Sebanyak 78 item atau buku ditemukan

KADAR FENOLIK DAN FLAVONOID EKSTRAK ETANOL 70% DAUN TEH (Camellia sinensis L. Kuntze) DARI TAWANGMANGU DAN POTENSINYA SEBAGAI ANTIOKSIDAN DAN SUN PROTECTION FACTOR (SPF)

No. 975 Daun teh memiliki kandungan metabolit sekunder flavonoid, fenol, dan tanin yang berfungsi sebagai antioksidan dan penangkal radikal bebas. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kadar total fenol dan flavonoid ekstrak etanol 70% daun teh (Camellia sinensis L. Kuntze) Tawangmangu dan potensinya sebagai antioksidan dan Sun Protection Factor (SPF). Kandungan metabolit sekunder ekstrak etanol 70% daun teh diidentifikasi melalui uji fitokimia, kemudian kadar fenol dan flavonoid, aktivitas antioksidan dan nilai SPF dari ekstrak etanol 70% daun teh ditentukan dengan metode spektrofotometer UV-Vis. Hasil penelitian pada uji fitokimia menunjukkan ekstrak etanol 70% positif mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, fenolik, dan triterpenoid. Dengan metode spektrofotometer UV-Vis pada ekstraknya, didapatkan kadar total fenol 601,08 mg GAE/gram, total flavonoid GAE/gram ekstrak dan kadar total flavonoid pada ekstrak etanol 70% daun teh sebesar 119,226 mg QE/gram. Hasil uji aktivitas aktioksidannya menunjukkan nilai IC50 sebesar 9,50 ppm yang tergolong kuat dan nilai SPF ekstraknya 37,46 yang termasuk kategori proteksi ultra. Secara keseluruhan hasil penelitian menunjukkan kadar total fenol dan flavonoid ekstrak etanol 70% daun teh (Camellia sinensis L. Kuntze) Tawangmangu memiliki potensi antioksidan yang kuat dan kemampuan proteksi ultra sebagai tabir surya. Kata kunci : ekstrak etanol, daun teh, kadar fenol, kadar flavonoid, antioksidan, SPF.

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI ETIL ASETAT DAUN TEH (Camellia sinensis (L.) Kuntze) TAWANGMANGU

No. 971 Daun teh diketahui mengandung flavonoid, fenol, tanin berfungsi sebagai antioksidan, senyawa antioksidan dapat menangkal radikal bebas. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh nilai IC50 dari ekstrak etil asetat daun teh (Camellia sinensis (L.) Kuntze) dan memperoleh fraksi teraktif dari ekstrak etil asetat daun teh (Camellia sinensis (L.) Kuntze). Ekstrak etil asetat daun teh diperoleh melalui metode maserasi etanol 96%, kemudian dipartisi dengan etil asetat dan air. Ekstrak etil asetat daun teh di uji aktivitas antioksidan, dilakukan pemisahan dengan metode kromatografi lapis tipis dan kromatografi kolom hingga diperoleh fraksi teraktif. Penentuan antioksidan dilakukan menggunakan pereaksi DPPH (100 ppm) diukur pada panjang gelombang 514,5 nm. Hasil penelitian menyatakan bahwa dari beberapa fraksi yang telah diuji, fraksi F-8.10 merupakan fraksi teraktif sebagai antioksidan dengan nilai IC50 sebesar 8,95 ppm dengan vitamin C sebagai pembanding yang memiliki nilai IC50 sebesar 5,52 ppm. Fraksi F-8.10 dan vitamin C termasuk kedalam kategori sangat kuat mengandung antioksidan. Kata kunci: Antioksidan, Daun Teh, Fraksi Etil Asetat.

AKTIVITAS PENGHAMBATAN ENZIM α-GLUKOSIDASE EKSTRAK DAN FRAKSI ETIL ASETAT DAUN YAKON (Smallanthus sonchifolius)

No. 961 Diabetes melitus adalah penyakit metabolik akibat tingginya kadar glukosa dalam darah. Salah satu pengobatan yang digunakan untuk mengobati penyakit diabetes melitus adalah dengan menghambat aktivitas enzim α-glukosidase. Daun yakon (Smallanthus sonchifolius) secara ilmiah memiliki berbagai khasiat dan salah satunya sebagai antidiabetes. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas penghambatan enzim α-glukosidase ekstrak dan fraksi etil asetat daun yakon. Ekstrak etil asetat daun yakon diperoleh dari hasil partisi ekstrak etanol 96 % menggunakan etil asetat dan air kemudian diuji aktivitas hingga memperoleh nilai IC50. Setelah itu dilakukan pemisahan dengan metode KLT dan kromatografi kolom. Ekstrak etil asetat dilakukan metode kromatografi kolom pertama dengan eluen n-hexan : etil asetat secara gradien (10:1-1:1) kemudian di uji aktivitas hingga diperoleh nilai IC50. Hasil dari fraksinasi kolom pertama diuji kembali dengan KLT dan kromatografi kolom kedua dengan eluen n-hexan : etil asetat secara isokratik (5:1). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etil asetat daun yakon memiliki aktivitas penghambatan enzim α-glukosidase dengan nilai IC50 47,63 ppm. Pada kromatografi kolom kedua fraksi etil asetat daun yakon F- 6.5 merupakan fraksi terbaik dengan nilai IC50 42,89 ppm. Aktivitas akarbosa dalam menghambat enzim α-glukosidase memiliki nilai IC50 19,22 ppm.Kesimpulan penelitian ini adalah fraksi etil asetat memiliki aktivitas lebih baik dari ekstrak etil dalam menghambat enzim enzim α-glukosidase. Kata kunci: Antidiabetes , Enzim α-glukosidase , Smallanthus sonchifolius, Yakon