampel yang diambil sebanyak 164 responden yang sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi pada masyarakat RT. 01 RW. 11 Kelurahan Cilangkap Kecamatan Tapos Kota Depok periode Februari-Juni 2021. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden terbanyak usia 46-55 tahun sebesar 30,49%, jenis kelamin terbanyak laki-laki sebesar 70,12%, pendidikan terakhir terbanyak SMA sebesar 58,54% dan mayoritas masyarakat terbanyak sebagai wiraswasta sebesar 43,29%. Masyarakat memiliki intensitas yang sering sebesar 39,63% dalam swamedikasi obat tradisional, alasan terbanyak masyarakat menggunakan obat tradisional karena hemat biaya sebesar 38,41%, jenis penyakit yang biasa diobati adalah batuk sebesar 36,59%, obat yang biasa digunakan adalah rebusan jahe sebesar 35,98%, masyarakat banyak mendapatkan sumber informasi penggunaan obat tradisional tersebut dari orang lain sebesar 42,07%, masyarakat biasanya mendapatkan obat atau bahan obat dari warung sebesar 48,78% dan masyarakat banyak menggunakan obat tradisional dalam bentuk sediaan cair sebesar 63,41%

EVALUASI KELENGKAPAN RESEP DI APOTEK GYSEL BOGOR

No.141 Penelitian tentang evaluasi kelengkapan resep di apotek Gysel sangat penting dilakukan karena ditempat tersebut masih banyak resep yang tidak lengkap. Kelengkapan resep dilakukan untuk mencegah medication erroridan menjamin legalitas resep. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif secara retrospektif dengan teknik pengambilan sampel menggunakaniTotal iSampling. Dari ihasil penelitian evaluasi klengkapan resep yakni inama idokter (15,20%),alamat dokter (47,20%), no. Telepon dokter (51,20%), No.SIP dokter (71,20 %), tanggal resep (20%),tanda iR/ irecipe (100%), nama obat (100%) tanda cara pakai (100%),tanda tangan dokter (69,90%). Dapat disimpulkan bahwa masih banyak ditemui resep yang tidak memenuhi iaspek kelengkapan resep berdasarkan literatur yang berlaku dan memperlihatkan kelengkapan iresep idi Apotek iGysel masih belum lengkap