Sebanyak 58 item atau buku ditemukan

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN KOMBUCHA KOMBINASI DAUN JAMBU MAWAR (Syzygium jambos) DAN DAUN JAMBU BOL (Syzygium malaccense) DENGAN METODE DPPH (2,2-DIFENIL-1-PIKRILHIDRAZIL)

No.174 Senyawa antioksidan dapat menghambat oksidasi dengan cara menangkap radikal bebas. Salah satu sumber antioksidan adalah kombucha yang merupakan hasil fermentasi cairan teh dan gula. Tujuan penelitian ini untuk menentukan aktivitas antioksidan dari kombucha kombinasi daun jambu mawar (Syzygium jambos) dan daun jambu bol (Syzygium malaccense) (1:3) dengan variasi waktu fermentasi. Kombinasi serbuk simplisia diekstraksi dengan cara infusa dan difermentasi dengan SCOBY (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil) selama 4, 6 dan 8 hari. Kombucha, masing-masing hasil fermentasi diuji komponen fitokimia secara kualitatif dan aktivitas antioksidannya diuji dengan metode DPPH. Hasil uji fitokimia menunjukkan semua hasil fermentasi kombinasi daun jambu mawar dan daun jambu bol (1:3) mengandung senyawa flavonoid, saponin, dan tannin, sedang hasil uji aktivitas antioksidan menunjukkan hasil fermentasi kombucha kombinasi daun jambu mawar dan daun jambu bol (1:3) pada hari ke -6 lebih tinggi (43,59%) dari pada hari ke-8 (39,86%) dan hari ke-4 (9,23%).

FORMULASI PEELING KRIM WAJAH EKSTRAK ETANOL 70% DAUN UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas L.) DENGAN VARIASI KONSENTRASI ASAM STEARAT

No.173 Daun..Ubi..Jalar Ungu”(Ipomoea..batatas..L.)..mengandung”senyawa saponin, flavonoid, polifenol,”tanin,..dan”antioksidan yang tinggi. Salah satu pemanfaatan daun ubi jalar ungu secara topikal sebagai antioksidan adalah diformulasikan ke dalam bentuk sediaan farmasi.”Penelitian..ini..bertujuan..untuk”menghasilkan sediaan peeling krim wajah ekstrak..etanol 70% daun ubi jalar ungu dan memperoleh informasi mengenai karakteristik kualitas fisik sediaan peeling krim wajah ekstrak..etanol 70% daun..ubi..jalar..ungu meliputi organoleptik, homogenitas, daya sebar, viskositas dan pH yang sesuai standar mutu sediaan farmasi. Sediaan peeling krim wajah ekstrak..etanol 70% daun ubi jalar ungu dibuat dalam 2 formulasi dengan konsentrasi asam stearat F1 6% dan F2 8%. Evaluasi sediaan meliputi pengamatan organoleptik,”uji..homogenitas,..uji..daya sebar,..uji..viskositas,..dan..uji..pH.”Kedua”formulasi”memenuhi syarat evaluasi fisik sediaan peeling krim wajah. Namun, uji daya sebar tidak memenuhi kriteria. F1 memberikan hasil yang lebih baik dari F2 dengan hasil uji daya sebar mencapai 4,48 cm, uji viskositas sebesar 28.500 Cps, dan uji pH sebesar 6,4.

FORMULASI KRIM PERONA PIPI DARI EKSTRAK KAYU SECANG (Caesalpinia sappan L) SEBAGAI PEWARNA ALAMI KOSMETIK

nO.171 Perona pipi merupakan salah satu kosmetika dekoratif yang digunakan untuk memberikan warna rona pada pipi. Salah satu bahan alam yang dapat dijadikan pewarna alami adalah kayu secang (Caesalpinia sappan L). Ekstrak kayu secang dapat memberikan warna merah sampai dengan merah keunguan karena mengandung pigmen brazilein. Tujuan penelitian ini membuat sediaan krim perona pipi dari ekstrak kayu secang dan mengevaluasi mutu fisik sediaan serta menguji kesukaan (hedonik). Ekstrak kayu secang diperoleh dengan cara infusa dan metode freeze drying. Sediaan krim perona pipi dibuat 3 formula dengan konsentrasi 2,5%, 3%, dan 3,5% ekstrak kering kayu secang. Hasil pengujian organoleptik, homogenitas, pH, daya sebar dan viskositas menunjukkan mutu fisik yang baik sesuai dengan SNI (16-4399-1996). Hasil pengujian hedonik menunjukkan bahwa sediaan krim perona pipi dengan ekstrak kayu secang konsentrasi 3,5% yang paling disukai.

EVALUASI MUTU FISIK DAN STABILITAS SEDIAAN HAND SANITIZER CAIR EKSTRAK ETANOL DAUN JAMBU AIR (Syzygium aqueum (Burm.F) Alston)

No.169 Hand sanitizer cair adalah sediaan dengan berbagai kandungan yang cepat membunuh mikroorganisme yang ada di kulit tangan. Ekstrak etanol daun jambu air (Syzygium aqueum (Burm.f) Alston) sudah diketahui berpotensi besar sebagai antimikroba. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan formula sediaan hand sanitizer ekstrak daun jambu air yang menghasilkan mutu fisik dan stabilitas terbaik dari variasi konsentrasi ekstrak. Metode penelitian ini adalah pengujian fitokimia daun jambu air dan formulasi hand sanitizer cair ekstrak etanol 96% daun jambu air Syzygium aquem (Brum.f) Alston) dengan lima formulasi sediaan hand sanitizer yaitu F1 (kontrol negatif), F2 (5%), F3 (10%), F4 (15%), dan F5 (kontrol positif). Selanjutnya dilakukan pengujian terhadap sediaan hand sanitizer cair meliputi uji organoleptis, homogenitas, pH, cycling test, dan stabilitas pada suhu penyimpanan. Berdasarkan hasil penelitian ekstrak daun jambu air mengandung senyawa flavonoid, saponin, fenol, dan tannin. Pada F2 dengan konsentrasi 5% menghasilkan pH yaitu sebesar 4,5 memenuhi syarat standar pH kulit, sedangkan pada pengujian homogenitas tidak ada yang memenuhi persyataran homogenitas. Pada uji stabilitas dengan metode cycling test dan stabilitas suhu penyimpanan semua parameter pengujian mutu fisik menghasilkan tidak ada perubahan secara signifikan.

FORMULASI DAN UJI ORGANOLEPTIK HAND SANITIZER EKSTRAK ETANOL 96% DAUN JAMBU AIR (Syzygium aqueum (Burm.f.) Alston)

No.162 Hand sanitizer merupakan salah satu jenis kosmetik yang sering digunakan sebagai pembersih tangan. Daun jambu air (Syzygium aqueum (Burm.f.) Alston) memiliki kandungan kimia fenol, saponin,tannin dan flavonoid yang mempunyai aktivitas antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk membuat hand sanitizer dari ekstrak daun jambu air serta menguji mutu fisik dan uji hedonik sediaan. Penelitian ini meliputi pembuatan simplisia, penetapan kadar air, uji fitokimia, ekstraksi dan pembuatan hand sanitizer 5, 10 dan 25%. Hasil penelitian menyatakan bahwa daun jambu air memiliki kadar air 3,44%. Rendeman yang didapatkan sebesar 4,61%. Kandungan metabolit sekunder ekstrak etanol mengandung flavonoid, fenol, saponin dan tannin. Hasil uji mutu fisik dan uji hedonik warna, aroma, tekstur, sifat penggunaan serta tingkat penyerapan menyatakan formula hand sanitizer ekstrak etanol daun jambu air 25% memiliki mutu fisik yang sesuai dan paling diminati oleh panelis.

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN IDENTIFIKASI METABOLIT DARI YOGURT SARI KACANG KEDELAI (Glycine max (L.) Merill)

No.794 Antioksidan adalah senyawa yang dapat mengimbangi atau mengurangi efek negatif oksidan pada tubuh. Kedelai (Glycine max (L.) Merill) merupakan tanaman berprotein tinggi dan sumber antioksidan alami. Senyawa bioaktif yang berpotensi sebagai antioksidan pada kedelai adalah isoflavon. Tujuan penelitian ini menentukan aktivitas antioksidan yogurt sari kedelai terhadap DPPH (2,2-difenil- 1-pikrilhidrazil) dan mengidentifikasi senyawa metabolit. Kacang kedelai difermentasi dengan starter bakteri Lactobacillus casei Shirota strain, Lactobacillus acidophillus dan kedua campurannya selama 18 jam. Yogurt sari kedelai di uji pH, total asam laktat, total bakteri asam laktat, organoleptik, aktivitas antioksidan terhadap DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil) dan identifikasi senyawa metabolit menggunakan instrumen LCMS/MS QTOF (Liquid Chromatography-Mass Spectrometry Quadrupole Time Of Flight). Yogurt sari kedelai yang difermentasi oleh bakteri Lactobacillus casei Shirota strain, Lactobacillus acidophillus dan kedua campurannya memiliki aktivitas antioksidan masing masing sebesar 85,852%, 97,211%, dan 92,394%. Metabolit yang terkandung dalam yogurt sari kedelai adalah daidzin, kaempferol-3-O-ramnosida, rhamnocitrin-3-O-ß-D- glukosida dan uridin

PROFIL METABOLIT EKSTRAK BAKTERI Lactobacillus fermentum B978 DENGAN KROMATOGRAFI GAS- SPEKTROMETER MASSA

No.790 Bakteri asam laktat (BAL) merupakan bakteri yang umum digunakan untuk membuat produk fermentasi yang bersifat fakultatif anaerob yang memiliki efek menguntungkan pada saluran pencernaan. Lactobacillus fermentum B978 merupakan bakteri asam laktat yang bersifat heterofermentatif termasuk bakteri gram positif berbentuk batang, berkoloni, dan tidak terdapat katalase. Tujuan dari penelitian ini untuk menentukan profil metabolit yang terdapat pada bakteri Lactobacillus fermentum B978. Analisis profil metabolit yang dilakukan menggunakan Kromatografi Gas- Spektrometer Massa dan derivatisasinya dengan BSTFA (N,O-bis-(trimetilsilil)-trifluoroasetamid). Suspensi bakteri Lactobacillus fermentum B978 dilakukan sentrifugsi maka didapatkan pemisahan berupa supernatan dan pelet. Supernatan diliofilisasi dengan freeze dry dan Pelet ditambahan pelarut lalu disonikasi. Hasil sonikasi dilakukan sentrifugasi kembali dan supernatan dilakukan ekstraksi pada corong pisah dengan perbandingan pelarut sehingga didapatkan ekstrak air. Selajutnya ekstrak air diliofilisasi dengan freeze dry dan dilakukan analisis metabolit. Hasil analisis profil metabolit dengan GC-MS beserta derivatnya terdapat 8 puncak yang terdeteksi pada metabolit eksogen Lactobacillus fermentum B978 dan terdapat 32 puncak yang terdeteksi pada metabolit endogen Lactobacillus fermentum B978. Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa senyawa metabolit yang dihasilkan oleh metabolit endogen Lactobacillus fermentum B978 lebih banyak dibandingkan dengan metabolit eksogen Lactobacillus fermentum B978 yaitu terdapat 7 senyawa metabolit endogen dan 5 senyawa metabolit eksogen

YOGURT SARI KACANG HIJAU (Vigna radiata L.) DENGAN PENAMBAHAN SARI JAHE MERAH (Zingiber officinale Rosc.) SEBAGAI PENGHAMBAT RADIKAL BEBAS DPPH

No.786 Yogurt merupakan hasil fermentasi dari bakteri asam laktat yaitu Lacbobacillus casei Shirotta strain dan Lactobacillus acidophillus. Kacang hijau (Vigna radiata L.) merupakan tumbuhan yang memiliki kandungan antioksidan yang cukup tinggi. Pada penelitian menggunakan yogurt sari kacang hijau penambahan jahe merah yang menggunakan starter bakteri berbeda dengan konsenstrasi Lacbobacillus casei Shirotta strain 1,5% : Lactobacillus acidophillus 1,5%; Lacbobacillus casei Shirotta strain 3%; dan Lactobacillus acidophillus 3%. Yogurt sari kacang hijau penambahan jahe merah yang diperoleh di uji karakteristik minuman probiotik, uji total fenol, uji aktivitas antioksidan dan uji organoleptik. Aktivitas antioksidan yogurt sari kacang hijau penambahan jahe merah pada penelitian ini diperoleh 65,63%-92,08%. Total fenol yogurt sari kacang hijau penambahan jahe merah 236,96-262,38 gram/ml. Berdasarkan uji fenol dan uji antioksidan dengan metode peredaman radikal bebas dengan DPPH maka yogurt sari kacang hijau penambahan jahe merah memiliki aktivitas antioksidan