Sebanyak 58 item atau buku ditemukan

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS OBAT AMLODIPIN TUNGGAL DENGAN OBAT KOMBINASI AMLODIPIN DAN RAMIPRIL PADA PASIEN HIPERTENSI RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT ISLAM BOGOR

No. 973 Hipertensi adalah penyebab kematian dini di seluruh dunia. Salah satu target global untuk penyakit tidak menular adalah untuk mengurangi prevalensi hipertensi (World Health Organization, 2019). Batasan normal tekanan darah adalah 120/80 mmHg, seseorang dikatakan penderita hipertensi ketika diperiksa tekanan darahnya menunjukkan hasil melebihi 140/90 mmHg. Penelitian bertujuan mengetahui gambaran data pasien hipertensi meliputi Usia, Jenis Kelamin dan Pekerjaan, gambaran Klasifikasi tekanan darah pada pasien hipertensi, mengetahui perbandingan efektivitas obat hipertensi amlodipin tunggal dengan kombinasi amlodipin dan ramipril. Penelitian ini bersifat deskriptif pengambilan dilakukan secara retrospektif observasional, data diambil dari rekam medik , pengambilan sampel menggunakan metode total sampling menggunakan SPSS versi 26. Hasil penelitian menunjukan kategori umur paling banyak 55-65 dengan jumlah 28 pasien (33,3%), jenis kelamin paling banyak yaitu perempuan 56 pasien (66,7%), jenis pekerjaan ibu rumah tangga 38 pasien (45,2%), Gambaran Klasifikasi tekanan darah sistolik dan diastolik paling banyak Hipertensi Stage 1 dengan nilai sistolik 59,5% dan diastolik 48,8%. Dari hasil uji distribusi frekuensi, pencapaian tekanan darah kombinasi Amlodipin dan Ramipril 32 pasien (76,2%) lebih baik dibandingkan dengan Amlodipin Tunggal 29 pasien (69,0%), Namun secara statistik tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok amlodipin tunggal dengan amlodipin dan ramipril dilihat dari nilai P-value sebesar 0,115>0,05 (sistolik), dan 0,876>0,05 (diastolik). Kata Kunci : Hipertensi , Perbandingan Efektivitas , Amlodipin , Ramipril

EVALUASI KETEPATAN PENGOBATAN DEMAM BERDARAH PADA ANAK DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD LEUWILIANG

No. 970 Penyakit Demam Berdarah Dengue adalah penyakit menular yang disebabkan virus dengue. Penyakit Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit dengan jumlah kasus dan angka kematian tinggi, sehingga perlu adanya ketepatan terapi untuk menekan angka kesakitan. Salah satu aspek yang berkaitan dengan hal tersebut adalah ketepatan penggunaan obatnya. Penelitian bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang ketepatan pengobatan Demam Berdarah Dengue pada pasien anak di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Leuwiliang. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pengumpulan data secara retrospektif. Sampel yang diambil sebanyak 194 pasien dengan metode purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan data sosiodemografi terbanyak terjadi pada anak laki-laki (52,1%), dengan rentan usia 0-5 tahun (42,3%), dan berat badan 11-15 kg (23,7%). Pada penggunaan obat Demam Berdarah Dengue yaitu parasetamol (100%) dan ringer laktat (100%). Evaluasi penggunaan obat Demam Berdarah Dengue diketahui tepat pasien (100%), tepat obat (100%), tepat dosis parasetamol (90,20%) dan ringer laktat (91,24%), tepat indikasi (100%), dan tepat interval waktu untuk parasetamol (82,5 %). Kata kunci : Demam Berdarah Dengue, Evaluasi Ketepatan Pengobatan Demam Berdarah Pada Anak

EVALUASI KETEPATAN PEMBERIAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN ISPA ANAK DI APOTEK TAMANSARI BOGOR

No. 969 Infeksi saluran pernapasan akut merupakan penyebab utama kesakitan dan kematian di dunia. Prevalensi kematian yang disebabkan di Indonesia mencapai 17% setiap tahunnya dan sebagian besar terjadi pada anak dengan usia di bawah 5 tahun. Penelitian ini bertujuan mengetahui ketepatan pemberian antibiotik pada pasien ISPA anak di Apotek Tamansari Bogor. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional dengan pengambilan data sekunder secara retrospektif dari rekam medis pasien ISPA anak. Sampel yang digunakan sebanyak 105 pasien. Analisis data dilakukan secara deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas pasien anak berjenis kelamin laki-laki 64 pasien (60,95%), paling banyak terjadi pada usia 1- 5 tahun sebanyak 84 pasien (80%), paling banyak terkena ISPA yaitu berat badan antara 11-20 kg dengan jumlah 51 pasien (48,57%). Penggunaan antibiotik pada pasien anak dengan infeksi saluran pernapasan akut atas meliputi cefadroksil dengan jumlah 58 (55,23%), cefiksim dengan jumlah 33 (31,42%), dan eritromisin sirup dengan jumlah 14 (13,33%). Ketepatan penggunaan antibiotik yaitu tepat indikasisebanyak 100%, tepat obat sebanyak 68,5%, tepat dosis sebanyak 13,33%, tepat lama pemberian sebanyak 32,38%, tepat frekuensi sebanyak 32,38% dan tepat pasien sebanyak 100%. Kata kunci : Infeksi, Pernapasan, Antibiotik, Ketepatan

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS PENGGUNAAN KOMBINASI OBAT AMLODIPIN DAN CANDESARTAN DENGAN AMLODIPIN DAN RAMIPRIL PADA PASIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT ISLAM BOGOR

No. 968 Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah suatu peningkatan abnormal tekanan darah dalam pembuluh darah arteri secara terus-menerus. Menurut WHO, batasan normal tekanan darah 120/80 mmHg, sedangkan seseorang dinyatakan hipertensi apabila tekanan darahnya ≥140/90 mmHg. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efektivitas dari kombinasi obat Amlodipin dan Candesartan dengan Amlodipin dan Ramipril pada pasien hipertensi berdasarkan penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik di Rumah Sakit Islam Bogor. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif observasional. Data yang digunakan adalah data sekunder dari rekam medik pasien hipertensi. pengambilan data dilakukan secara retrospektif selama 3 bulan. Pengambilan sampel menggunakan metode total sampling dengan jumlah 96 sampel. Data dianalisis dengan menggunakan SPSS versi 26. Hasil penelitian ini menunjukan pasien dengan rentang usia paling banyak adalah 55-65 tahun sebanyak 28 pasien (29,2%), jenis kelamin paling banyak perempuan sebanyak 66 pasien (68,8%), pekerjaan paling banyak Ibu Rumah Tangga sebanyak 45 orang (46,9%). Gambaran tekanan darah sistolik dan diastolik paling banyak Hipertensi Stage 1 sebanyak 49 orang (51%). Dari hasil uji distribusi frekuensi, pencapaian tekanan darah kombinasi Amlodipin dan Candesartan (77,1%) lebih baik dibandingkan dengan kombinasi Amlodipin dan Ramipril (68,8%). Namun tidak terdapat perbedaan bermakna dengan nilai P-value >0,05 (P- value = 0,609 untuk sistolik, dan P-value = 0,743 untuk diastolik). Kata Kunci : Hipertensi, Perbandingan Efektivitas, Amlodipin, Candesartan, Ramipril

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS OBAT OMEPRAZOLE DAN ESOMEPRAZOLE PADA PASIEN GASTRITIS AKUT RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT RSUP FATMAWATI JAKARTA

No. 965 Salah satu penyakit saluran cerna yang paling banyak diderita oleh pasien adalah gastritis. Obat gastritis yang digunakan di Indonesia dengan golongan PPI antara lain omeprazole dan esomeprazole. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan efektivitas pengunaan omeprazole dan esomeprazole pada pasien gastritis akut. Penelitian ini bersifat retrospektif observasional dengan menggunakan data sekunder berupa rekam medis sehingga diperoleh jumlah sampel 60 orang. Analisis data dilakukan menggunakan uji Mann Whitney pada tingkat kemaknaan 95% (P<0.05). Hasil penelitian menunjukan bahwa pasien gastritis paling banyak berjenis kelamin wanita 63%, dengan usia produktif yaitu 26-35 tahun sebanyak 39%. Gambaran lama rawat omeprazole lebih lama dimana dalam 3 hari belum ada pasien yang sembuh dibandingkan dengan esomeprazole pada lama hari rawat pada 3 hari ada 4 pasien yang sembuh sebanyak 13,3% nilai p-value menunjukan P=0.005. Sehingga dapat disimpulkan esomeprazole lebih efektif daripada omeprazole. Kata Kunci : Efektivitas Omeprazole Esomeprazole, Lama rawat, Gastritis