Sebanyak 61 item atau buku ditemukan

STABILITAS DAN KADAR TOTAL FENOL SEDIAAN SIRUP TEMU MANGGA (Curcuma mangga Valeton & Zijp)

No. 873 Senyawa antioksidan alami tumbuhan umumnya adalah senyawa fenolik atau polifenolik yang dapat berupa golongan flavonoid. Temu mangga (Curcuma mangga Val.) merupakan salah satu rimpang yang memiliki potensi besar sebagai sumber antioksidan alami. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan temu mangga menjadi sediaan sirup dan menentukan stabilitas serta kadar total fenol siruptemumangga.Pembuatanekstrakairtemumanggadilakukandenganmetode dekok menggunakan pelarut air. Stabilitas sediaan sirup yang diuji mengandung ekstrak air temu mangga 10% (F2) dan 20% (F3). Penetapan kadar total fenol dilakukan dengan metode kolorimetri menggunakan reagen Folin-Ciocalteau dengan nilai massa ekivalen asam galat per g ekstrak. Hasil pengujian stabilitas pada F2 dan F3 menunjukkan bahwa sirup temu mangga stabil untuk dijadikan suatu produk dilihat dari hasil uji organoleptik, pH, BJ dan viskositas yang sesuai persyaratan. Kadar total fenol F3 lebih tinggi dibandingkan dengan F2 pada setiap waktudansuhu.Padasuhu27Cdimingguke-4,F3menunjukkankadartotalfenol tertinggi yaitu sebesar 761,636mgGAE/L. Kata kunci: Kadar Total Fenol, Sirup, Stabilitas, Temu mangga.

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN UJI HEDONIK SEDIAAN SIRUP DARI TEMU MANGGA ( Curcuma mangga Valeton dan Zijp)

No. 872 Temu mangga (Curcuma mangga Valenton dan Zijp) merupakan salah satu jenis tanaman yang mengandung senyawa flavonoid, berpotensi sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui senyawa metabolit sekunder dan menentukan aktivitas antioksidan dari ekstrak dan sediaan sirup temu mangga melalui uji stabilitas dan uji hedonik (uji kesukaan). Temu mangga diekstraksi dengan metode dekok menggunakan pelarut air. Pengujian aktivitas antioksidan menggunakan metode peredaman DPPH. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak air temu mangga mengandung senyawa metabolit sekunder golongan alkaloid, flavonoid, dan fenol. Aktivitas antioksidan ekstrak dengan konsentrasi 5%, 10%, dan 20% masing-masing menunjukkan nilai IC50 sebesar 54,446%, 27,485%, dan 22,533%. Berdasarkan nilai IC50 ekstrak, sediaan sirup temu mangga yang dibuat yaitu konsentrasi 10% (F2) dan 20% (F3). Hasil analisis data uji stabilitas selama 4 minggu pada suhu (4°C±2°C), (27°C±2), dan (40°C±2) menunjukkan aktivitas antioksidan dengan nilai IC50 F2 dan F3 berbeda signifikan (P-Value < 0,05) di setiap minggu dan suhu. Aktivitas antioksidan terbaik pada suhu (4°C±2°C) ditunjukkan dengan nilai IC50 dari F2 dan F3 masing-masing sebesar 9,263% dan 8,846%. Hasil analisis data uji hedonik menunjukkan bahwa F2 lebih disukai daripada F3 berbeda signifikan (P-Value < 0,05) dari parameter rasa, warna, dan tekstur, sedangkan dari parameter aroma menunjukkan perbedaan yang tidak signifikan (P-Value > 0,05). Kata kunci : Aktivitas Antioksidan, Curcuma mangga Valenton and Zijp, DPPH, Uji Hedonik.

KADAR FLAVONOID TOTAL DAN STABILITAS SEDIAAN SIRUP TEMU MANGGA (Curcuma mangga Valeton & Zijp) DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-Vis

No. 871 Temu mangga merupakan bagian tumbuhan yang berkhasiat sebagai obat herbal. Temu mangga mengandung senyawa flavonoid yang berpotensi sebagai penangkal radikal bebas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi temu mangga sebagai minuman fungsional ditinjau dari kualitas stabilitas dan total flavonoid yang terkandung. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental meliputi pengumpulan sampel, pengolahan sampel, skrining fitokimia, pembuatan ekstrak dan pembuatan sediaan sirup. Temu mangga kemudian diekstraksi dengan metode dekok menggunakan pelarut air. Penetapan kadar total flavonoid dilakukan dengan metode kolorimetri dengan penambahan pereaksi AlCl3 yang diukur menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Hasil penentuan kadar total flavonoid Ekstrak terbanyak terdapat pada konsentrasi formula 20% sebesar 55,055 mgQE/L eks dan konsentrasi formula 10% sebesar 36,699 mgQE/L eks. Ekstrak air temu mangga tertinggi kemudian diformulasi dengan serbuk kering stevia. Formula minuman temu mangga diuji secara sensoris berupa uji stabilitas dan uji fungsionalitas berupa kandungan kadar total flavonoid. Analisis data menggunakan ANOVA dan uji Duncan menunjukan tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhadap minggu dan suhu. Formula minuman fungsional temu mangga yang memiliki kualitas stabilitas dan kadar flavonoid total tertinggi adalah konsentrasi F2 sebesar 80,729 mgQE/L eks dengan kondisi penyimpanan di suhu ruang (27°C±2°C). Kata kunci: Curcuma mangga Valeton & Zijp, Total Flavonoid, UV-Vis spectrophotometry.

KADARTOTALFENOLDANFALVONOIDINFUSA DAUNSERAIWANGI(Cymbopogonnardus(L)SEDIAAN OBATKUMURHERBAL

No. 869 Antioksidanadalahsolusiuntukmencegahterjadinyaoksidasipadaradikalbebas yangmenyebabkanberbagaipenyakit.Salahsatutanamanyangmemilikiaktivitas antioksidanyaitudaunseraiwangi.Kandungansenywa fenolikdanflavonoid terkandungpadadaunseraiwangi.Penelitianinibertujuanuntukmengetahuikadartotal fenoldanflavonoidpadainfusaseraiwangi50%,25%,dan12,5%,Hasilkadartotal fenolseraiwangi50%,25%,dan12,5%diukursecaraspektrofotometriUv-Vismetode kalorimetrimenggunakanreagenfolin-ciocalteusebesar3,27 mgGAE/ml,6,25 mgGAE/ml,7,73mgGAE/ml.HasilKadartotalflavonoidinfusadaunseraiwangiyang diukurdenganspektrofotometriUv-VisdenganmetodekalorimetriAlCl3 menghasilkan 3,661mgGAE/ml,infusa9,152mgGAE/ml. Katakunci:Daunseraiwangi,Flavonoid,Totalfenol

AKTIFITAS MINYAK ATSIRI KAYU MANIS (CINNAMOMUM BURMANII) SEBAGAI SEDIAAN LOSION ANTI NYAMUK

No. 842 Tanaman kayu manis (Cinnamomum burmannii) merupakan salah satu tumbuhan yang memiliki kandungan sinamaldehid, sinamat, asam sinamat dan beberapa jenis senyawa minyak atsiri seperti trans sinamaldehid, sinamil asetat, eugenol, Lborneol, kariopilen oksida, β-kariopilen, Lbornil asetat, α-cubebene, αterpineol, terpinolen, dan α-thujene berkhasiat sebagai membunuh larva nyamuk Aedesaegypty (Budiarti et al., 2019). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah minyak atsiri minyak kayu manis yang diaplikasikan pada losion memiliki aktivitas sebagai antinyamuk. Simplisia kayu manis dimasukan kedalam alat destilasi uap untuk mendapatkan minyak atsiri, minyak atsiri dicampurkan kedalam bahan bahan pembuatan sediaan losion sebagai bahan zat anti nyamuk kemudian diformulasikan kedalam sediaan losion dengan variasi konsentrasi 1%, 3%, dan 5% dan dilakukan evaluasi. Pengujian losion anti nyamuk meliputi uji organoleptik, uji homogenitas, uji viskositas, uji pH, uji daya sebar, uji iritasi, uji daya tolak nyamuk. Hasil menunjukkan pada formulasi ke 5% memberikan aktivitas yang efektif sebagai antinyamuk dengan daya tolak nyamuk sebesar 93,33% dan memenuhi persyaratan uji. Kata kunci : Anti nyamuk , Destilasi, Kayu manis (Cinnamomum burmannii), Losion, Minyak atsiri.