No.174 Senyawa antioksidan dapat menghambat oksidasi dengan cara menangkap
radikal bebas. Salah satu sumber antioksidan adalah kombucha yang merupakan
hasil fermentasi cairan teh dan gula. Tujuan penelitian ini untuk menentukan
aktivitas antioksidan dari kombucha kombinasi daun jambu mawar (Syzygium
jambos) dan daun jambu bol (Syzygium malaccense) (1:3) dengan variasi waktu
fermentasi. Kombinasi serbuk simplisia diekstraksi dengan cara infusa dan
difermentasi dengan SCOBY (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil) selama 4, 6 dan 8 hari.
Kombucha, masing-masing hasil fermentasi diuji komponen fitokimia secara
kualitatif dan aktivitas antioksidannya diuji dengan metode DPPH. Hasil uji
fitokimia menunjukkan semua hasil fermentasi kombinasi daun jambu mawar dan
daun jambu bol (1:3) mengandung senyawa flavonoid, saponin, dan tannin,
sedang hasil uji aktivitas antioksidan menunjukkan hasil fermentasi kombucha
kombinasi daun jambu mawar dan daun jambu bol (1:3) pada hari ke -6 lebih
tinggi (43,59%) dari pada hari ke-8 (39,86%) dan hari ke-4 (9,23%).
No.173 Daun..Ubi..Jalar Ungu”(Ipomoea..batatas..L.)..mengandung”senyawa saponin,
flavonoid, polifenol,”tanin,..dan”antioksidan yang tinggi. Salah satu pemanfaatan
daun ubi jalar ungu secara topikal sebagai antioksidan adalah diformulasikan ke
dalam bentuk sediaan farmasi.”Penelitian..ini..bertujuan..untuk”menghasilkan
sediaan peeling krim wajah ekstrak..etanol 70% daun ubi jalar ungu dan
memperoleh informasi mengenai karakteristik kualitas fisik sediaan peeling krim
wajah ekstrak..etanol 70% daun..ubi..jalar..ungu meliputi organoleptik,
homogenitas, daya sebar, viskositas dan pH yang sesuai standar mutu sediaan
farmasi. Sediaan peeling krim wajah ekstrak..etanol 70% daun ubi jalar ungu dibuat
dalam 2 formulasi dengan konsentrasi asam stearat F1 6% dan F2 8%. Evaluasi
sediaan meliputi pengamatan organoleptik,”uji..homogenitas,..uji..daya
sebar,..uji..viskositas,..dan..uji..pH.”Kedua”formulasi”memenuhi syarat evaluasi
fisik sediaan peeling krim wajah. Namun, uji daya sebar tidak memenuhi kriteria.
F1 memberikan hasil yang lebih baik dari F2 dengan hasil uji daya sebar mencapai
4,48 cm, uji viskositas sebesar 28.500 Cps, dan uji pH sebesar 6,4.
nO.171 Perona pipi merupakan salah satu kosmetika dekoratif yang digunakan untuk
memberikan warna rona pada pipi. Salah satu bahan alam yang dapat dijadikan
pewarna alami adalah kayu secang (Caesalpinia sappan L). Ekstrak kayu secang
dapat memberikan warna merah sampai dengan merah keunguan karena
mengandung pigmen brazilein. Tujuan penelitian ini membuat sediaan krim
perona pipi dari ekstrak kayu secang dan mengevaluasi mutu fisik sediaan serta
menguji kesukaan (hedonik). Ekstrak kayu secang diperoleh dengan cara infusa
dan metode freeze drying. Sediaan krim perona pipi dibuat 3 formula dengan
konsentrasi 2,5%, 3%, dan 3,5% ekstrak kering kayu secang. Hasil pengujian
organoleptik, homogenitas, pH, daya sebar dan viskositas menunjukkan mutu fisik
yang baik sesuai dengan SNI (16-4399-1996). Hasil pengujian hedonik
menunjukkan bahwa sediaan krim perona pipi dengan ekstrak kayu secang
konsentrasi 3,5% yang paling disukai.
No.169 Hand sanitizer cair adalah sediaan dengan berbagai kandungan yang cepat
membunuh mikroorganisme yang ada di kulit tangan. Ekstrak etanol daun jambu
air (Syzygium aqueum (Burm.f) Alston) sudah diketahui berpotensi besar sebagai
antimikroba. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan formula sediaan hand
sanitizer ekstrak daun jambu air yang menghasilkan mutu fisik dan stabilitas
terbaik dari variasi konsentrasi ekstrak. Metode penelitian ini adalah pengujian
fitokimia daun jambu air dan formulasi hand sanitizer cair ekstrak etanol 96%
daun jambu air Syzygium aquem (Brum.f) Alston) dengan lima formulasi sediaan
hand sanitizer yaitu F1 (kontrol negatif), F2 (5%), F3 (10%), F4 (15%), dan F5
(kontrol positif). Selanjutnya dilakukan pengujian terhadap sediaan hand sanitizer
cair meliputi uji organoleptis, homogenitas, pH, cycling test, dan stabilitas pada
suhu penyimpanan. Berdasarkan hasil penelitian ekstrak daun jambu air
mengandung senyawa flavonoid, saponin, fenol, dan tannin. Pada F2 dengan
konsentrasi 5% menghasilkan pH yaitu sebesar 4,5 memenuhi syarat standar pH
kulit, sedangkan pada pengujian homogenitas tidak ada yang memenuhi
persyataran homogenitas. Pada uji stabilitas dengan metode cycling test dan
stabilitas suhu penyimpanan semua parameter pengujian mutu fisik menghasilkan
tidak ada perubahan secara signifikan.
No.162 Hand sanitizer merupakan salah satu jenis kosmetik yang sering digunakan
sebagai pembersih tangan. Daun jambu air (Syzygium aqueum (Burm.f.) Alston)
memiliki kandungan kimia fenol, saponin,tannin dan flavonoid yang mempunyai
aktivitas antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk membuat hand sanitizer dari
ekstrak daun jambu air serta menguji mutu fisik dan uji hedonik sediaan.
Penelitian ini meliputi pembuatan simplisia, penetapan kadar air, uji fitokimia,
ekstraksi dan pembuatan hand sanitizer 5, 10 dan 25%. Hasil penelitian
menyatakan bahwa daun jambu air memiliki kadar air 3,44%. Rendeman yang
didapatkan sebesar 4,61%. Kandungan metabolit sekunder ekstrak etanol
mengandung flavonoid, fenol, saponin dan tannin. Hasil uji mutu fisik dan uji
hedonik warna, aroma, tekstur, sifat penggunaan serta tingkat penyerapan
menyatakan formula hand sanitizer ekstrak etanol daun jambu air 25% memiliki
mutu fisik yang sesuai dan paling diminati oleh panelis.
No.794 Antioksidan adalah senyawa yang dapat mengimbangi atau mengurangi
efek negatif oksidan pada tubuh. Kedelai (Glycine max (L.) Merill) merupakan
tanaman berprotein tinggi dan sumber antioksidan alami. Senyawa bioaktif yang
berpotensi sebagai antioksidan pada kedelai adalah isoflavon. Tujuan penelitian ini
menentukan aktivitas antioksidan yogurt sari kedelai terhadap DPPH (2,2-difenil-
1-pikrilhidrazil) dan mengidentifikasi senyawa metabolit. Kacang kedelai
difermentasi dengan starter bakteri Lactobacillus casei Shirota strain, Lactobacillus
acidophillus dan kedua campurannya selama 18 jam. Yogurt sari kedelai di uji pH,
total asam laktat, total bakteri asam laktat, organoleptik, aktivitas antioksidan
terhadap DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil) dan identifikasi senyawa metabolit
menggunakan instrumen LCMS/MS QTOF (Liquid Chromatography-Mass
Spectrometry Quadrupole Time Of Flight). Yogurt sari kedelai yang difermentasi
oleh bakteri Lactobacillus casei Shirota strain, Lactobacillus acidophillus dan
kedua campurannya memiliki aktivitas antioksidan masing masing sebesar
85,852%, 97,211%, dan 92,394%. Metabolit yang terkandung dalam yogurt sari
kedelai adalah daidzin, kaempferol-3-O-ramnosida, rhamnocitrin-3-O-ß-D-
glukosida dan uridin
No.790 Bakteri asam laktat (BAL) merupakan bakteri yang umum digunakan
untuk membuat produk fermentasi yang bersifat fakultatif anaerob yang memiliki
efek menguntungkan pada saluran pencernaan. Lactobacillus fermentum B978
merupakan bakteri asam laktat yang bersifat heterofermentatif termasuk bakteri
gram positif berbentuk batang, berkoloni, dan tidak terdapat katalase. Tujuan dari
penelitian ini untuk menentukan profil metabolit yang terdapat pada bakteri
Lactobacillus fermentum B978. Analisis profil metabolit yang dilakukan
menggunakan Kromatografi Gas- Spektrometer Massa dan derivatisasinya dengan
BSTFA (N,O-bis-(trimetilsilil)-trifluoroasetamid). Suspensi bakteri Lactobacillus
fermentum B978 dilakukan sentrifugsi maka didapatkan pemisahan berupa
supernatan dan pelet. Supernatan diliofilisasi dengan freeze dry dan Pelet
ditambahan pelarut lalu disonikasi. Hasil sonikasi dilakukan sentrifugasi kembali
dan supernatan dilakukan ekstraksi pada corong pisah dengan perbandingan
pelarut sehingga didapatkan ekstrak air. Selajutnya ekstrak air diliofilisasi dengan
freeze dry dan dilakukan analisis metabolit. Hasil analisis profil metabolit dengan
GC-MS beserta derivatnya terdapat 8 puncak yang terdeteksi pada metabolit
eksogen Lactobacillus fermentum B978 dan terdapat 32 puncak yang terdeteksi
pada metabolit endogen Lactobacillus fermentum B978. Pada penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa senyawa metabolit yang dihasilkan oleh metabolit endogen
Lactobacillus fermentum B978 lebih banyak dibandingkan dengan metabolit
eksogen Lactobacillus fermentum B978 yaitu terdapat 7 senyawa metabolit
endogen dan 5 senyawa metabolit eksogen
No.786 Yogurt merupakan hasil fermentasi dari bakteri asam laktat yaitu
Lacbobacillus casei Shirotta strain dan Lactobacillus acidophillus. Kacang hijau
(Vigna radiata L.) merupakan tumbuhan yang memiliki kandungan antioksidan
yang cukup tinggi. Pada penelitian menggunakan yogurt sari kacang hijau
penambahan jahe merah yang menggunakan starter bakteri berbeda dengan
konsenstrasi Lacbobacillus casei Shirotta strain 1,5% : Lactobacillus acidophillus
1,5%; Lacbobacillus casei Shirotta strain 3%; dan Lactobacillus acidophillus 3%.
Yogurt sari kacang hijau penambahan jahe merah yang diperoleh di uji karakteristik
minuman probiotik, uji total fenol, uji aktivitas antioksidan dan uji organoleptik.
Aktivitas antioksidan yogurt sari kacang hijau penambahan jahe merah pada
penelitian ini diperoleh 65,63%-92,08%. Total fenol yogurt sari kacang hijau
penambahan jahe merah 236,96-262,38 gram/ml. Berdasarkan uji fenol dan uji
antioksidan dengan metode peredaman radikal bebas dengan DPPH maka yogurt
sari kacang hijau penambahan jahe merah memiliki aktivitas antioksidan