Sebanyak 2390 item atau buku ditemukan

PENGARUH KEPATUHAN PENGGUNAAN KRIM PERMETRIN TERHADAP EFEK TERAPI SCABIES SANTRI PUTRA DI PESANTREN DARUL MUTTAQIEN BOGOR TAHUN 2021

No.157 Skabies adalah penyakit kulit menular yang disebabkan oleh Sarcoptes scabiei, yang penularannya terjadi secara kontak langsung. Penyakit skabies umumnya menyerang individu yang hidup berkelompok seperti asrama dan pesantren. Prevalensi skabies di Pondok Pesantren Darul Muttaqien Bogor terlihat meningkat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh kepatuhan penggunaan krim permetrin (obat skabies) terhadap efek terapi skabies pada santri putra di Pondok Pesantren Darul Muttaqien Bogor. Jenis penelitian ini adalah observasional dengan menggunakan metode deskripif untuk melihat gambaran tingkat kepatuhan terhadap efektifiktas penggunaan krim permethrin pada pasien skabies di Pondok Pesantren Darul Muttaqien Bogor . Total populasi 100 santri putra. 80 santri sebagai sampel diambil berdasarkan rumus Slovin. Analisis data menggunakan metode Chi-Square dengan taraf signifikansi 0,05. Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak ada pengaruh yang signifikan antara kepatuhan dengan efek terapi obat skabies dengan P-Value >0,05.

GAMBARAN TINGKAT KEPATUHAN PENGOBATAN TUBERKULOSIS PASIENRAWAT JALAN DI RUMAH SAKITANNISA CITEUREUP

No.156 Tuberkulosis adalah jenis penyakit menular yang diakibatkan oleh kuman Mycobacterium Tuberkulosis. Bakteri Tuberkulosis menginfeksi paru-paru, serta sebagian organ tubuh lainya. Bakteri ini masuk tubuh manusia melalui paru-paru, kemudian bakteri tersebut menyebar dari paru-paru ke organ tubuh yang lain melalui darah, kelenjar getah bening, saluran pernapasan, dan menyebar langsung ke organ tubuh yang lain. Keberhasilan pengobatan tuberkulosis sangat ditentukan oleh kepatuhan pasien dalam meminum obat. Prevalensi penderita tuberkulosis di daerah citeureup dan sekitarnya cukup tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tingkat kepatuhan pasien rawat jalan penderita tuberkulosis dalam melakukan pengobatan tuberkulosis yang dideritanya. Jenis penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental dengan data prospektif yaitu data primer yang berhubungan dengan sosiodemografi pasien. Hasil penelitian ini menurut sosiodemografi berdasarkan umur pasien terbesar didapatkan dari kelompok usia 36 – 45 tahun dengan 24%. Berdasarkan jenis kelamin persentas terbesar adalah jenis kelamin laki-laki dengan 62%. Berdasarkan tingkat pekerjaan persentase terbesar adalah jenis pekerjaan sebagai pegawai swasta sebanyak 41% dan persentase pasien terbesar berdasarkan tingkat pendidikan adalah tingkat pendidikan setara SMA sebanyak 47%. Kuesioner MMAS-8 digunakan untuk mengukur tingkat kepatuhan pengobatan yang dilakukan. Hasil penelitian dari 80 responden didapatkan sebanyak 63% mempunyai tingkat kepatuhan yang tinggi, 36% sedang dan hanya 1% mempunyai tingkat kepatuhan yang rendah dalam melakukan pengobatan tuberkulosis.

PENGARUH STABILITAS GEL EKSTRAK DAUN GAHARU (Gyrinops Versteegii (Gilg) Domke) TERHADAP KANDUNGAN FLAVONOID

No.155 Daun Gaharu (Gyrinop verteegii) adalah daun mempunyai senyawa metabolit sekunder yaitu senyawa terpenoid, flavonoid dan fenol yang dapat digunakan sebagai antioksidan. Tujuan penelitian ini mengetahui pengaruh stabilitas sediaan gel pada suhu 40°C, 4°C dan 25°C serta mengetahui kadar flavanoid total dari sediaan gel. Dilakukan pengukuran untuk mengetahui kadar flavanoid total ekstrak daun gaharu (Gyrinop verteegii) dan hasil menunjukkan sebesar sebesar 4,7227%, sedangkan pada sediaan gel pada konsentrasi 8% yaitu 3,6572%. Kemudian sediaan di uji stabilitas dengan metode dipercepat selama 5 minggu meliputi uji organoleptik, uji Ph, Viskositas, Homogenitas, dan daya sebar. Didapatkan hasil bahwa sediaan gel pada suhu 25°C menunjukkan bahwa stabil pada hasil evaluasi parameter organoleptis, homogenitas, daya sebar dan tidak stabil pada viskositas .Dan hasil kadar flavanoid sediaan gel selama stabilitas bahwa suhu 25°C menunjukkan bahwa adanya penurunan kadar flavanoid yang rendah.

GAMBARAN TINGKAT KEPATUHAN PASIEN HIPERTENSI DI WILAYAH GEDONG PANJANG KOTA SUKABUMI

No.154 Hipertensi menjadi salah satu kasus dengan prevalensi cukup tinggi. Kepatuhan1adalah derajat dimana pasien mengikuti anjuran klinis dari dokter yang mengobatinya maupun berupa terapi non-farmakologi sebagai modifikasi gaya hidup. Terapi farmakologi dan non-farmakologi pada pengobatan hipertensi dengan adanya hubungan dengan karakteristik responden1seperti usia, jenis kelamin, pekerjaan, Pendidikan terakhir hal tersebut mempengaruhi tingkat kepatuhan untuk mencapai keberhasilan pengobatan. Penelitian ini bertujuan1untuk mengetahui gambaran tingkat kepatuhan2pasien hipertensi di wilayah Gedong Panjang Kota Sukabumi. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan yang dilakukan dengan cara cross senctional study. Penelitian ini menggunakan2Teknik purposive sampling. data diperoleh dari pengamatan langsung dan pengisian kuesioner. Wawancara dilakukan pada pasien2hipertensi di wilayah Gedong Panjang. Hasil penelitian ini2menunjukan bahwa dari 100 responden yang diteliti pada tingkat kepatuhan terapi farmakologi dengan tingkat kepatuhan tinggi yaitu 7 (7,00%), tingkat kepatuhan sedang yaitu 61 (61,00%), dan tingkat kepatuhan rendah yaitu 32 (32,00%) Responden. Sedangkan pada terapi non-farmakologi menunjukan tingkat kepatuhan tinggi sebanyak 5 (5,00%), tingkat kepatuhan sedang menunjukan 66 (66,00%), dan tingkat kepatuhan rendah sebanyak 29 (29,00%) responden. Menunjukan bahwa tingkat kepatuhan pasien hipertensi di wilayah Gedong Panjang Kota Sukabumi mayoritas berada pada tingkat kepatuhan sedang, bahwa perlu adanya peningkatan seperti edukasi, dorongan dari lingkungan

PROFIL PENGGUNAAN OBAT KEMOTERAPI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BOGOR PADA PERIODE OKTOBER - DESEMBER 2020

No.153 Kanker disebut juga dengan tumor atau neoplasma ganas merupakan jaringan abnormal yang terbentuk oleh sekumpulan sel (jaringan) yang pertumbuhannya terus-menerus tidak terbatas dan tidak terkoordinasi dibandingkan dengan jaringan normal yang berada di sekitarnya. Kemoterapi adalah penggunaan obat-obatan sitostatik dalam terapi kanker yang dapat menghambat proliferasi sel kanker. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil pengobatan kemoterapi yang ada di RSUD Kota Bogor periode Oktober-Desember 2020, gambaran sosiodemografi umur, jenis kelamin, dan diagnosa serta regimen obat kanker tertinggi yang menjalani pengobatan kemoterapi. Penelitian ini bersifat Retrospektif, data diperoleh dari rekam medis pasien. Populasi yang di dapat sebanyak 525 pasien, diolah sesuai dengan cara purposive sampling menggunakan rumus slovin diperoleh 227 sampel. Hasil terbanyak yaitu untuk jenis kelamin perempuan 204 pasien (89,87%), umur 36-45 tahun 78 pasien (34,36%), diagnosa ca mamae (kanker payudara) 161 pasien (70,93%), regimen monoterapi zoledronic acid 12 pasien (5,29%) regimen kombinasi FAC (5-FU+ Adriamicin + Cyclophospamide) 147 pasien (64,76%).

GAMBARAN KERASIONALAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIK UNTUK PENYAKIT ISPA PADA PASIEN ANAK PERIODE JANUARI – MARET 2020 DI KLINIK PANDAWA RAYA

No.152 Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah proses infeksi akut yang berlangsung selama 14 hari, yang disebabkan oleh mikroorganisme dan menyerang salah satu bagian atau lebih dari saluran napas. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui gambaran kerasionalan penggunanaan antibiotik berdasarkan tepat dosis antibiotik dan tepat interval waktu pemberian obat di Klinik Pandawa Raya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian cross sectional dengan menganalisis data pasien secara retrospektif dimana data dilihat dari rekam medis dan resep pasien. Dari 92 sampel didapatkan 65,2% pasien berjenis kelamin laki – laki dan 34,8% berjenis kelamin perempuan, karakteristik berdasarkan usia paling banyak yaitu kelompok 1 - 5 tahun yaitu 58,7%, Penggunaan Antibiotik untuk penyakit ISPA di klinik Pandawa Raya terbanyak yaitu Eritromisin tablet 62,0%, Kerasionalan obat berdasarkan tepat dosis yaitu under dosis 50%, tepat dosis 33,7%, dan over dosis 16,3%, kerasionalan obat berdasarkan interval waktu pemberian obat dinyatakan 100% tepat interval waktu pemberian obat.

GAMBARAN PENGKAJIAN RESEP PASIEN PSIKIATRI DI RUMAH SAKIT JIWA dr. H. MARZOEKI MAHDI BOGOR

no.151 Pengkajian resep adalah suatu kegiatan yang sangat penting dalam pelayanan resep untuk meminimalkan terjadinya medication error terdiri dari 3 (tiga) aspek yaitu pengkajian secara administrasi, farmasetik dan klinis. Penelitian ini memiliki tujuan yaitu untuk mengetahui persentase kelengkapan pengkajian resep secara farmasetik pada resep pasien psikiatri rawat jalan dan rawat inap di Rumah Sakit Jiwa dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor. Penelitian bersifat deskriftif dan pengambilan datanya secara restrosfektif . Metode yang digunakan untuk pengambilan sampel yaitu random sampling sebanyak 212 (dua ratus dua belas) sampel berupa arsip resep konfirmasi pasien psikiatri rawat jalan dan rawat inap periode Juli-Desember 2020. Hasil penelitian menunjukan terdapat ketidaklengkapan farmasetik yaitu pada bentuk sediaan obat 2%, nama obat 7%, jumlah obat 27%, aturan pakai obat 32% dan dosis obat 35%

ANALISIS KESESUAIAN PENULISAN RESEP PADA PASIEN JKN RAWAT JALAN TERHADAP FORMULARIUM NASIONAL DI DEPO FARMASI REGULER RUMAH SAKIT PMI BOGOR

No.150 Formularium Nasional adalah daftar obat pilihan yang dibutuhkan dan digunakan sebagai acuan penulisan resep pada pelaksanaan pelayanan kesehatan dalam penyelenggaraan program jaminan kesehatan. Ketidaksesuaian antara peresepan obat terhadap Formularium Nasional dapat berakibat pada penurunan kualitas pelayanan kesehatan dan biaya pengobatan tidak efisien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase kesesuaian penulisan resep pada pasien JKN rawat jalan terhadap Formularium Nasional di depo farmasi reguler rumah sakit PMI Bogor periode Oktober-Desember 2020. Penelitian ini merupakan penelitian non- eksperimental dengan rancangan deskriptif. Pengumpulan data dilakukan secara retrospektif yaitu dengan mengamati dan mengevaluasi lembar resep yang diambil dari sampel lembar resep pasien JKN rawat jalan periode Oktober 2020 - Desember 2020. Pengambilan sampel dilakukan dengan mengambil seluruh resep pada bulan Oktober-Desember 2020 (total sampling). Kesesuaian diukur dengan menghitung persentase antara jumlah lembar resep obat yang sesuai dengan Formularium Nasional dan jumlah item obat yang ditulis oleh dokter selama 3 bulan di rumah sakit. Hasil penelitian menunjukkan persentase kesesuaian penulisan resep pada pasien JKN rawat jalan dengan Formularium Nasional berdasarkan lembar resep pada bulan Oktober 2020 – Desember 2020 sebesar 63,64 %, berdasarkan pada jumlah item obat sebesar 88,14%, berdasarkan pada poliklinik sebesar 80,24%

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PASIEN TERHADAP PENGGUNAAN ANTIBIOTIK DI APOTEK KIMIA FARMA 50 BOGOR

No.149 Penggunaan antibiotik yang tidak tepat dapat menimbulkan permasalahan kesehatan dan menjadi ancaman global bagi kesehatan terutama masalah resistensi bakteri terhadap antibiotik. Pemahaman masyarakat yang menerima obat antibiotik sangat penting untuk keberhasilan terapi dan menghindari kejadian resistensi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan pasien di Apotek Kimia Farma 50 Bogor yang menggunakan obat antibiotik. Pendekatan dalam penelitian ini yaitu jenis penelitian deskriptif observative menggunakan data prospektif dimana penelitian akan mengkaji informasi dan mengumpulkan kuisioner dari pasein yang mendapatkan resep antibiotik di Apotek Kimia Farma 50 Bogor. Kuisioner dalam penelitian diuji validitas dan reliabilitas sehingga didapatkan 8 pertanyaan pada kuisioner untuk digunakan dalam penelitian. Responden dalam penelitian berjumlah 112 pasien. Berdasarkan hasil penelitian dari data sosiodemografi pasien penggunaan antibiotik yang terbanyak adalah perempuan dengan usia 36-45 tahun, berpendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA), dan bekerja sebagai karyawan. Tingkat pengetahuan antibiotik di Apotek Kimia Farma 50 Bogor yang memiliki kategori pengetahuan baik 54 pasien (48%), cukup 41 pasien (41%), kurang 17 pasien (15%)

FORMULASI DAN EVALUASI GRANUL EFFERVESCENT SARI BUAH KURMA (Phoenix dactylifera L.)

No.148 Buah Kurma satu diantara tanaman yang banyak mengandung nutrisi, seperti mineral, vitamin, serat, karbohidrat, protein, asam lemak, dan asam amino serta mempunyai senyawa antioksidan yang dapat menghambat radikal bebas. Untuk memberikan kenyamanan dan kemudahan dalam mengonsumsi kurma maka diformulasikan dalam bentuk granul effervescent. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan sediaan granul effervescent sari buah kurma dengan mutu sediaan fisik yang baik. Effervescent ialah campuran antara senyawa asam dan basa, yang akan bereaksi ketika ditambahkan ke dalam air dan menutupi rasa yang tidak diinginkan. Granul effervescent dibuat menjadi 3 formulasi dengan perbandingan variasi antara asam sitrat : asam tartarat : natrium bikarbonat, yaitu FI (1:2:3), FII (2:1:3) dan FIII (2:2:3). Pembuatan effervescent menggunakan metode granulasi basah. Evaluasi karakteristik fisik yang diamati mencakup organoleptik, kadar air, kecepatan alir, sudut istirahat, pH granul dan waktu larut. Berdasarkan dari hasil evaluasi karakteristik mutu fisik yang didapat, formulasi granul effervescent sari buah kurma FII merupakan formulasi yang menghasilkan karakteristik mutu fisik yang baik menurut persyaratan granul effervescent, dengan kadar air 0,668%, kecepatan alir 10,27 g/detik, sudut istirahat 33,43, waktu larut 0,42 menit dan pH 6,1. Berdasarkan hasil analisis Anova, kecuali untuk waktu larut granul, perbandingan perbedaan asam sitrat dan asam tartarat menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan dalam sifat fisik granul effervescent