No. 216 Penyakit TB paru merupakan penyakit menular langsung yang
disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Tingkat kepatuhan pasien
dalam meminum obat anti tuberkulosis secara teratur sampai tuntas dan patuh
merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan pengobatan TB
paru. Faktor yang mempengaruhi tingkat kepatuhan minum obat anti
tuberkulosis pada penderita TB paru adalah adanya motivasi, dukungan
keluarga, tingkat pendidikan serta pekerjaan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui tingkat kepatuhan minum obat anti tuberkulosis pada pasien TB
paru dewasa rawat jalan di Rumah Sakit BMC Mayapada Bogor. Jenis
Penelitian yang digunakan adalah penelitian yang bersifat deskriptif. Sampel
yang digunakan dalam penelitian sebesar 77 responden. Pengambilan sampel
menggunakan purposive sampling. Pengambilan data menggunakan
kuesioner yang sudah tervalidasi yang dibuat berdasarkan MMAS-8 (Morisky
Medication Adherence Scale). Hasil dari penelitian ini menunjukan sebanyak
43 responden (56%) berjenis kelamin pria, dengan kategori kelompok usia
26-35 tahun (dewasa awal) sebanyak 53 responden (69%), tingkat pendidikan
formal terakhir mayoritas pada jenjang perguruan tinggi (S1) sebanyak 35
responden (49%), dan sebagian besar responden bekerja sebagai Wiraswasta
sebanyak 25 responden (32%) dan didapat hasil sebesar 69 responden (90%)
memiliki tingkat kepatuhan tinggi, 6 responden (8%) memiliki tingkat
kepatuhan sedang, dan 2 responden (2%) memiliki tingkat kepatuhan rendah.
Kesimpulan dari tingkat kepatuhan minum obat anti tuberkulosis pada pasien
TB paru dewasa rawat jalan di BMC Mayapada Hospital Bogor dengan nilai
diatas adalah sebesar 69 responden (90%) memiliki tingkat kepatuhan tinggi.
Kata Kunci : Kepatuhan, Tuberkulosis (TB Paru), MMAS-8
(Morisky Medication Adherence Scale), Obat Anti
Tuberkulosis Paru.
No. 214 Apotek Kimia Fama No 8 Kota Sukabumi. Metode penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptip asosiatif. Penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan data primer berupa kuesioner yang disebar kepada
responden dengan selang waktu selama tiga bulan, periode Maret – Mei 2021.
Populasi dalam penelitian ini adalah pasien yang membeli resep obat - obatan di
Apotek Kimia Farma No. 8 Sukabumi dalam kurun waktu selama tiga bulan (90
Hari), dimulai pada Maret sampai dengan Mei 2021 dengan banyaj sampel
berjumlah 92 orang. Berdasarkan hasil penelitian Secara keseluruhan tanggapan
responden mengenai kualitas pelayanan memperoleh skor sebesar 76.28% yang
berada pada kategori Baik
No. 213 Antibiotik.adalah.zat-zat kimia.yang.dihasilkan.oleh fungi dan bakteri, yang
memiliki khasiat mematikan atau memperlambat.pertumbuhan.kuman. PIO
(Pelayanan.Informasi.Obat) merupakan informasi mengenai obat termasuk obat
resep, obat.bebas dan.herbal. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh
PIO menggunakan leaflet terhadap pengetahuan antibiotik di Apotek Bunda
Lubna. Penelitian ini merupakan jenis penelitian non eksperimental menggunakan
design cross sectional dengan data prospektif. Dengan jumlah populasi 500 orang
dan sampel sebanyak 84 responden yang diperoleh dengan teknik purposive
sampling yang berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil penelitian ini
menurut sosiodemografi berdasarkan jenis kelamin presentasenya adalah
Perempuan 68%, berdasarkan usia 26-35 tahun (Dewasa Awal) 32%, berdasarkan
pendidikan adalah SMA/SMK 60%, berdasarkan pekerjaan adalah karyawan 53%
dan berdasarkan riwayat antibiotik satu bulan terakhir Amoxicillin 36% Tingkat
pengetahuan antibiotik diukur menggunakan kuesioner pengetahuan yang diuji
sebelum PIO dan sesudah PIO (pre-test dan post-tes) selanjutnya diuji dengan uji t
berpasangan untuk tes data. Hasil kuesioner terhadap pengetahuan antibiotik
sebelum PIO (pre-test) adalah Baik 2%, Cukup 67%, Kurang 31% . Sedangkan
sesudah PIO (post-test) pengetahuan kategori Baik 74%, Cukup 26%. Sesudah
dilakukan uji t berpasangan adalah terdapat pengaruh PIO dengan pengetahuan
antibiotik sesudah PIO dengan nilai t tabel 1,974 < dari t hitung 21,813 dengan
nilai p-value (sign 0,000 < 0,05).
Kata kunci : PIO (Pelayanan Informasi Obat), Leaflet, Pengetahuan
Antibiotik
No. 212 Waktu tunggu pelayanan obat rawat jalan merupakan standar mutu pelayanan
kefarmasian, yang berhubungan dengan tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan
kefarmasian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa lama waktu yang
diperlukan untuk pelayanan resep obat rawat jalan racikan dan bukan racikan di
Instalasi Farmasi Rumah Sakit Mitra Keluarga Cibubur. Penelitian ini merupakan
penelitian Deskriptif Observasional dengan teknik pengumpulan data secara
Retrospektif. Hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata waktu tunggu obat rawat
jalan racikan di Rs.Mitra Keluarga cibubur adalah 55 menit 53 detik, sedangkan
untuk obat bukan racikan rawat jalan adalah 11 menit 21 detik. Dari data yang di
dapat, dapat disimpulkan bahwa bila berdasarkan Kepmenkes maka waktu tunggu
pelayanan rawat jalan memenuhi standar pelayanan minimal Kepmenkes. Apa bila
berdasarkan Standar Pelayanan Minimal Rumah sakit maka waktu tunggu obat rawat
jalan tidak memenuhi standar pelayanan minimal Rumah Sakit Mitra Keluarga
Cibubur.
Kata kunci : Waktu tunggu, Resep obat, Rawat jalan, Instalasi Farmasi