Sebanyak 57 item atau buku ditemukan

FORMULASI MASKER PEEL-OFF EKSTRAK ETANOL 70% DAUN UBI JALAR UNGU (Ipomea batatas L.) DENGAN VARIASI KONSENTRASI PVA DAN HPMC

No. 168 Daun ubi jalar ungu (Ipomea batatas L.) merupakan salah satu tanaman yang memiliki senyawa metabolit sekunder salah satunya adalah flavonoid. Flavonoid merupakan senyawa yang berkhasiat sebagai antioksidan, senyawa ini diperlukan oleh kulit untuk mencegah dan mengurangi efek radikal bebas pada kulit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kombinasi basis PVA dan HPMC terhadap karakteristik fisik sediaan masker peel-off. Metode penelitian ini adalah formulasi masker peel-off ekstrak etanol 70% daun ubi jalar ungu (Ipomea batatas L.) dengan menggunakan kombinasi basis PVA dan HPMC. Tiga formula sediaan masker peel-off yaitu F1 (10%:2%), F2 (9%:3%) dan F3 (8%:4%). Formulasi yang didapat diuji karakteristik masker peel-off meliputi uji organoleptis, viskositas, homogenitas, pH, daya sebar serta waktu mengering. Berdasarkan hasil penelitian F3 menghasilkan karakteristik masker peel-off dengan viskositas yang sesuai syarat yaitu 2700 cps, pH 6, daya sebar 5,77 cm dan waktu mengering 20'19". Berdasarkan hasil evaluasi fisik semua formula dapat diformulasikan menjadi sediaan masker peel-off tetapi pada F1 dan F2 daya sebarnya tidak memenuhi persyaratan.

PROFIL METABOLIT EKSTRAK BAKTERI Lactobacillus fermentum B978 DENGAN KROMATOGRAFI GAS- SPEKTROMETER MASSA

No.790 Bakteri asam laktat (BAL) merupakan bakteri yang umum digunakan untuk membuat produk fermentasi yang bersifat fakultatif anaerob yang memiliki efek menguntungkan pada saluran pencernaan. Lactobacillus fermentum B978 merupakan bakteri asam laktat yang bersifat heterofermentatif termasuk bakteri gram positif berbentuk batang, berkoloni, dan tidak terdapat katalase. Tujuan dari penelitian ini untuk menentukan profil metabolit yang terdapat pada bakteri Lactobacillus fermentum B978. Analisis profil metabolit yang dilakukan menggunakan Kromatografi Gas- Spektrometer Massa dan derivatisasinya dengan BSTFA (N,O-bis-(trimetilsilil)-trifluoroasetamid). Suspensi bakteri Lactobacillus fermentum B978 dilakukan sentrifugsi maka didapatkan pemisahan berupa supernatan dan pelet. Supernatan diliofilisasi dengan freeze dry dan Pelet ditambahan pelarut lalu disonikasi. Hasil sonikasi dilakukan sentrifugasi kembali dan supernatan dilakukan ekstraksi pada corong pisah dengan perbandingan pelarut sehingga didapatkan ekstrak air. Selajutnya ekstrak air diliofilisasi dengan freeze dry dan dilakukan analisis metabolit. Hasil analisis profil metabolit dengan GC-MS beserta derivatnya terdapat 8 puncak yang terdeteksi pada metabolit eksogen Lactobacillus fermentum B978 dan terdapat 32 puncak yang terdeteksi pada metabolit endogen Lactobacillus fermentum B978. Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa senyawa metabolit yang dihasilkan oleh metabolit endogen Lactobacillus fermentum B978 lebih banyak dibandingkan dengan metabolit eksogen Lactobacillus fermentum B978 yaitu terdapat 7 senyawa metabolit endogen dan 5 senyawa metabolit eksogen

YOGURT SARI KACANG HIJAU (Vigna radiata L.) DENGAN PENAMBAHAN SARI JAHE MERAH (Zingiber officinale Rosc.) SEBAGAI PENGHAMBAT RADIKAL BEBAS DPPH

No.786 Yogurt merupakan hasil fermentasi dari bakteri asam laktat yaitu Lacbobacillus casei Shirotta strain dan Lactobacillus acidophillus. Kacang hijau (Vigna radiata L.) merupakan tumbuhan yang memiliki kandungan antioksidan yang cukup tinggi. Pada penelitian menggunakan yogurt sari kacang hijau penambahan jahe merah yang menggunakan starter bakteri berbeda dengan konsenstrasi Lacbobacillus casei Shirotta strain 1,5% : Lactobacillus acidophillus 1,5%; Lacbobacillus casei Shirotta strain 3%; dan Lactobacillus acidophillus 3%. Yogurt sari kacang hijau penambahan jahe merah yang diperoleh di uji karakteristik minuman probiotik, uji total fenol, uji aktivitas antioksidan dan uji organoleptik. Aktivitas antioksidan yogurt sari kacang hijau penambahan jahe merah pada penelitian ini diperoleh 65,63%-92,08%. Total fenol yogurt sari kacang hijau penambahan jahe merah 236,96-262,38 gram/ml. Berdasarkan uji fenol dan uji antioksidan dengan metode peredaman radikal bebas dengan DPPH maka yogurt sari kacang hijau penambahan jahe merah memiliki aktivitas antioksidan

EKSTRAK ETANOL DARI LIMBAH JAMU SEBAGAI ANTIOKSIDAN

No.774 Limbah ekstrak jamu adalah salah satu hasil samping dari proses produksi industri farmasi obat tradisional. Proses penanganan limbah adalah dengan melakukan pembuangan limbah ke tempat pembuangan akhir, namun dengan meneliti lebih lanjut dari kandungan yang masih terdapat pada limbah, limbah dapat dimanfaatkan lebih optimal sebelum dibuang. Salah satu manfaat yang dapat diteliti adalah daya antioksidan. Limbah ekstrak jamu diekstrak dengan 3 jenis konsentrasi dari etanol yaitu etanol 30%, etanol 70% dan etanol 96% untuk mendapatkan ekstrak yang mengandung sisa zat yang terkandung didalamnya. Kemudian dengan dilakukan uji kualitatif antioksidan metode KLT (Kromatografi lapis tipis), didapatkan hasil yang positif menunjukkan daya antioksidan yaitu terbentuknya bercak berwarna kuning pada plat KLT setelah disemprotkan dengan DPPH (1-1- diphenyl-2-picrylhidrazyl). Kemudian dengan melalukan uji kuantitatif antioksidan secara spektrofotometri, didapatkan nilai daya antioksidan IC50 terbaik yaitu 169,74 ppm (μg/mL) terdapat pada ekstrak kental dari ekstrak limbah jamu dengan menggunakan etanol 96%. Kemudian ekstrak kental yang memiliki daya antioksidan tinggi pada uji kuantitatif dilakukan uji lebih lanjut dan mendapatkan hasil yaitu uji flavonoid total sebesar 24,6139 mgQE/g ekstrak dan uji fenol total sebesar 52,1300 mgGAE/g ekstrak

PENAMBATAN MOLEKUL SENYAWA METABOLIT BAKTERI LACTOBACILLUS DAN PEDIOCOCCUS TERHADAP PROTEIN 3CL PROTEASE SARS-COV-2

No.780 COVID-19 merupakan salah satu penyakit infeksi pernapasan menular yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2. 3CL protease merupakan salah satu struktur dari virus SARS-CoV-2 yang memiliki peran dalam replikasi perbanyakan virus. Bakteri Asam Laktat (BAL) dapat memproduksi metabolit seperti asam laktat, hidrogen proksida, dan bakteriosin yang telah dipelajari kemampuannya untuk menurunkan aktivitas virus. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh kandidat senyawa potensial yang dapat berinteraksi dengan protein 3CL protease dengan metode penambatan molekul menggunakan perangkat lunak Autodock Vina, PLANTS, dan Molegro Virtual Docker. Berdasarkan hasil penambatan tersebut didapatkan 10 kandiat senyawa metabolit bakteri Lactobacillus dan Pediococcus yang mempunyai potensi sebagai antivirus SARS-CoV-2 yaitu Asam Tetradekanoat, Asam Heksadekanoat, Tetradekana, Heksadekana, Asam Dodekanoat, (Z)-9-Oktadekenamida, Dodekana, Heptil Hidroperoksida, Asam Eikosanoat, dan Undekana. Namun hasil penambatan molekul dengan menggunakan tiga perangkat lunak tersebut masih memiliki aktivitas yang lebih rendah dibandingkan dengan senyawa pembanding Lopinavir. Berdasarkan hasil analisis visualisasi hasil penambatan, senyawa tersebut menunjukan adanya interaksi terhadap asam amino protein 3CL protease SARS-CoV-2. Hasil analisis Lipinski’s Rule of Five serta analisis toksisitas menunjukan bahwa senyawa uji sudah masuk kriteria obat oral dan tidak bersifat toksik maupun karsinogenik

SITOTOKSISITAS KOMBINASI EKSTRAK ETANOL DAUN SIRSAK (Annona muricata L.) DAN EKSTRAK DAUN JOHAR (Senna siamea L.) TERHADAP PENGHAMBATAN SEL KANKER PAYUDARA MCF-7

No.764 Penyakit kanker merupakan penyebab kematian kedua terbanyak di seluruh dunia dan meningkat tiap tahunnya. Daun sirsak dan daun johar mengandung senyawa yang dapat berperan sebagai antikanker. Penelitian ini bertujuan untuk menguji potensi dari kombinasi ekstrak etanol daun sirsak dan daun johar terhadap sel kanker payudara MCF-7. Daun sirsak dimaserasi dengan pelarut etanol 70% sedangkan daun johar dengan etanol 96% dan dipekatkan menggunakan Rotary evaporator sehingga didapat ekstrak kental. Pengujian sitotoksik dilakukan menggunakan metode MTT assay dengan parameter nilai Inhibition Concentration (IC50). Pengujian pada ekstrak tunggal daun sirsak dan daun johar diperoleh nilai IC50 berturut-turut sebesar 47,15 ppm dan 882,87 ppm, sedangkan nilai IC50 kombinasi ekstrak daun sirsak dan daun johar yaitu perbandingan 1:1, 1:3, dan 3:1 berturut-turut adalah 144,58 ppm, 200,35 ppm dan 89,82 ppm. Sedangkan nilai IC50 Doxorubicin sebagai kontrol positif sebesar 15,77 ppm. Hal ini menunjukkan kombinasi ekstrak etanol daun sirsak dan daun johar memiliki aktivitas sitotoksik lebih kecil dibandingkan dengan doxorubicin terhadap sel kanker payudara MCF- 7.

SELEKTIVITAS KOMBINASI EKSTRAK ETANOL DAUN JOHAR (Senna siamea (Lam.) H.S.Irwin & Barneby) DAN DAUN SIRSAK (Annona muricata L.) TERHADAP SEL NORMAL 3T3-NIH

No.763 Penyakit kanker masih menjadi salah satu penyakit dengan tingkat kematian cukup tinggi di dunia. Banyak penelitian melaporkan bahwa beberapa senyawa metabolit sekunder dapat menjadi salah satu alternatif pengobatan kanker. Daun johar dan daun sirsak diketahui mengandung senyawa metabolit sekunder yang dapat berperan sebagai antikanker, namun perlu diketahui keamanannya pada sel normal seperti sel fibroblast. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek sitotoksisitas dari kombinasi ekstrak etanol daun johar dan daun sirsak terhadap sel normal fibroblast tikus 3T3 NIH. Daun johar dimaserasi dalam pelarut etanol 96% sedangkan daun sirsak dimaserasi menggunakan etanol 70%, kemudian dipekatkan menggunakan rotary vacuum evaporator hingga diperoleh ekstrak kental. Pengujian sitotoksik dilakukan dengan metode MTT assay dengan parameter pengukuran berdasarkan nilai Inhibition Concentration (IC50 ). Perbandingan yang digunakan dalam pengujian ini yaitu 1:1, 1:3 dan 3:1. Diperoleh nilai IC50 dari kombinasi ekstrak secara berturut-turut adalah 229,40 ppm, 708,07 ppm dan 209,22 ppm. Sedangkan nilai IC50 doxorubisin 15,32 ppm. Hal ini menunjukkan bahwa kombinasi ekstrak etanol daun sirsak dan daun johar memiliki aktivitas sitotoksik yang sangat lemah dan dikategorikan aman terhadap sel normal fibroblast tikus 3T3 NIH dibandingkan dengan doxorubisin.

PENGARUH KOMBINASI PVA DAN HPMC TERHADAP STABILITAS FISIK PADA MASKER PEEL-OFF EKSTRAK ETANOL DAUN SAGA (Abrus precatorius L.) DAN KERSEN (Muntingia calabura L.)

No.762 Daun saga (Abrus precatorius L.) dan daun kersen (Muntingia calabura L.) merupakan salah satu tanaman yang memiliki aktivitas antioksidan. Sediaan yang dibuat dalam penelitian ini adalah masker gel peel off ekstrak etanol daun saga (Abrus precatorius L.) dan daun kersen (Muntingia calabura L.) dengan variasi konsentrasi PVA dna HPMC. Penelitian ini bertujuan menentukan pengaruh dari kombinasi PVA dan HPMC terhadap kestabilan formula masker peel-off selama stabilitas yang dilakukan selama 4 minggu dengan masing-masing suhu. Tiga formula sediaan masker gel peel off yaitu F1 (PVA 10% : HPMC 2%), F2 (PVA 9% : HPMC 3%), dan FIII (PVA 8%: HPMC 4%). Pengujian aktivitas antioksidan pada sediaan dilakukan dengan metode DPPH. Sedangkan, hasil evaluasi (daya lekat, daya sebar, pH, waktu kering, dan viskositas) penelitian dianalisis dengan menggunakan SPSS Kombinasi HPMC dan PVA memberikan pengaruh yang signifikan terhadap nilai daya lekat, daya sebar, pH, viskositas, dan waktu mengering. Secara keseluruhan, F III yang memiliki stabilitas paling baik yang dilihat dari hasil uji stabilitas selama 28 hari yang menunjukkan bahwa F III terlah memenuhi persyaratan yang baik.

INDUKSI APOPTOSIS SEL KANKER PAYUDARA MCF-7 DARI KOMBINASI EKSTRAK ETANOL BUAH BISBUL (Dyospyros discolor Willd.) DAN KULIT JENGKOL (Archidendron jiringa (Jack) I.C. Nielsen)

No.761 Kanker payudara adalah suatu kondisi ketika sel kanker terbentuk di jaringan payudara. Dalam kalangan wanita penyakit ini merupakan salah satu kanker yang paling sering menyebabkan kematian. Buah bisbul (Diospyros discolor Willd.) dan kulit jengkol (Archidendron jiringa (Jack) I.C. Nielsen) merupakan tumbuhan yang memiliki kandungan senyawa metabolit sekunder yang dapat berpotensi sebagai antikanker seperti flavonoid, tanin, saponin, fenol dan triterpenoid. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pola kematian sel dari ekstrak etanol buah bisbul dan kulit jengkol serta kombinasi keduanya terhadap sel kanker payudara MCF-7. Ekstraksi tumbuhan menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 96% untuk buah bisbul dan pelarut etanol 70% untuk kulit jengkol, kemudian ekstrak dipekatkan dengan rotary vacum evaporator dan waterbath. Pengujian induksi apoptosis dilakukan dengan menggunakan pewarnaan trypan blue. Parameter yang diukur adalah kemampuan sel dalam menyerap warna dan persentase kematian sel akibat apoptosis. Perbandingan kombinasi ekstrak buah bisbul dan kulit jengkol yang digunakan secara berturut- turut 1:1, 1:2 dan 2:1. Perlakuan tunggal dan kombinasi menunjukan aktivitas induksi apoptosis dengan tampak sel mampu menyerap warna dan menyatu dengan permukaan serta persentase kematian sel. Hal ini menunjukan bahwa tunggal dan kombinasi ekstrak buah bisbul dan kulit jengkol dapat digunakan sebagai agen antikanker.

AKTIVITAS ANTIBAKTERI SEDIAAN GEL KOMBINASI EKSTRAK SERAI WANGI ( Cymbopogon nardus L)DAN DAUN SIRIH HIJAU (Piper betle L) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus epidermidis

No.759 Penyakit kulitbiasanya diakibatkan oleh bakteri, jamur, maupun parasit salahsatu diantaranya yakni Staphylococcus epidermidis bakteri gram positif dan merupakan bakteri flora normal kulit dimana menyerang ketika keadaan imunitas idividu melemah. Penyakit yang dapat disebabkan oleh bakteri ini antara lain jerawat dimana bakteri inidapat memperparah kondisi jerawat tersebut.Serai wangi (Cymbopogon nardus L) dan daun sirih hijau (Piper betle L) mengandung flavonoid, tanin, saponin, dan steroid yang bersifat sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak dan formulasi sediaan gel kombinasi ekstrak serai wangi dan daun sirih hijau terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus epidermis. Serai wangi dan daun sirih hijau dimaserasi dengan etanol 70%. Uji aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi cakram yang terdiri dari 3 kelompok perlakuan masing-masing perbandingan 1:3, 1:5, dan 1:7, kontrol positif uji ekstrak (klindamisin HCL) sedangkan kontrol positif uji sediaan gel (Gel klindamisin 0,1%). Formula sediaan gel kombinasi ekstrak serai wangi dan daun sirih hijau diuji mutu fisik sediaan (organoleptik, daya sebar, pH, viskositas) dan uji aktivitas antibakteri. Dilakukan uji stabilitas dengan metode Cycling test pada sediaan yang memiliki diameter zona hambat terbesar. Hasil penelitian menunjukan bahwa kombinasi ekstrak dan sediaan gel serai wangi dan daun sirih hijau memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococus epidermis pada semua konsentrasi. Aktivitas antibakteri terbesar dan termasuk kategori sangat kuat pada ekstrak dan sediaan gel pada perbandingan 1:7 dengan nilai rerata diameter zona bening sebesar 21,12 mm dikategorikan sangat kuat dan 19,85 mm dikategorikan kuat.