Sebanyak 58 item atau buku ditemukan

OPTIMASI EMULGATOR TERHADAP MUTU FISIK SEDIAAN KRIM ANTI ACNE KOMBINASI EKSTRAK ETANOL 96% RIMPANG KUNYIT (Curcuma domesticae Val) DAN MINYAK JINTAN HITAM (Nigella sativa)

No.185 Ekstrak etanol 96% rimpang kunyit (Curcumae domesticae Val) dan minyak jintan hitam (Nigella sativa) adalah kombinasi bahan alam yang menghambat pertumbuhan Propionibacterium acnes dan Staphylococus aureus. Penelitian ini melakukan optimasi emulgator menggunakan tween 80 dan span 80 dengan 4 formulasi yang memiliki nilai HLB berbeda. Tujuannya untuk melihat pada nilai HLB berapa sediaan krim anti acne dengan emulgator tween 80 dan span 80 memiliki mutu fisik yang stabil dan optimal. Hasil Penelitian menunjukkan sediaan terbaik diperoleh dari Formulasi 1 dengan konsentrasi Emulgator 2,48% dengan perbandingan tween 80 sebanyak 1,1 gram dan span 80 sebanyak 0,14 gram. Krim dengan nilai HLB 9 merupakan formulasi dengan stabilitas fisik yang baik, karena kenaikan nilai viskositas yang terjadi sesudah cycling test tidak signifikan dan cenderung stabil. Dari analisis data menggunakan Two-Way Anova yang dilakukan terhadap hasil uji pH, viskositas dan daya sebar, dihasilkan bahwa tidak ada perbedaan bermakna pada mutu fisik keempat formulasi krim pada nilai HLB yang berbeda dapat dilihat dari nilai p-value > 0,05.

EVALUASI PENYIMPANAN OBAT DI APOTEK SARTIKA BOGOR

No.183 Berdasarkan Permenkes RI No.73 tahun 2016 penyimpanan sediaan obat disusun memakai sistem FEFO dan FIFO untuk meminimalkan kerusakan serta hilangnya jenis obat. Selain itu obat disusun berdasarkan alfabetis untuk memudahkan dalam pengawasan serta pencarian jenis obat ketika dalam distribusi obat ke pasien. Penyimpanan obat yang tidak tepat dapat menimbulkan kerusakan pada obat, kadaluwarsa dan mutu obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penyimpanan obat dan kesesuaian penyimpanan obat di Apotek Sartika Bogor. Penelitian ini bersifat deskriptif observasional dengan teknik pengumpulan data secara prospektif pada bulan Maret 2021. Hasil penelitian ini menerangkan bahwa sistem penyimpanan obat di Apotek Sartika berdasarkan kelas terapi, bentuk sediaan, suhu dan alfabetis. Penyimpanan obat bebas mencapai persentase 98,6%, penyimpanan obat bebas terbatas mencapai 97,8% dan penyimpanan obat tradisional mencapai persentase 80% sehingga sudah sesuai dengan Permenkes No 73 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek.

PENGARUH PEMBERIAN SEDIAAN TEH HERBAL DAUN GAHARU (Gyrinops verstegii (Gilg) Domke,.) TERHADAP PENURUNAN GLUKOSA DARAH MENCIT (Mus musculus)

No.172 Diabetes mellitus adalah gangguan metabolisme, terutama penyakit yang berhubungan dengan metabolisme karbohidrat, yang disebabkan oleh tidak cukup atau tidak cukupnya hormon insulin dalam sel beta pankreas, disfungsi insulin, atau keduanya. Nama latin daun gaharu (Gyrinops versteegii (Gilg.) Domke folium) merupakan contoh efektivitas daun agar sebagai agen antidiabetes terkait dengan kandungan metabolit sekundernya. Pada penelitian ini, sampel daun gaharu hijau dengan simplisia disiapkan kemudian ekstrak daun stevia ditambahkan sebagai pemanis kemasan pada formulasi teh untuk mengetahui efek hipoglikemik dan mengukur kadar flavonoid pada mencit. Produksi teh herbal dari daun gahara diuji pada tikus yang disuntik sukrosa dan diukur 1 jam, 2 jam, dan 3 jam kemudian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh formulasi teh herbal berbahan daun gaharu terhadap kadar gula darah mencit dengan penurunan gula darah terendah yaitu 46 n 45% pada komposisi 1, dan perbedaan nyata pada uji Manova. Hal ini dapat dilihat sebagai nilai p antara kelompok. < 0,05 dan memiliki kandungan flavonoid total tertinggi pada 0,214mgQE/100g.

SEDIAAN LOTION EKSTRAK ETANOL 96% DAUN KELOR (Moringa oleifera L) DENGAN VARIASI KONSENTRASI GLISERIN SEBAGAI PELEMBAB

No.166 Antioksidan merupakan zat yang dapat menangkal atau mencegah reaksi oksidasi dari radikal bebas. Daun kelor mengandung tanin, steroid, triterpenoid, flavonoid, saponin, antraquinon, dan alkaloid yang berfungsi sebagai antioksidan. Untuk mempermudah penggunaan antioksidan dalam penelitian ini dibuat dalam bentuk sediaan lotion dengan menggunakan ekstrak etanol 96% daun kelor 0,1%, dengan memvariasikan gliserin sebagai pelembab. Penelitian ini bertujuan untuk membuat formulasi sediaan lotion dari ekstrak daun kelor 0,1% dengan variasi konsentrasi gliserin 5%, 10% dan 15% dan menguji stabilitas fisiknya dengan metode cycling test yang meliputi uji organoleptis, uji homogenitas, uji viskositas, uji pH, daya sebar, daya lekat, uji efektivitas lotion sebagai pelembab dengan menggunakan alat skin analyzer, uji aktivitas antioksidan lotion ekstrak etanol 96% daun kelor pada konsentrasi ekstrak sebesar 0,1% dengan metode peredamanradikal bebas DPPH, uji iritasi dari lotion. Lotion ekstrak etanol 96% daun kelor dibuat deret konsentrasi 12,5, 25, 50, 100, dan 200 ppm, kemudian diukur absorbansinya menggunakan spektrofotometri Uv-Vis pada panjang gelombang 514,5 nm. Lotion ekstrak etanol 96% daun kelor memiliki aktivitas antioksidan dengan nilai IC50 sebesar 135,072 μg/mL. Lotion ekstrak etanol 96% daun kelor dengan variasi konsentrasi gliserin 5%, 10% dan 15% memiliki nilai efektivitas kelembaban sebesar 44,56%, 50,05% dan 66,26%.

AKTIVITAS ANTIKOLESTEROL KOMBINASI EKSTRAK AIR DAUN YAKON (Smallanthus sonchifolius (Poepp.) H. Rob.) DAN DAUN STEVIA (Stevia rebaudiana Bertoni)

No.793 Kolesterol merupakan sterol yang penting karena merupakan bagian struktural membran sel dan komponen pembentuk berbagai hormon steroid, asam empedu dan vitamin D. Banyak tanaman tradisional yang dapat digunkan untuk menurunkan kolesterol dalam tubuh seperti, daun yakon dan daun stevia. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan aktivitas dalam menghambat pembentuk kolesterol ekstrak air daun yakon (Smallanthus sonchifolius (Poepp.) H. Rob.) dan daun stevia (Stevia rebaudiana Bertoni ) baik tunggal atau kombinasi. Ekstrak diperoleh dengan metode infusa. Pengujian antikolesterol dilakukan secara in vitro dengan mengunakan metode spektrofotometer UV-Vis pada λ 672 nm absorbansi yang diperoleh digunakan untuk menghitung % inhibisi dan IC50. Kandungan fitokimia ekstrak air daun yakon antara lain Alkaloid pereaksi Mayer dan dragendrof, Saponin, Flavonoid, Steroid dan Fenol, Sedangkan untuk ekstrak air daun stevia antar lain Alkaloid Pereaksi Mayer dan Dragendroff, Saponin, Tanin, Steroid dan Fenol. Hasil penelitian yang diperoleh dari nilai IC50 ekstrak tunggal daun yakon sebesar 55,16ppm dan daun stevia sebesar 305,73ppm. Sedangkan untuk kombinasi 1:1, 1:6, dan 6:1 ekstrak air daun yakon dan daun stevia diperoleh nilai IC50 sebesar 49,90ppm, 41,54ppm dan 134,33ppm