Sebanyak 89 item atau buku ditemukan

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS PENGGUNAAN OBAT AMLODIPINE DAN CAPTOPRIL PADA PASIEN HIPERTENSI DI UPTD PUSKESMAS GIRIJAYA SUKABUMI

No. 972 Hipertensi merupakan penyakit yang tidak menimbulkan gejala, atau bila ada gejalanya tidak jelas. Faktor - faktor seseorang dapat menderita hipertensi yaitu karena, pola hidup tidak sehat, jenis kelamin, tingkat pendidikan, usia. Penelitian ini di lakukan untuk mengetahui sosiodemografi pasien hipertensi, gambaran penggunaan obat-obat hipertensi, gamabaran tekanan darah dan mengetahui perbedaan efektivitas dari obat amlodipine dan captopril pada terapi pasien hipertensi dalam menurunkan tekanan darah. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif menggunakan pengambilan data secara restropektif dengan jumlah sampel 138 pasien. Perempuan sebanyak 87 pasien dengan persentase 63% dan 51 pasien laki-laki dengan persentase 37%. Usia paling banyak menderita penyakit hipertensi yaitu pada usia >65 tahun dengan persentase sebesar 28%. Obat yang digunakan yaitu amlodipine sebanyak 80 pasien dengan 58% dan captopril 58 pasien dengan persentasi 42 %. Frekuensi tingkat pendidikan paling banyak yaitu pendidikan sekolah dasar sebanyak 49 pasien. Pekerjaan pasien penderita hipertensi paling banyak yaitu ibu rumah tangga sebanyak 63 pasien deanan persentase 46%. Rata-rata penurunan tekanan darah sistolik amlodipine 20,2 mmHg dengan tekanan darah diastolik 13,2 mmHg dan rata-rata penurunan tekanan darah obat captopril dengan tekanan darah sistolik 11,19 mmHg dengan tekanan darah diastolik 9,9 mmHg. Pada uji Mann- whitney ada perbedaan efektivitas dari obat amlodipine dan captopril dilihat dari nilai signifikan kurang dari 0,05 yaitu 0,000. Kata kunci: Amlodipin, Captopril, Efektivitas, Hipertensi.

KAJIAN TERAPI FARMAKOLOGIS ANTIHIPERTENSI PADA PASIEN PREEKLAMPSIA DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD SEKARWANGI

No. 967 Preeklampsia merupakan kondisi spesifik pada kehamilan yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah ≥ 140/90 mmHg dan adanya proteinuria (300 mg/24 jam) pada usia kehamilan lebih dari 20 minggu. Terapi antihiperensi merupakan salah satu komponen penunjang dalam keberhasilan pengobatan preeklampsia. Antihipertensi yang digunakan pada pasien preeklampsia harus aman, efektif, dan digunakan secara rasional untuk menghasilkan efek yang diinginkan. Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui karakteristik pasien, pola penggunaan obat, penatalaksanaan terapi, outcome pasien serta lama rawat pasien terhadap penggunaan antihipertensi pada pasien preeklampsia. Desain penelitian secara deskriptif dengan metode retrospektif observasional terhadap pasienpreeklampsia di instalasi rawat inap RSUD Sekarwangi periode Januari- Desember 2019 dan dibandingkan dengan standar Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Diagnosis dan Tata Laksanan Preeklampsia Perkumpulan Obstertri dan Ginekologi Indonesia (PNPK PreeklampsiaPOGI 2016). Dari populasi 604 pasien, yang memenuhi kriteria inklusi sebesar 199 pasien yang terdiri dari pasien preeklampsia ringan sebanyak 32 pasien dan pasien preeklampsia berat sebanyak 167 pasien. Hasil penelitian menunjukan karakteristik pasien berdasarkan usia 26-35 tahun (41%), dengan usia kehamilan trimester III (96%), pekerjan ibu rumah tangga (92%), klasifikasi pasien preeklampsia berat (84%), pasein dengan tidak ada riwayat penyakit (65%). Antihipertensi yang banyak digunakan berupa kombinasi antihipertensi nifedipin+dopamet (70%), lama rawat pasien paling banyak 4-6 hari (46%), persentase kesesuaian terapi antihipertensi menghasilkan (96%), degan outcome perbaikan pasien (91%). Kata kunci: Preeklampsia, antihipertensi, karakteristik pasien, Kesesuain terapi

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN ISPA ANAK DENGAN METODE DI RSUD SEKARWANGI SUKABUMI

No. 962 Pengobatan ISPA Anak menggunakan antibiotik yang tidak rasional dapat menyebabkantesistensi sehingga perlu dilakukan evaluasi kerasionalan dengan metode . Telah di evaluasi penggunaan antibiotik pada pasien ISPA anak dengan metode di RSUD Sekarwangi Sukabumi periode Juni -Juli 2021. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ketepatan peresepan antibiotik pada pasien rawat inap anak di RSUD Sekarwangi Sukabumi berdasarkan kriteria .Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif melalui data sekunder yaitu data rekam medis yang dilakukan secara retrospektif. Instrument yang digunakan pada penelitian ini adalah lembar observasi yang disusun peneliti. Populasi penelitian adalah pasien ISPA anak rawat inap di RSUD Sekarwangi Sukabumi . Penelitian ini dilakukan terhadap seluruh populasi yaitu sebanyak 80 orang pasien. Hasil penelitian menunjukan penggunaan antibiotik berdasarkan kriteria di RSUD Sekarwangi Sukabumi periode Juni-Juli 2021 sebanyak 35 peresepan (44%) masuk dalam kategori 0 (tepat/ rasional), 29 peresepan (36%) masuk kategori IIIb (durasi pemberian terlalu singkat ), 11 peresepan (14%) masuk kategori IIa (tidak tepat dosis), 4 peresepan (5%) masuk kategori IIIa (durasi pemberian terlalu panjang), dan 1 peresepan (1%) masuk kategori IVc (alternatif lebih murah).