Sebanyak 332 item atau buku ditemukan

TINGKAT KEPATUHAN PASIEN TUBERKULOSIS TERHADAP PENGGUNAAN OBAT ANTI TUBERKULOSIS DI INSTALASI FARMASI RAWAT JALAN BMC MAYAPADA HOSPITAL BOGOR

No. 216 Penyakit TB paru merupakan penyakit menular langsung yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Tingkat kepatuhan pasien dalam meminum obat anti tuberkulosis secara teratur sampai tuntas dan patuh merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan pengobatan TB paru. Faktor yang mempengaruhi tingkat kepatuhan minum obat anti tuberkulosis pada penderita TB paru adalah adanya motivasi, dukungan keluarga, tingkat pendidikan serta pekerjaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepatuhan minum obat anti tuberkulosis pada pasien TB paru dewasa rawat jalan di Rumah Sakit BMC Mayapada Bogor. Jenis Penelitian yang digunakan adalah penelitian yang bersifat deskriptif. Sampel yang digunakan dalam penelitian sebesar 77 responden. Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Pengambilan data menggunakan kuesioner yang sudah tervalidasi yang dibuat berdasarkan MMAS-8 (Morisky Medication Adherence Scale). Hasil dari penelitian ini menunjukan sebanyak 43 responden (56%) berjenis kelamin pria, dengan kategori kelompok usia 26-35 tahun (dewasa awal) sebanyak 53 responden (69%), tingkat pendidikan formal terakhir mayoritas pada jenjang perguruan tinggi (S1) sebanyak 35 responden (49%), dan sebagian besar responden bekerja sebagai Wiraswasta sebanyak 25 responden (32%) dan didapat hasil sebesar 69 responden (90%) memiliki tingkat kepatuhan tinggi, 6 responden (8%) memiliki tingkat kepatuhan sedang, dan 2 responden (2%) memiliki tingkat kepatuhan rendah. Kesimpulan dari tingkat kepatuhan minum obat anti tuberkulosis pada pasien TB paru dewasa rawat jalan di BMC Mayapada Hospital Bogor dengan nilai diatas adalah sebesar 69 responden (90%) memiliki tingkat kepatuhan tinggi. Kata Kunci : Kepatuhan, Tuberkulosis (TB Paru), MMAS-8 (Morisky Medication Adherence Scale), Obat Anti Tuberkulosis Paru.

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN APOTEK KIMIA FARMA NO. 8 KOTA SUKABUMI

No. 214 Apotek Kimia Fama No 8 Kota Sukabumi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptip asosiatif. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data primer berupa kuesioner yang disebar kepada responden dengan selang waktu selama tiga bulan, periode Maret – Mei 2021. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien yang membeli resep obat - obatan di Apotek Kimia Farma No. 8 Sukabumi dalam kurun waktu selama tiga bulan (90 Hari), dimulai pada Maret sampai dengan Mei 2021 dengan banyaj sampel berjumlah 92 orang. Berdasarkan hasil penelitian Secara keseluruhan tanggapan responden mengenai kualitas pelayanan memperoleh skor sebesar 76.28% yang berada pada kategori Baik

PENGARUH PIO MENGGUNAKAN LEAFLET TERHADAP PENGETAHUAN ANTIBIOTIK DI APOTEK BUNDA LUBNA

No. 213 Antibiotik.adalah.zat-zat kimia.yang.dihasilkan.oleh fungi dan bakteri, yang memiliki khasiat mematikan atau memperlambat.pertumbuhan.kuman. PIO (Pelayanan.Informasi.Obat) merupakan informasi mengenai obat termasuk obat resep, obat.bebas dan.herbal. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh PIO menggunakan leaflet terhadap pengetahuan antibiotik di Apotek Bunda Lubna. Penelitian ini merupakan jenis penelitian non eksperimental menggunakan design cross sectional dengan data prospektif. Dengan jumlah populasi 500 orang dan sampel sebanyak 84 responden yang diperoleh dengan teknik purposive sampling yang berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil penelitian ini menurut sosiodemografi berdasarkan jenis kelamin presentasenya adalah Perempuan 68%, berdasarkan usia 26-35 tahun (Dewasa Awal) 32%, berdasarkan pendidikan adalah SMA/SMK 60%, berdasarkan pekerjaan adalah karyawan 53% dan berdasarkan riwayat antibiotik satu bulan terakhir Amoxicillin 36% Tingkat pengetahuan antibiotik diukur menggunakan kuesioner pengetahuan yang diuji sebelum PIO dan sesudah PIO (pre-test dan post-tes) selanjutnya diuji dengan uji t berpasangan untuk tes data. Hasil kuesioner terhadap pengetahuan antibiotik sebelum PIO (pre-test) adalah Baik 2%, Cukup 67%, Kurang 31% . Sedangkan sesudah PIO (post-test) pengetahuan kategori Baik 74%, Cukup 26%. Sesudah dilakukan uji t berpasangan adalah terdapat pengaruh PIO dengan pengetahuan antibiotik sesudah PIO dengan nilai t tabel 1,974 < dari t hitung 21,813 dengan nilai p-value (sign 0,000 < 0,05). Kata kunci : PIO (Pelayanan Informasi Obat), Leaflet, Pengetahuan Antibiotik

LAPORAN TUGAS AKHIR EVALUASI WAKTU TUNGGU PELAYANAN OBAT RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT MITRA KELUARGA CIBUBUR

No. 212 Waktu tunggu pelayanan obat rawat jalan merupakan standar mutu pelayanan kefarmasian, yang berhubungan dengan tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan kefarmasian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa lama waktu yang diperlukan untuk pelayanan resep obat rawat jalan racikan dan bukan racikan di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Mitra Keluarga Cibubur. Penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif Observasional dengan teknik pengumpulan data secara Retrospektif. Hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata waktu tunggu obat rawat jalan racikan di Rs.Mitra Keluarga cibubur adalah 55 menit 53 detik, sedangkan untuk obat bukan racikan rawat jalan adalah 11 menit 21 detik. Dari data yang di dapat, dapat disimpulkan bahwa bila berdasarkan Kepmenkes maka waktu tunggu pelayanan rawat jalan memenuhi standar pelayanan minimal Kepmenkes. Apa bila berdasarkan Standar Pelayanan Minimal Rumah sakit maka waktu tunggu obat rawat jalan tidak memenuhi standar pelayanan minimal Rumah Sakit Mitra Keluarga Cibubur. Kata kunci : Waktu tunggu, Resep obat, Rawat jalan, Instalasi Farmasi

EVALUASI PENYIMPANAN OBAT HIGH ALERT DI RUMAH SAKIT TRIMITRA CIBINONG

No. 211 Obat High2Alert adalah2obat yang perlu diwaspadai2karena sering menyebabkan2terjadi2kesalahan atau kesalahan serius2(Sentinel Event) dan obat yang beresiko tinggi2menyebabkan Reaksi Obat yang Tidak2Diinginkan (ROTD). Penyimpanan adalah bagian dari sistem manajemen obat2yang meliputi penandaan label High Alert pada kemasan primer dan sekunder obat-obat High2Alert, penandaan label2Double Check pada kemasan2primer dan sekunder2obat-obat High2Alert, penandaan label2LASA pada wadah penyimpanan obat LASA, penyimpanan obat LASA diselingi dengan dua sediaan obat dan menyimpan sesuai suhu dan penempatan perbekalan farmasi. Tujuan2penelitian ini2untuk menggambarkan tujuan penyimpanan2obat High2Alert2di Rumah Sakit Trimitra Cibinong Kabupaten Bogor. Metode penelitian ini dilakukan dengan survei terhadap kelompok obat High Alert kemudian dilakukan Cross Chek terhadap lembar check list, dideskripsikan kemudian diambil kesimpulan. Persentase kesesuaian pada Trolley Emergency IGD, Trolley Emergency HCU dan Trolley Emergency OK didapatkan persentase sebesar 14,28% dengan kategori kurang baik dan persentase kesesuaian penyimpanan pada Apotik Instalasi Farmasi sebesar 52,45% dengan kategori cukup baik. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan rata-rata persentase kesesuaian penyimpanan obat High Alert di Rumah Sakit Trimitra Cibinong sebesar 23,825 dengan kategori kurang baik atau tidak2sesuai dengan2Standar Prosedur Operasional2(SPO) Rumah Sakit Trimitra, selanjutnya tenaga kesehatan harus lebih waspada terhadap penyimpanan2obat High2Alert. Kata kunci : Penyimpanan2obat High2Alert, Rumah Sakit

GAMBARAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN KEFARMASIAN DI APOTEK KIMIA FARMA 50 BOGOR

No. 210 Kualitas pelayanan apotek sangat berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan. Pelanggan yang puas berdampak terhadap minat pelanggan untuk kembali ke apotek. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat kepuasaan pasien terhadap pelayanan di Apotek Kimia Farma No 50 Bogor. Penelitian ini merupakan penelitian observasional pada 92 pasien dengan menggunakan metode purposive sampling. Instrumen pada penelitian ini menggunakan kuesioner lima dimensi kualitas pelayanan farmasi dalam menentukan kepuasan pasien yang terdiri dari bukti fisik atau bukti langsung, keandalan, daya tanggap, empati, dan jaminan. Hasil penelitian menujukkan pasien merasa sangat puas (89.5%) dengan kategori bukti fisik atau bukti langsung sebesar 90% dan empati 90% terhadap pelayanan petugas Apotek Kimia Farma No 50 Bogor. Kata Kunci : Kualitas pelayanan, kepuasaan pasien.

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP PASIEN HIPERTENSI TENTANG PENGOBATAN HIPERTENSI DI PUSKESMAS CISAAT KABUPATEN SUKABUMI

No. 209 Hipertensi merupakan salah satu penyakit yang diderita oleh banyak orang. Ketidakpatuhan pasien adalah suatu masalah yang paling umum dalam terapi pengobatan pengelolaan hipertensi. Ketidakpatuhan pasien hipertensi terhadap terapi mungkin disebabkan oleh kurangnya informasi dan pemahaman. Kemampuan untuk menetapkan manajemen tekanan darah yang baik pada hipertensi dipengaruhi oleh pengetahuan dan sikap pasien tentang tekanan darah. Hipertensi jangka panjang, jika tidak dikendalikan secara efektif, dapat menyebabkan masalah dan kematian. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan dan sikap pasien hipertensi tentang pengobatan hipertensi di Puskesmas Cisaat Kabupaten Sukabumi. Sebagai populasi sasarannya adalah seluruh pasien hipertensi. Penelitian ini menggunakan non-probability sampling dalam pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan instrument berupa kuesioner yang dibagikan langsung kepada responden dan analisis data penelitian bersifat deskriptif. Hasil penelitian menunjukan profil pasien hipertensi sebagian besar berusia 56-65 tahun (40,3%), tidak ada riwayat keturunan hipertensi (87,9%), tingkat pendidikan Sekolah Dasar (50,0%), tidak bekerja (78,2%), mendapat sumber informasi hipertensi dari petugas kesehatan (88,7%), dan lama menjalani pengobatan hipertensi 1-3 tahun (41,9%). Pengetahuan pasien tentang pengobatan hipertensi sebagian besar pada kategori cukup baik (46,0%), kemudian pada kategori kurang baik (31,5%) dan kategori baik (22,6%). Sikap pasien sebagian besar pada kategori cukup baik (50,8%) dan kategori baik (49,2%). Kata kunci : Pengetahuan, Sikap dan Pengobatan hipertensi.

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN RESEP DI APOTEK K 24 KEMAKMURAN DEPOK

No. 208 Pelayanan kefarmasian adalah pelayanan langsung dan bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi dengan tujuan memperoleh hasil yang jelas dan meningkatkan kualitas hidup pasien. Salah satu aspek guna menganalisis dari kepuasan pasien adalah untuk menggapai kualitas pelayanan di apotek. Karena adanya masalah dari segi pelayanan resep yaitu banyaknya pasien yang mengeluh sehingga peneliti tertarik untuk meneliti. Tujuan peneltian ini untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan resep di Apotek K 24 Kemakmuran di Depok. Penelitian ini merupakan penelitian observasional prospektif, data yang digunakan ialah data asli yang diperoleh melalui wawancara langsung dengan kuesioner. Kemudian dilakukan pengolahan deskriptif terhadap data yang didapat. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien Apotek K 24 Kemakmuran Depok yang berkunjung dengan membawa resep. Sampel penelitian diambil secara accidental sampling yaitu sebanyak 96 orang. Hasil penelitian ini ada sebanyak 54 responden berjenis kelamin wanita dan 42 responden berjenis kelamin pria, dimana 34,38% lebih banyak responden berusia 26-35 tahun dengan tingkat pendidikan tertinggi SMA/SMK sebanyak 59,38% dan sebagian besar responden pegawai swasta yakni sebanyak 42,71%. Dari hasil tingkat kepuasan didapatkan perolehan hasil dimensi Bukti Fisik sebesar 92,70%, dimensi Keandalan 89,60%, dimensi Jaminan 78,10%, dimensi Kepedulian 80,20%, sertaimensi Daya Tanggap sebesar 81,30%. Kata kunci : Apotek, Kepuasan Pasien, Pelayanan Kefarmasian

GAMBARAN PENGETAHUAN SWAMEDIKASI DIARE PADA BALITA DI DESA TLAJUNG UDIK KELURAHAN/KECAMATAN GUNUNG PUTRI KABUPATEN BOGOR

No. 207 Swamedikasi merupakan proses pengobatan yang dilakukan sendiri oleh seseorang mulai dari pengenalan keluhan/gejala sampai pada pemilihan dan penggunaan obat. Dasar hukum swamedikasi adalah peraturan Menteri Kesehatan No. 919 Menkes/Per/X/1993. Praktik swamedikasi umumnya dilakukan oleh masyarakat untuk mengatasi penyakit–penyakit yang tidak tergolong parah seperti diare. Di wilayah kabupaten Bogor, diare masuk dalam urutan kedua yang menyebabkan angka kematian pada anak balita. Masih banyak orang tua yang menganggap diare adalah penyakit ringan dan dapat diobati dengan mudah.Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran pengetahuan masyarakat khususnya pada orangtua dalam melakukan swamedikasi diare pada anak usia 1-5 tahun. Metode penelitian yang digunakan adalah survey dengan pendekatan deskriptif observatif. Pengambilan sampel dari populasi menggunakan teknik purposive sampling dengan rumus Slovin. Analisis data menggunakan analisis univariat dengan program SPSS. Hasil penelitian umur responden terbanyak melakukan swamedikasi 26-35 tahun yaitu 53 orang (55%). Jenis kelamin terbanyak ialah perempuan 84 orang (88%) dengan latar pendidikan terbanyak perguruan tinggi 73 orang (76%) mayoritasterbanyak ialah karyawan yaitu 75 orang (78%) dengan penghasilan berkisar >4.217.206 sebanyak 73 orang (76%) dan masyarakat yang memiliki anak < 2 tahun sebanyak 64 orang (67%) dan 87 responden (91%) memiliki tingkat pengetahuan yang baik tentang diare. Kata kunci: Pengetahuan Orang Tua, Swamedikasi, Diare.